Sukses

TikTok Uji Coba Fitur Dislike di Komentar

TikTok mengatakan individu dapat menandai komentar yang dianggap "tidak relevan atau tidak pantas", dan orang lain tetap dapat melihat konten yang tidak mereka sukai.

Liputan6.com, Jakarta - Baru-baru ini, TikTok mengkonfirmasi sedang menguji fitur tombol yang memungkinkan pengguna untuk men-dislike atau tidak suka komentar seseorang dalam sebuah video.

Dalam posting blog perusahaan, tim TikTok ingin menegakkan pedoman keselamatan dan komunitas dari para pengguna layanan berbagi video singkat tersebut.

Mengutip informasi The Verge, Jumat (15/4/2022), TikTok mengatakan individu dapat menandai komentar yang dianggap "tidak relevan atau tidak pantas" tanpa membiarkan orang lain melihat konten yang tidak mereka sukai.

Pada awal tahun ini, fitur serupa juga pernah muncul di beberapa pengguna TikTok. Saat itu, pengguna mendapati opsi yang sedikit berbeda.

"Feedback dari komunitas akan memperluas berbagai faktor yang telah kami gunakan untuk menjaga bagian komentar selalu relevan dan tempat untuk benar-benar terlibat," kata TikTok.

Pengguna TikTok sudah dapat tidak menyukai video, memberi tahu aplikasi bilamana mereka tidak tertarik dengan kontennya.

Adapun tombol dislike tersebut akan hadir sebagai opsi bilamana pengguna TikTok menemukan komentar yang melanggar Pedoman Komunitas di dalam aplikasi.

Selain itu, perusahaan juga sedang mengujicoba fitur peringatan kepada pembuat konten yang menerima banyak komentar negatif, seperti pemfilteran komentar, pemblokiran massal, dan penghapusan.

Rencananya, fitur baru TikTok bakal mulai digulirkan ke seluruh pengguna secara bertahan di beberapa pekan mendatang.

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

TikTok Uji Coba Watch History

Ilustrasi TikTok, Aplikasi TikTok.  Kredit: antonbe via Pixabay

TikTok uji coba fitur Watch History. Menurut Tech Crunch, fitur ini memungkinkan pengguna mengecek video-video TikTok yang pernah mereka tonton.

Dengan begitu, saat ingin menunjukkan video yang sudah ditonton ke orang lain, mereka tidak bingung untuk mencari-cari video mana yang dimaksud.

Mengutip The Verge, Rabu (30/3/2022), informasi ini disebarkan oleh konsultan media sosial Matt Navarra. Ia me-retweet cuitan pengguna Twitter Hammod Oh, yang mengungkap kehadiran fitur baru TikTok.

Berdasarkan screenshot Hammod Oh, opsi Watch History muncul di bawah menu Content and Activity yang ada di Setting.

Belum banyak informasi rinci mengenai tampilan Watch History atau bagaimana fitur ini akan mengkompilasikan video-video yang pernah disaksikan pengguna.

3 dari 4 halaman

Dinanti Pengguna

Ilustrasi Aplikasi TikTok Credit: freepik.com

Pihak The Verge juga menghubungi TikTok untuk menanyakan seputar calon fitur baru TikTok itu, namun perusahaan belum memberikan tanggapan.

Memang, nihilnya tombol Watch History membuat banyak dari kita sebagai pengguna agak kesulitan melihat video-video apa saja yang pernah disaksikan.

Ada orang yang ingin mengetahui video apa yang telah disaksikan dengan menonton ulang video-video dan ada pula yang mengunduh semua data TikTok mereka, hanya untuk menemukan satu video.

Oleh karena itu, jika fitur Watch History tersebut benar-benar hadir, tentu bisa menghemat waktu menscroll video mana yang pernah disaksikan. 

4 dari 4 halaman

Setop Pengguna Rusia Unggah Video TikTok

Ilustrasi TikTok via Google Play Store

Terlepas dari bocoran fitur baru, TikTok belum lama ini menghentikan sementara layanan untuk mengunggah (upload) video dan siaran langsung atau live streaming, bagi para kreatornya di Rusia.

Dalam pengumuman yang dimuat di newsroom TikTok, dikutip Senin (7/3/2022), platform berbagi video asal Tiongkok itu mengatakan keputusan ini terkait dengan aturan "berita palsu" Rusia.

Selain itu, TikTok juga mengatakan prioritas tertinggi mereka adalah keselamatan karyawan dan pengguna mereka.

"Dan mengingat aturan 'berita palsu' baru Rusia, kami tidak punya pilihan selain menangguhkan live streaming dan konten baru ke layanan video kami di Rusia sementara kami meninjau implikasi keamanan undang-undang ini," kata TikTok.

Meski begitu, TikTok mengungkapkan layanan messaging dalam aplikasinya tidak akan terpengaruh. Selain itu mereka juga masih mengevaluasi keadaan yang berkembang di Rusia, untuk menentukan keberlanjutan layanan.

(Ysl/Isk)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini