Sukses

Warganet Tak Sabar Menanti Hasil Sidang Isbat Ramadhan 2023

Liputan6.com, Jakarta - Warganet tidak dapat menutup rasa kegembiraan mereka terkait dengan datangnya bulan Ramadhan 2023, walau hasil sidang isbat hari ini, Rabu (22/3/2023), belum diumumkan.

Diketahui, prosesi sidang isbat penentapan awal Ramadhan 1444 Hijriah akan dilakukan dalam beberapa tahap.

Tahap pertama adalah sesi seminar pemaparan posisi hilal hisab atau perhitungan astronomi, pelaksanaan sidang isbat secara tertutup, dan telekonferensi pers hasil sidang isbat.

Sebagai salah satu tradisi, warga internet di Indonesia meramaikan lini masa Twitter dengan cuitan dan meme kocak menanti hasil sidang isbat diumumkan. Alhasil, sidang isbat pun saat ini menjadi trending topic di platform media sosial milik Elon Musk tersebut

Beberapa warganet pun ada yang bertanya-tanya kapan sidang isbat dimulai. Berikut adalah beberapa cuitan warganet terkait sidang isbat awal Ramadhan 1444 Hijriah.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Apa Itu Sidang Isbat? Sejarahnya di Indonesia Sejak 1950-an Berdasarkan Fatwa Ulama

Bulan suci Ramadhan yang sudah ditunggu-tunggu oleh umat muslim di dunia segara tiba. Di Indonesia, penetapan hari pertama Ramadhan sendiri dilakukan melalui sidang isbat.

Apa itu sidang Isbat? Sejak kapan pemerintah di Indonesia menggelar sidang Isbat untuk menetapkan hari pertama bulan Ramadhan?

Pengertian Sidang Isbat

Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), isbat memiliki arti penentuan dan penetapan. Dimana berarti, sidang isbat adalah proses untuk menentukan atau menetapkan awal bulan dalam kalender Hijriyah.

Adapun di Indonesia sendiri penetuan awal Ramadhan sering kali berbeda hari, walau ada tahun dimana hari pertama puasa berbarengan.

Sejarah Sidang Isbat di Indonesia

Mengutip Merdeka, Rabu (22/3/2023), sidang Isbat pertama kali dilaksanakan sekitar tahun 1950-an dengan berdasarkan dalil-dalil serta fatwa ulama waktu itu.

"Fatwa ulama menyatakan pemerintah boleh menetapkan awal Ramadhan, Syawal, dan Dzulhijjah. Itu dimulai dari tahun 1950-an," kata mantan Kepala Sub Direktorat (Kasubdit) Hisab Rukyat Kementerian Agama (Kemenag), Muhyiddin Yassin.

Dijelaskan, sidang isbat dilaksanakan dengan penuh keterbatasan. Sejalannya waktu, pemerintah mulai melakukan penyempurnaan dalam pelaksanaan dan membentuk badan khusus di bawah Kemenag dengan tugas melaksanakan sidang isbat.

"Tahun 1972 dibentuk semacam badan yang akhirnya bernama Badan Hisab Rukyat (BHR), dimana di dalamnya ada para ahli, ulama, dan ahli astronomi, yang tugas intinya memberikan informasi, memberikan data kepada Menteri Agama tentang awal bulan Ramadhan, Syawal, dan Dzulhijjah," katanya.

Dalam pelaksanaan, sidang isbat bersifat musyawarah. Dimana penetapan hasil dalam sidang ini merupakan kesepakatan antara masing-masing ormas Islam diwakili oleh utusannya.

"Pemerintah hanya memfasilitasi, mengumpulkan para tokoh, para ulama untuk membicarakan kapan awal bulan itu ditetapkan. Hanya nanti setelah diambil satu kesepakatan dari sidang ini, barulah Menteri akan mengumumkannya," ujar Muhyiddin.

Meski begitu, hasil sidang isbat tidak sepenuhnya mengikat. Semuanya diserahkan kepada keyakinan masyarakat. "Mungkin hasil musyawarah dengan penerapan pada masyarakat berbeda itu memang ada. Pemerintah hanya mengajak untuk mengawali dan mengakhiri bulan Ramadhan secara bersama-sama."

 

3 dari 3 halaman

Tahapan Sidang Isbat

Tim Rukyat Hilal AL Husna MAJT Semarang mengintip hilal di Menara Al-Husna Masjid Agung Jawa Tengah, Selasa (15/5 ). Meski bulan di ufuk titik tengah belum terlihat, penentuan Ramadan masih menunggu Sidang Isbat Kementerian Agama. (Liputan6.com/Gholib)

Adapun untuk sidang Isbat sendiri dilakukan oleh pemerintah, melalui Kementerian Agama Republik Indonesia (Kemenag RI) yang dihadiri oleh sejumlah pihak terkait.

Diketahui, rangkaian acara sidang Isbat dibagi menjadi tiga tahapan.

1. Seminar pemaparan posisi hilal awal Ramadan 1444 H.

Pemaparan ini berdasarkan hasil hisab atau perhitungan astronomi, dan dilakukan oleh Tim Hisab Rukyat Kemenag mulai pukul 17.00 WIB dan terbuka untuk umum.

2. Pelaksanaan Sidang Isbat Penetapan Awal Ramadan 1444 H.

"Sesi ini akan dilaksanakan secara luring setelah Salat Magrib dan tertutup untuk umum," ujar Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah Kemenag, Adib, di Jakarta.

Selain data hisab, sidang isbat juga akan merujuk pada hasil rukyatul hilal yang akan dilaksanakan pada 124 lokasi di seluruh Indonesia.

3. Telekonferensi Pers Hasil Sidang Isbat

Setelah melalui dua tahapan sebelumnya, maka Kemenag akan mengumumkan hasil kapan hari pertama bulan Ramadhan melalui berbagai media massa.

(Ysl/Dam)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.