Telegram Kini Jadi Aplikasi Paling Populer di Dunia

Logo Aplikasi Telegram

Liputan6.com, Jakarta - Perusahaan analitik Sensor Tower mempublikasikan aplikasi-aplikasi terpopuler per Januari 2021. Hasilnya, selama kuartal ini, Telegram menjadi aplikasi terpopuler di dunia.

Telegram menggeser TikTok yang sempat berjaya pada periode sebelumnya.

Mengutip Gizchina, Senin (8/2/2021), pada Januari 2021, para pengguna mengunduh dan menginstal Telegram sebanyak 63 juta kali. Jumlah ini hampir 4 kali lipat dibandingkan angka unduhan Telegram pada Januari 2020.

Sementara itu, TikTok di posisi kedua dengan jumlah pemasangan sebanyak 62 juta kali. Signal, Facebook, dan WhatsApp berada di posisi lima besar pada Januari 2021.

Update privasi membuat WhatsApp tersingkir ke posisi kelima. Padahal sebelumnya pada Desember 2020, WhatsApp ada di posisi ketiga aplikasi terpopuler baik di iOS maupun Android.

Sementara Signal pada Desember 2020 juga tidak masuk dalam jajaran 10 besar aplikasi terpopuler. Kesuksesan baik Telegram maupun Signal merupakan contoh bagaimana pengguna bereaksi atas upaya WhatsApp meng-update privasinya.

2 dari 3 halaman

Kata Bos Telegram

Pendiri Telegram Temui Kemkominfo — Pendiri sekaligus CEO Telegram, Pavel Durov mendatangi kantor pusat Kemenkominfo di Jakarta, Selasa (1/8). Kunjungan Pavel Durov ini berhubungan dengan pemblokiran 11 Domain Name System (DNS) situs web Telegram. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Pendiri Telegram, Pavel Durov mengatakan, ada 100 juta pengguna yang bergabung dengan Telegram pada Januari 2021. Durov menyebutnya sebagai "migrasi digital terbesar dalam sejarah manusia."

Telegram juga sebelumnya merilis update besar-besaran untuk pengguna di Android dan iOS dan menghadirkan sejumlah fitur penting. Misalnya mendukung transfer riwayat chat dari aplikasi lain seperti WhatsApp, Line, dan KakaoTalk.

Menurut Durov, di masa depan fungsi fitur tersebut akan jauh lebih baik. Kini, dua chat (di Telegram maupun yang dari aplikasi lain) dapat digabung menjadi satu chat, asalkan obrolan penerima memiliki kurang dari 100 pesan.

Pengembang pun mengatakan akan meningkatkan angka ini sehingga histori chat yang bisa diimpor ke Telegram bisa membawa lebih banyak chat.

3 dari 3 halaman