Sukses

Telkomsel Hadirkan Layanan Buat Teman Tuli di 19 Titik GraPARI

Telkomsel menghadirkan layanan khusus buat teman tuli di sejumlah GraPARI mereka. Untuk tahap awal, 19 lokasi sudah hadir dengan layanan ini.

Liputan6.com, Jakarta - Operator telekomunikasi Telkomsel menghadirkan layanan untuk membantu penyandang atau teman tuli di sejumlah titik GraPARI milik mereka.

Setidaknya, di tahap awal, sudah ada 19 titik GraPARI di Indonesia yang siap untuk melayani kebutuhan teman tuli.

Untuk wilayah Lampung, terdapat GraPARI Kotabumi, GraPARI Wolter Monginsidi , GraPARI Kalianda yang sudah menghadirkan layanan tersebut.

Selanjutnya ada GraPARI TelkomGroup Pangkal Pinang di Kepulauan Bangka Belitung, GraPARI Telkom Group Palembang (Sumatera Selatan), dan GraPARI TelkomGroup Medan (Sumatera Utara).

Untuk Pulau Jawa terdapat GraPARI Ciputat (Banten), GraPARI Serang (Banten), GraPARI Summarecon Mall (Banten), GraPARI BSD (Banten), GraPARI ITC Depok (Jawa Barat).

Lalu, ada juga GraPARI Mall Kota Kasablanka (DKI Jakarta), GraPARI Bintaro Xchange (DKI Jakarta), GraPARI Cijantung (DKI Jakarta), GraPARI Boyolali (Jawa Tengah), serta GraPARI Probolinggo (Jawa Timur).

Kemudian, Telkomsel juga menyediakan layanan ini GraPARI Renon Denpasar (Bali), GraPARI Tarakan (Kalimantan Timur), dan GraPARI Plasa Maros (Sulawesi Selatan).

Operator plat merah ini pun mengatakan akan memperluas inisiatif tersebut, dengan menghadirkan lebih banyak titik layanan pelanggan inklusif yang ramah bagi masyarakat tuli dan penyandang disabilitas.

Direktur Sales Telkomsel, Adiwinahyu Basuki Sigit mengatakan, data dari Kemenko Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, ada sekitar 22,97 juta atau sekitar 8,5 persen dari penduduk Indonesia merupakan penyandang disabilitas.

"Hal tersebut mendorong pentingnya komitmen seluruh elemen bangsa untuk menghadirkan aksesibilitas yang sesuai bagi penyandang disabiltas," kata Sigit, seperti dikutip dari siaran pers, Senin (25/9/2023).

Penyediaan layanan khusus bagi teman tuli dari Telkomsel ini, menurut Sigit, juga diluncurkan bersamaan dengan peringatan Hari Bahasa Isyarat Internasional, yang diperingati setiap 23 September.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Gandeng Silang.id

Adapun, Telkomsel menggandeng startup Silang.id, untuk membangun ekosistem yang inklusif bagi teman tuli, dengan memberikan Pembelajaran Bahasa Isyarat Indonesia (Bisindo), kepada petugas layanan.

Mereka mendapatkan pelajaran dari edukator ahli, bukan hanya tentang materi bahasa isyarat, namun juga budaya tuli, ekspresi gestur, hingga filosofi dari gerakan bahasa isyarat.

Melalui pelatihan ini, para petugas layanan memiliki keahlian dalam menggunakan bahasa isyarat yang dapat memudahkan komunikasi Teman Tuli untuk berinteraksi dengan petugas GraPARI.

Selain petugas GraPARI, layanan pelanggan juga akan dilengkapi fasilitas infrastruktur khusus teman tuli, yang menyediakan informasi tertulis yang lebih jelas dan mudah diakses.

Pelanggan tuli pun akan bisa mengunjungi GraPARI untuk melakukan beragam kebutuhan akan layanan Telkomsel.

Sigit mengatakan, kehadiran inisiatif ini diharapkan dapat meningkatkan kenyamanan pelanggan, khususnya pelanggan tulis dalam berkomunikasi.

Inisiatif ini juga diharapkan dapat memberikan inspirasi dalam meningkatkan inklusivitas di industri telekomunikasi di Indonesia.

3 dari 4 halaman

Telkomsel Belum Ada Rencana Matikan 2G

Di sisi lain, Telkomsel sebelumnya mengungkapkan bahwa mereka belum ada rencana untuk penghapusan 2G, meski sudah menghapus 3G.

Diketahui, operator yang berencana menyuntik mati jaringan 2G secara bertahap misalnya XL Axiata. Meski begitu, proses penghentian jaringan 2G oleh XL Axiata tidak akan dilakukan terburu-buru, melainkan disesuaikan dengan perkembangan industri dan manfaatnya bagi pelanggan.

Vice President Corporate Communications Telkomsel Saki Hamsat Bramono mengatakan, Telkomsel masih akan melihat data pelanggan sebelum melakukan langkah penghentian sebuah teknologi.

Saki menjelaskan, di sebuah tempat dengan tower yang didukung teknologi 2G, sementara perangkat pelanggan di sekitar tower tersebut sudah mendukung layanan VoLTE (voice over LTE), mungkin dilakukan untuk menghentian layanan 2G di wilayah tersebut untuk dimigrasikan ke LTE.

Namun sebaliknya, jika perangkat pelanggan yang ada di sekitar tower belum mendukung VoLTE, belum bisa untuk menghilangkan layanan telekomunikasi seluler ini.

4 dari 4 halaman

Masih Layani Pelanggan

Layanan VoLTE sendiri memungkinkan pelanggan untuk melakukan panggilan dengan konektivitas data atau internet. Sementara jika perangkat tak didukung VoLTE, pengguna hanya bisa melakukan panggilan melalui jaringan seluler (2G), bukan lewat jaringan internet.

"Kalau HP belum VoLTE, itu harus pindah ke 2G untuk mengkover layanan panggilan. Kadang-kadang HP belum capable VoLTE," kata Saki, ketika ditemui usai peluncuran paket bundling Telkomsel x YouTube Premium, di Jakarta (21/8/2023).

Saki mengatakan, saat ini ada sejumlah perangkat yang tidak didukung layanan VoLTE meski sudah berjaringan 4G atau 5G.

"Ini masih banyak, kami tidak bisa menghilangkan. Oleh karena itu, belum ada rencana 2G shutdown karena kita masih melayani pelanggan," katanya.

(Dio/Dam)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.