Sukses

Facebook Hapus 200 Akun Palsu di Filipina

Facebook tengah gencar menghapus akun-akun palsu di platform-nya dan Instagram, yang terhubung dengan tingkah laku tidak autentik.

Liputan6.com, Jakarta - Facebook tengah gencar menghapus akun-akun palsu di platform-nya dan Instagram yang terhubung dengan tingkah laku tidak autentik.

Total, ada sekitar 200 page, grup, dan akun di Facebook dan Instagram yang dihapus terkait masalah tersebut di Filipina.

Dalam unggahan blog yang dipublikasikan Facebook, Head of Cyber Security Policy Facebook Nathaniel Gleicher mengatakan, keberadaan akun, grup, dan page tersebut telah membuat orang salah paham tentang jati diri dan apa yang dilakukan mereka.

"Individu yang berada di balik aktivitas ini menggunakan kombinasi antara akun asli dan palsu untuk menyebarkan konten di Page maupun Grup," kata Gleicher.

Gleicher lebih lanjut mengatakan, "Mereka sering mengunggah berita lokal dan politik, termasuk topik seperti pemilihan, pandangan kandidat, dan dugaan perilaku salah dari lawan politik, serta peristiwa kontroversial yang terjadi pada pemerintahan sebelumnya."

Ia menambahkan, meskipun orang-orang di balik kegiatan ini berupaya menyembunyikan identitas mereka, penyelidikan kami menemukan bahwa kegiatan ini terkait dengan jaringan yang diselenggarakan oleh Nic Gabunada.

Nic Gabunada merupakan mantan manajer sosial media Presiden Filipina Rodrigo Duterte. Total, ada 67 page, 68 akun Facebook, 40 grup, dan 25 akun Instagram yang dihapus.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Jutaan Pengikut

Pengikut grup-grup tersebut jumlahnya mencapai 3,6 juta user. Di mana, sekitar 1,8 juta akun diperkirakan bergabung dengan salah satu grup yang dihapus ini.

Selain itu, sekitar 5.300 akun mengikuti salah satu akun Instagram yang dihapus.

"Kami mengidentifikasi akun-akun dan page ini lewat investigasi internal yang sedang berlangsung terhadap perilaku tidak otentik terkoordinasi di Filipina," katanya.

Gleicher mengatakan, Facebook selalu bekerja keras untuk mendeteksi dan menghentikan aktivitas-aktivitas seperti ini karena tidak ingin layanannya dipakai untuk memanipulasi orang lain.

"Kami menghapus page dan akun-akun ini berdasarkan tingkah lakunya, bukan konten apa yang mereka unggah. Dalam kasus ini, mereka yang berada di balik aktivitas ini terhubung satu sama lain dan menggunakan akun palsu untuk menginterpretasikan diri mereka," ujar Gleicher.

3 dari 3 halaman

Hapus Akun Palsu di Indonesia

Facebook sebelumnya berhasil menghapus 207 laman (page), 800 akun individual, 546 grup yang berkaitan dengan penyebaran hoaks, ujaran kebencian, dan konten meresahkan lainnya. 

Tak cuma itu, Facebook juga berhasil menutup 208 akun Instagram dengan tujuan yang sama. Semua penutupan akun ini berasal dari Indonesia.

Nathaniel juga mengakui, semua laman, akun, dan grup yang ditendang itu ternyata berkaitan dengan Saracen—grup sindikasi online di Indonesia.

Adapun upaya penutupan semua akun dilakukan berdasarkan dari perilaku (behaviour) akun, bukan konten yang diunggah akun tersebut.

“Secara umum, perilaku akun-akun ini tidak dapat dipercaya. Jadi kami menghapusnya karena memang perilaku mereka yang tidak otentik, dan melanggar kebijakan Facebook,” kata Nathaniel kepada Tekno Liputan6.com dalam wawancara di kantor Facebook Indonesia, beberapa waktu lalu. 

(Tin/Jek)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.