Sukses

Legends of Runeterra Rilis, Ini Kata Riot Games Tentang Gim Baru Mereka

Tekno Liputan6.com pun berkesempatan untuk berbincang via Google Meets dengan Design Director dan Executive Producer gim Legends of Runeterra.

Liputan6.com, Jakarta - Riot Games akhirnya secara resmi meluncurkan gim terbaru mereka, Legends of Runeterra (LoR), pada 1 Mei 2020.

Mengambil lore (latar belakang cerita) dari gim paling laris buatan mereka yang berjudul League of Legends, perusahaan meluncurkan gim ini di platform gim Windows PC dan mobile (Android dan iOS).

Berbeda dari League of Legends dan Valorant yang masing-masing bergenre MOBA (multiplayer online battle arena) dam FPS (first person shooter), LoR hadir dengan genre digital collectible card game (gim kartu digital).

Tekno Liputan6.com pun berkesempatan untuk berbincang via Google Meets dengan Andrew Yip, Design Director dan Jeff Jew, Executive Producer, gim Legends of Runeterra, baru-baru ini.

Andrew dan Jeff mengungkap, LoR ternyata sudah sejak lama dikembangkan oleh Riot Games.

"Gim ini sebenarnya sudah lama dikembangkan, namun versi LoR seperti yang ada saat ini sudah kami kembangkan kurang lebih 3 hingga 4 tahun lalu," ucap Jeff.

Jeff menambahkan, "kami mencoba berbagai jenis dan genre gim, sebelum akhirnya memutuskan untuk mengembangkan Legends of Runeterra."

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Tantangan Pengembangan League of Runeterra

Legends of Runeterra. (Doc: Riot Games)

Lebih lanjut, Jeff dan Andrew juga mengungkap berbagai macam tantangan saat mengembangkan gim yang mengadopsi lore League of Legends tersebut.

"Tantangannya banyak sekali, kita ingin membuat gim kartu berbasis LoL dimana pemain dapat berinteraksi dengan gamer lain dan memberikan pengalaman untuk membuat deck card (kartu dek) yang lebih personal ketimbang gim serupa lainnya."

"Tidak seperti gim lain, kami ingin LoR itu lebih kompetitif dan seimbang. Gamer tidak perlu harus menghabiskan uang banyak untuk mendapatkan kartu impian mereka," jelas Andrew saat ditanya perihal sistem ekonomi di dalam gim.

"Sejak dari tahap beta, Jeff dan saya sudah secara jelas mengumumkan kepada gamer dengan menghilangkan model loot boxes," ujarnya. "Kami punya sistem dimana gamer mendapatkan kartu tertentu yang memang layak mereka dapatkan."

 

3 dari 3 halaman

Ingin Bawa Autentisitas LoL ke LoR

Legends of Runeterra. (Liputan6.com/ Yuslianson)

Karena mengambil esensi cerita dari gim MOBA yang sudah dikenal dan banyak penggemarnya, tim Riot Games berusaha keras untuk memenuhi ekspektasi yang tinggi tentang para Champions di LoR.

"Ya, kami ingin memberikan pemain LoR pengalaman otentik dan ikonik dari salah satu IP terkenal milik Riot Games ke LoR di masing-masing kartu Champions," kata Andrew.

"Bagaimana kita secara universal dan membuat rules (aturan) untuk masing-masing-masing Champions sehingga membuat mereka terasa karakter di LoL, namun tetap mempertahankan keunikan mereka masing-masing."

Informasi, Legends of Runeterra adalah gim kartu strategi dimana keahlian, kreativitas, dan kecerdasan menentukan keberhasilan player.

Di gim ini, gamer harus memilih Champions (jawara) dan padukan kartu dari wilayah yang berbeda—dengan gaya dan kelebihan strategis tersendiri—lalu membangun dek ideal untuk melawan player lain.

Membangun dek dan mendapatkan kartu yang diinginkan tidak pernah semudah ini, karena LoR menawarkan sistem progresi yang paling dermawan dan berfokus pada pemain dalam genre ini.

Pemain dapat memperoleh semua kartu secara gratis atau langsung membeli kartu yang mereka inginkan, tanpa harus membeli deck kartu acak.

(Ys/Iskl)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.