Sukses

Google Rilis Game The Descent of the Serpent untuk Edukasi Budaya Mesoamerika Kuno

Google mengatakan, game The Descent of the Serpent ini digarap dengan menggandeng Museum Antropologi Nasional Meksiko

Liputan6.com, Jakarta - Google meluncurkan sebuah game edukasi tentang Mesoamerika kuno berjudul The Descent of the Serpent. Game ini menjadi yang pertama diluncurkan di oleh divisi Google Arts & Culture.

Hugo Martinez McNaught, Senior Manager, Government Affairs & Public Policy Mexico & Central Region, Google mengatakan, game ini digarap dengan menggandeng Museum Antropologi Nasional Meksiko.

"Dari kostum rumit dan permainan bola hingga mitologi menarik dan arsitektur luar biasa, budaya Mesoamerika kuno dapat mendidik dan menghibur untuk dijelajahi," kata McNaught.

Mengutip blog resmi Google, Sabtu (24/9/2022), di game ini pemain harus mengambil benda-benda hilang dan mengembalikannya ke Chichen Itza pada waktunya untuk ekuinoks matahari.

Saat itulah matahari memberikan bayangan pada ukiran dengan cara menyerupai ular menuruni tangga monumen, di mana hal ini menjadi inspirasi bagi nama game tersebut.

Ceritanya sendiri sederhana. Dalam video intro yang ditampilkan di awal game, artefak besar dicuri oleh Tezcatlipoca, Lord of the Smoking Mirror.

Patung yang hidup pun meminta bantuan pemain untuk mengembalikan 20 ikon yang ada di artefak, demi mencegah banjir melanda dunia. Pemain dikirim ke Mesoamerika kuno untuk melakukan tugasnya.

Pemain dapat memilih satu dari hewat penyamaran, yang ditampilkan dengan bentuk imut-imut dan berdasarkan budaya Mesoamerika.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Cara Bermain The Descent of the Serpent

Empat karakter penyamaran yang dapat dipilih oleh pemain adalah Huitzilopochtli (serigala), Xolotl (anjing), Xbalanque (jaguar), dan Mictlantecuhtli (burung hantu).

Lewat grafik top-down sederhana, pemain akan menjelajahi area permainan untuk mengumpulkan ikon yang hilang, yang ditampilkan sebagai koin emas.

Saat mengambil salah satu ikon, game akan menyajikan sekilas sejarah tentang ikon tersebut, sembari memberikan kesempatan untuk mengakses situs Google Arts & Culture jika pemain ingin tahu lebih lanjut.

Terdengar sederhana, pemain juga harus menghindari beberapa rintangan seperti buaya, laba-laba, hingga monyet yang melempari pemain. Ada dua mode yang bisa dimainkan di mana pemain akan dihadapkan dengan tantangan yang berbeda.

Di level yang mudah, pemain yang terkena serangan hanya akan stun untuk sesaat. Namun di mode "challenge", pemain akan dihadapkan dengan timer, dan kembali ke awal level jika terkena serangan.

Game ini dapat dimainkan secara langsung melalui browser atau lewat aplikasi Google Arts & Culture di iOS dan Android.

3 dari 4 halaman

Kreator Bisa Dapatkan Cuan dari YouTube Shorts Mulai 2023

Di sisi lain, YouTube dalam acara Made on YouTube di Los Angeles, California, Amerika Serikat, mengumumkan konten-konten Shorts akan bisa dimonetisasi mulai awal tahun 2023 mendatang.

Neil Mohan, YouTube's Chief Product Officer mengatakan, kreator dengan minimal 1.000 subscribers dengan 10 juta view Shorts dalam 90 hari, bisa mengajukan kanalnya untuk YouTube's Partner Program (YPP).

Ini merupakan alternatif dari kriteria yang sudah ada, di mana kreator video panjang bisa mendaftar YPP, setelah mengumpulkan minimal 1.000 subscribers dan empat ribu jam waktu tonton.

Selain itu, kreator nantinya akan mendapatkan 45 persen pendapatannya dari iklan dimana nanti akan muncul di antara konten-konten Shorts.

Dalam temu media secara virtual pada Rabu (21/9/2021), pihak YouTube dan Google mengungkapkan iklan ini akan muncul di antara video saat penonton melakukan scrolling Shorts.

 

 

4 dari 4 halaman

Iklan Ditayangkan di Antara Shorts

Karena iklan di Feed Shorts ditayangkan di antara video, pendapatan dari iklan-iklan ini akan ditotal setiap bulan dan digunakan untuk mengapresiasi kreator.

Uang iklan juga akan mencakup biaya lisensi musik yang diklaim YouTube, dan tidak berdampak pada pendapatan kreator. Angka pembagian keuntungan ini akan sama, terlepas dari mereka memakai musik atau tidak.

Di samping itu, Mohan juga mengungkapkan akan hadir tingkatan atau tier baru untuk YPP, untuk membantu kreator bisa menghasilkan pendapatan lebih cepat "di awal perjalanannya."

"Level baru ini akan punya syarat yang lebih rendah, dan memberikan akses yang lebih mudah ke fitur-fitur pendanaan seperti Super Thanks, Super Chat, Super Sticker, dan Channel Membership," kata Mohan.

(Dio/Ysl)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.