Sukses

Mozilla Bakal Hadirkan Layanan Firefox Berbayar

Mozilla dilaporkan ingin menawarkan layanan premium berlangganan untuk para pengguna.

Liputan6.com, Jakarta - Mozilla dikenal sebagai salah satu perusahaan penyedia browser gratis alias tidak menarik biaya dari pengguna. Namun dari laporan terbaru, perusahaan itu disebut akan menawarkan layanan berlangganan di Firefox.

Dikutip dari The Verge, Rabu (12/6/2019), layanan berlangganan di Firefox ini akan menawarkan akses berupa fitur premium untuk para pengguna. Akan tetapi, Mozilla belum mengungkap lebih gamblang mengenai fitur premium yang dimaksud.

Kendati demikian, dari penuturan CEO Mozilla, Chris Beard, dalam sebuah wawancara beberapa waktu lalu, ada kemungkinan layanan premium yang dimaksud adalah akses VPN atau cloud storage.

Moziila sendiri diketahui berencana untuk meluncurkan layanan ini pada Oktober 2019. Mengingat belum ada informasi detail, tidak diketahui apakah layanan berlangganan ini akah hadir terpisah atau hadir dalam satu paket.

Pada Oktober tahun lalu, Mozilla memang sudah memulai uji coba akses VPN berbayar. Uji coba ini dilakukan pada sejumlah pengguna saja dengan biaya sekitar USD 10 per bulan.

Keputusan Mozilla menghadirkan layanan berlangganan ini tidak lepas dari upaya perusahaan untuk mencari sumber pemasukan lain. Untuk diketahui, pemasukan Mozilla saat ini masih bergantung pada penyedia mesin pencari yang ingin layanannya hadir di Firefox.

Mozilla juga memastikan, perusahaan tidak akan melakukan perubahan apapun di Firefox yang ada saat ini. Dengan kata lain, mereka tidak akan memaksa pengguna beralih ke layanan berbayar.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Firefox Kembangkan Mode Super Private

Sebelumnya, Firefox bakal menyematkan konektivitas Tor di browser. Nantinya, lalu lintas dan aktivitas browsing bakal dialihkan dan dienkripsi di seluruh server Tor. Demikian seperti yang dilansir Ubergizmo, Rabu (15/5/2019).

Seperti yang disampaikan Mozilla dalam keterangan resmi, mode private reguler masih mengirim traffic dan aktivitas browsing ke server ISP atau server provider internet (Telkomsel, Indosat, XL dan lain-lain).

Hal ini berarti, mungkin saja data kamu belum sepenuhnya aman. Selain itu, mode private reguler belum mendukung pengamanan dari malware seperti keyloggers atau spyware, yang menurut Firefox, bakal teratasi kalau Tor dihubungkan ke browser.

Minusnya, pengalihan lalu lintas browsing yang bakal diterapkan ini menyebabkan turunnya performa browsing, seperti loading halaman yang lama.

Oleh karenanya, Mozilla masih mengembangkan ide bagaimana fitur ini bisa memberi proteksi maksimal tanpa menjatuhkan performa.

3 dari 3 halaman

Fitur Baru Mozilla Firefox Kini Bikin Browser Lebih Ngebut

Mozilla kini menghadirkan fitur baru. Fitur ini, menurut informasi yang dikutip dari BGR, telah melalui serangkaian tahapan untuk membuat load situs web menjadi lebih cepat daripada biasanya.

Kehadiran fitur baru tersebut, didasari dari penelitian baru Ghostery, yang menemukan sekitar lebih dari 55 persen pengguna menghabiskan waktu memuat situs we bkarena aktivitas background yang belum tentu disukai.

Berdasarkan kutipan data Ghostery, salah satu pendekatan yang harus dilakukan adalah dengan meningkatkan kinerja pemuatan halaman.

“Durasi pemuatan halaman yang begitu panjang, ternyata dapat merugikan pengguna di situs web,” tutur Ghostery.

Dampaknya, pihak perusahaan menambahkan fitur baru di Firefox 63 Nightly untuk memblokir pelacak yang memperlambat pemuatan laman. Fitur canggih tersebut bakal melenggang pada bulan ini.

Mozilla berpendapat, sebagian besar browser tidak memberi peluang pada pengguna dalam tingkat privasi. Itu sebabnya, Firefox akan memblokir akses penyimpanan dari konten pelacakan pihak ketiga.

Kendati demikian, fitur ini sudah tersedia bagi pengguna Firefox Nightly, dan Mozilla berharap bisa menghadirkan perlindungan untuk seluruh pengguna Firefox 65.

Mozilla juga melakukan upaya proses pelacakan dengan metode fingerprinting pengguna untuk identifikasi dan mengontrol perangkat mereka.  

(Dam/Ysl)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.