Sukses

Top 3 Tekno: Samsung AI Forum 2020 Bahas Masa Depan Kecerdasan Buatan

Artikel tentang pada akademisi dan pakar yang hadir di Samsung AI Forum 2020 yang membahas kecerdasan buatan ini, banyak dibaca pada kanal Tekno Liputan6.com, Minggu (18/10/2020).

Liputan6.com, Jakarta - Samsung Electronics mengumumkan akan menggelar Samsung AI Forum 2020 online, pada acara ini perusahaan akan membahas lebih dalam tentang masa depan kecerdasan buatan (AI).

Artikel tentang pada akademisi dan pakar yang hadir di Samsung AI Forum 2020 yang membahas kecerdasan buatan ini, banyak dibaca pada kanal Tekno Liputan6.com, Minggu (18/10/2020).

Artikel lain yang juga banyak dibaca, termasuk pendaftaran program Microsoft for Startups, dan Deep Learning dipakai untuk membaca pergerakan gunung berapi.

Lebih lengkapnya simak berita berikut ini.

1. Akademisi dan Pakar Bahas Masa Depan Kecerdasan Buatan di Samsung AI Forum 2020

Ilustrasi Kecerdasan Buatan. Kredit: Geralts via Pixabay

Samsung Electronics mengumumkan akan menggelar Samsung AI Forum 2020 online melalui kanal YouTube selama dua hari pada 2 dan 3 November 2020.

Forum ini terselenggara untuk keempat kalinya dan pada tahun ini akan menghadirkan sekelompok akademisi dan pakar industri di bidang kecerdasan buatan.

Forum ini juga diharapkan akan dapat menjadi medium untuk bertukar ide, wawasan, serta temuan-temuan riset terbaru, sekaligus sebagai platform untuk mendiskusikan masa depan kecerdasan buatan.

Baca Selengkapnya di Sini

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

2. Pendaftaran Program Microsoft for Startups hingga Akhir Oktober

Ilustrasi Startup, Perusahaan Teknologi, Cloud, Komputasi Awan. Kredit: Freepik

Microsoft meluncurkan program yang menyasar pelaku startup, termasuk di Indonesia. Melalui akun LinkedIn resminya, Microsoft mengumumkan membuka pendaftaran program kompetisi bertajuk "Highway to a 100 Unicorns."

"Apabila Anda [menjalankan] startup teknologi B2B atau ISV di Indonesia, daftar sekarang juga dalam acara ini," tulis Microsoft.

Baca Selengkapnya di Sini

 

3 dari 3 halaman

3. Penggunaan Deep Learning untuk Pantau Pergerakan Gunung Berapi

Ilustrasi Kecerdasan Buatan. Kredit: Geralts via Pixabay

Satelit memiliki kemampuan untuk mengumpulkan data penginderaan jauh (remote sensing) dalam jumlah besar yang dapat mendeteksi pergerakan tanah di gunung berapi hampir secara real-time.

Pergerakan tanah ini dapat menjadi penanda aktivitas dan ketidakstabilan gunung berapi yang akan datang.

Namun, awan dan gangguan atmosfer serta beberapa hal lainnya dapat menyebabkan noise (kebisingan) signifikan dalam pengukuran pergerakan tanah tersebut.

Baca Selengkapnya di Sini

(Ysl/Why)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini