Sukses

Facebook Blokir Laman Media Terafiliasi Pemerintah Rusia di Kawasan Uni Eropa

Facebook memblokir laman media terafiliasi Rusia, RT dan Sputnik, di kawasan Uni Eropa. Dengan begitu, akses terhadap kedua page tersebut visibilitasnya dibatasi untuk para pengguna di negara-negara Eropa.

Liputan6.com, Jakarta - Meta, induk perusahaan Facebook, memblokir page atau laman milik RT dan Sputnik di Uni Eropa. RT dan Sputnik merupakan dua media yang terafiliasi dengan pemerintah Rusia.

Dengan pemblokiran page milik kedua media tersebut, page Facebook dan Instagram RT dan Sputnik tidak bisa dilihat oleh pengguna yang ada di wilayah Uni Eropa.

"Kami menerima permintaan dari sejumlah pemerintah negara dan Komis Uni Eropa untuk mengambil langkah lebih jauh terkait media-media yang dikontrol pemerintah Rusia," kata Presiden Urusan Global Meta, Nick Clegg melalui akun Twitter, sebagaimana dikutip dari The Verge, Selasa (1/3/2022).

"Dengan situasi yang terjadi saat ini, kami mulai membatasi akses ke RT dan Sputnik di kawasan Uni Eropa," kata Clegg.

Perubahan terbaru ini dilakukan Meta sebagai tanggapan atas invasi Rusia ke Ukraina yang telah berlangsung sekitar lima hari terakhir.

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Meta Sempat Batasi Akses ke Sejumlah Akun Rusia

Sebelumnya, Nick Clegg mengatakan, Meta membatasi akses ke sejumlah akun di Ukraina, termasuk yang dimiliki beberapa organisasi media pemerintah Rusia.

Tindakan ini telah diumumkan Senin (28/2/2022) dan kini lebih luas dengan membatasi akses ke dua media utama Rusia di seantero wilayah Uni Eropa.

Bukan hanya itu, Facebook juga memblokir media terafiliasi pemerintah Ukraina agar tidak beriklan di platform tersebut. Facebook juga menghapus jaringan misinformasi Rusia yang selama ini mendistribusikan informasi palsu tentang serangan Rusia ke Ukraina.

Rusia sebelumnya telah memblokir sebagian akses ke Facebook dan Twitter.

 

3 dari 4 halaman

Twitter Diblokir di Rusia

Rusia blokir Twitter di tengah serangannya ke Ukraina. Menurut kelompok pemantau internet NetBlocks, pemblokiran akses Twitter oleh Rusia ini dimaksudkan untuk menahan arus informasi.

NetBlocks menyebut, sejak Sabtu (26/2/2022) pagi, pihaknya melihat koneksi ke Twitter gagal atau sangat dibatasi di setiap penyedia telekomunikasi, mulai dari operator Rostelecom, MTS, Beeline, dan MegaFon.

Pengguna di Rusia masih bisa mengakses Twitter melalui layanan VPN, namun koneksinya memang dibatasi.

Mengutip The Verge, Minggu (27/2/2022), wartawan di Rusia mengkonfirmasi informasi tentang Twitter diblokir di Rusia. Menurut seorang reporter BBC, akses ke Twitter sangat dibatasi. Menurutnya, mengirimkan pesan berhasil tetapi butuh waktu koneksinya.

Sejauh ini, motivasi Rusia membatasi Twitter tidak jelas. Namun keputusan ini muncul di tengah tindakan keras yang lebih luas terhadap Twitter.

Sebelumnya, Rusia mengumumkan pemblokiran Facebook, usai jejaring sosial ini menghapus akun empat organisai media yang dikelola pemerintah.

Langkah penghapusan keempat akun media terafiliasi Rusia itu disebut pemerintah setempat sebagai pelanggaran terhadap "hak dan kebebasan warga negara Rusia."

(Tin/Ysl)

4 dari 4 halaman

Infografis Tentang Serangan Rusia ke Ukraina

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.