Sukses

Hindari Gosip, Pemilik Louis Vuitton Batal Jadi Warga Belgia

Miliarder asal Prancis Bernard Arnault telah memutuskan untuk membatalkan niatnya menjadi warga Belgia guna menghindari berita negatif soal dirinya.

Miliarder asal Prancis Bernard Arnault telah memutuskan untuk membatalkan niatnya menjadi warga Belgia. Hal itu dilakukan pemilik perusahaan fashion bermerek Louis Vuitton tersebut demi menghindari berita negatif soal dirinya.

Seperti dikutip dari Fox News, Jumat (12/4/2013), orang terkaya ke-10 di dunia versi majalah Forbes itu telah mencari kewarganegaraan Belgia, meskipun ia menyangkal langkah tersebut dilakukan untuk melarikan diri dari petugas pajak di negara asalnya.

Dalam wawancara dengan beberapa koran Belgia, Arnault mengakui dirinya telah meremehkan dampak dari rencananya untuk mencari kewarganegaraan ganda. Dia diejek sebagai orang kaya yang melarikan diri dari kewajiban membayar pajak tinggi yang diterapkan pemerintahan Presiden Francois Hollande.

Menurut Arnault, skandal atas masalah ini sudah mulai berdampak negatif pada bisnis yang dimilikinya.

Menteri Luar Negeri Belgia Didier Reynders mengatakan keputusan Arnault adalah pilihan pribadi. "Yang penting adalah bahwa ia terus berinvestasi di Belgia," ungkapnya.

Arnault, kolektor dan orang paling kaya di Perancis, merupakan pemegang saham terbesar dan CeO dari LVMH Group, yang ia diciptakan pada 1987 sebagai hasil penggabungan Moet Hennessy dam Louis Vuitton.

Rencana pengembangan yang sangat ambisius telah mengubah Arnault menjadikan LVMH Group sebagai salah satu perusahaan besar di dunia, yang memiliki merek ternama termasuk Louis Vuitton, Bulgari, TAG Heuer, Zenith, Hublot, Christian Dior, dan 22% di Hermes.

Arnault  dengan nilai kekayaan US$ 29 miliar saat ini berada di posisi ke-10 orang terkaya dunia . Namun, miliarder asal Prancis ini harus merosot dari posisi sebelumnya orang terkaya keempat di dunia menjadi ke-10 karena berbagai permasalahan terkait kepemilikan saham. (Ndw)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini