Sukses

Dadang Dewa Kipas Klarifikasi soal Pemblokiran Akun di Chess.com

Dadang Dewa Kipas, mantan pecatur profesional Indonesia sekaligus pemilik akun Dewa_Kipas di platform Chess.com, menjelaskan tentang pemblokiran akunnya hingga gaya permainannya yang dianggap mirip langkah komputer.

Liputan6.com, Jakarta - Akun milik orang Indonesia Dadang Subur alias Dadang Dewa Kipas, dengan username Dewa_Kipas, diblokir oleh Chess.com.

Akun Dadang Dewa Kipas diblokir platform gim tersebut lantaran dianggap melakukan permainan curang setelah mengalahkan gamer catur internasional Levy Rozman, atau yang dikenal dengan GothamChess.

Melalui akun Facebook sang putra, Ali Akbar, Dadang Dewa Kipas pun memberikan klarifikasi atas permainannya yang dianggap curang hingga akunnya diblokir.

Dalam video, Dadang Dewa Kipas menjelaskan tentang langkah-langkah yang diambilnya ketika bermain catur melawan GothamChess.

Dalam unggahan tanggal 4 Maret 2021 itu, Dadang menjelaskan, dirinya memang bukan pemain catur bertempo cepat.

Langkah-langkah mirip komputer yang dilakukan Dadang Dewa Kipas saat melawan Gotham Chess di Chess.com dipelajarinya dari berbagai permainan di platform gim catur yang lain.

"Saya itu bukan pemain cepat. Sering main dengan Chess Master, The Freds, dan Shredder Chess sampai ketagihan main. Jadinya ELO-nya dari 800 main terus selama 3 minggu menjadi 2300. Ini disangka curang karena langkahnya mirip dengan komputer," katanya, seperti dikutip Tekno Liputan6.com, Jumat (5/3/2021) dari video klarifikasi yang diunggah di Facebook Ali Akbar.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Belajar dari Permainan Lawan Komputer

Dadang Dewa Kipas lebih lanjut bercerita, langkah-langkah dari permainannya melawan software itu pun dicatat secara manual dan dihafalkan. Sehingga boleh dibilang, Dadang Dewa Kipas menguasai berbagai langkah permainan.

Dadang Dewa Kipas pun mengakui, permainannya memang mirip dengan software komputer karena terbiasa menghafalkan ketika bertanding lawan software komputer.

Terkait pertandingan catur dengan Levy Rozman atau GothamChess, ia menyebut langkah Levy standar komputer.

"Dia (Levy) agak sedikit berani, ketika saya ada kesempatan, saya masuk (menyerang)," kata Dadang.

Sembari menunjukkan rekaman permainannya melawan GothamChess, ia memperlihatkan berbagai kesalahan yang membuat permainan GothamChess mati langkah hingga akhirnya kalah.

Sebelumnya, akun Facebook Ali Akbar juga menulis, dirinya sudah menghubungi pihak Levy Rozman alias GothamChess untuk menjelaskan baik-baik masalah tersebut. Hingga akhirnya, keduanya mencapai kesepakatan untuk menghapus unggahan sebelumnya.

3 dari 3 halaman

Minta Warganet Hentikan Serangan ke GothamChess

Mengenai penghapusan akun Dewa Kipas, Ali Akbar mengatakan, ayahnya sebenarnya merasa bersyukur karena akunnya diblokir.

"Sebenarnya bapak gue merasa bersyukur karena akunnya diblokir, karena selama ini dia selalu bermain sampai lupa waktu dan seakan diingatkan supaya berhenti main," tulis Ali.

Selain itu disebutkan pula, tidak ada rencana untuk mengembalikan akun yang telah terblokir.

"Bapak gue bilang, kalau kalah karena kehabisan waktu itu tidak masalah. Asalkan bukan kalah strategi atau bangunan," tulisnya.

Pada unggahan lainnya, Ali Akbar pun meminta agar warganet berhenti menyerang akun GothamChess. "Tolong berhenti menyerang akun GothamChess, masalah kami sudah mendapatkan titik terang," tulis Ali.

Ia lebih lanjut juga mengatakan, sebagai tanda persahabatan, Levy GothamChess akan mengadakan acara khusus catur yang akan melibatkan pemain-pemain terkenal di Indonesia.

"Beban yang diterima Levy lebih besar daripada Bapak gue. Bapak gue main catur cuma iseng karena sudah pensiun. Levy main catur memang itu profesinya," tulis Ali.

Ia sekali lagi meminta agar warganet berhenti meneror Levy karena hidup Levy mulai tidak tenang gara-gara banyaknya doxing dan ancaman keselamatan.

(Tin/Ysl)

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini