Sukses

Boeing Rilis Pembaruan Software Pesawat 737 MAX, Bagaimana Cara Kerjanya?

Boeing merilis pembaruan software pesawat 737 MAX sebagai tanggapan atas kecelakaan Ethiopian Airlines yang menewaskan 157 orang.

Liputan6.com, Jakarta - Boeing telah memperbarui sistem anti-stall pada pesawat 737 MAX. Langkah ini dilakukan sebagai tanggapan atas kecelakaan Ethiopian Airlines yang menewaskan 157 orang. Pesawat ini berjenis sama dengan Lion Air yang jatuh pada Oktober, menewaskan 189 penumpang dan awak.

Boeing menyebut pembaruan perangkat lunak ini sebagai Maneuvering Characyeristics Augmentation System (MCAS). Software tersebut telah disetujui Federal Aviation Admisnitration (FAA) untuk sementara waktu, sejalan dengan Boeing yang tengah melakukan penyempurnaan.

Lantas, apa itu MCAS dan bagaimana cara kerjanya? MCAS dinilai sebagai penyebab jatuhnya Lion Air JT610 dan Ethiopian Airlines ET302. Sistem itu bekerja secara otomatis dan akan menurunkan hidung pesawat walaupun autopilot dinonaktifkan.

Hidung pesawat yang agak naik disebabkan oleh karakteristik mesin baru (CFM LEAP 1B) pada pesawat 737 MAX. Dengan pembaruan terbaru ini, MCAS sepenuhnya tidak akan menurunkan hidung pesawat.

Mengutip laman resmi Boeing, Kamis (28/3/2019), dengan update MCAS, komputer tak cuma menganalisis data dari satu sensor, tetapi dua sensor yang masing-masing pada sisi pilot dan ko-pilot.

Selanjutnya, komputer akan membandingkan perbedaan input data sensor angle of attack (AoA) antara keduanya, sebelum memutuskan apakah MCAS harus bekerja atau tidak.

Informasi tersebut akan tampil di layar Primary Flight Display (PFD), bersamaan dengan informasi penting lainnya, seperti kecepatan, ketinggian jelajah, dan attitude pesawat.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Peningkatan Training Pada Pilot

Dalam MCAS, Boeing mengatakan jika pilot tidak setuju dengan perbedaan sudut AoA antara keduanya lebih dari 5,5 derajat, sistem MCAS akan dinonaktifkan dan tidak akan mendorong hidung pesawat lebih rendah.

Selain itu, indikator pada layar kontrol penerbangan juga ditambahkan sehingga pilot mengetahui kapan sensor AoA tidak setuju.

Selain meluncurkan pembaruan software, pabrikan pesawat asal Amerika Serikat ini juga mewajibkan pilot untuk training guna mengetahui perbedaan B737 NG dengan B737 MAX lebih dini (sebelum pilot memperoleh rating B737).

Melalui peningkatan training ini para pilot akan lebih memahami tentang cara kerja sistem MCAS dan cara menonaktifkannya jika mereka menghadapi masalah.

(Isk/Jek)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.