Sukses

Huawei Punya OS Pengganti Jika Tak Lagi Diizinkan Pakai Android

Bos Huawei mengatakan, perusahaannya telah memiliki OS sendiri bilamana tidak lagi boleh menggunakan Android dan Windows.

Liputan6.com, Jakarta - Huawei diserang dari segala arah, mulai dari pemblokiran smartphone di Amerika Serikat (AS) hingga peralatan jaringannya di berbagai negara lain. Melihat situasi yang kian memburuk, perusahaan telah melakukan sejumlah persiapan, termasuk memiliki OS pengganti Android.

Dikutip dari Phone Arena, Jumat (15/3/2019), CEO Huawei Consumer Business Group, Richard Yu, dalam sebuah wawancara mengatakan, perusahaannya telah memiliki OS sendiri untuk menggantikan Android dan Windows jika nanti tak lagi bisa menggunakan keduanya. Kedua OS ini merupakan besutan perusahaan AS.

"Kami telah menyiapkan OS sendiri. Jika kami nanti tidak lagi bisa menggunakan sistem-sistem itu (Android dan Windows), kami akan siap dan memiliki rencana B," ungkap Yu.

Huawei sendiri saat ini tengah menuntut AS di meja hijau untuk lepas dari pemblokiran yang ditetapkan oleh pemerintah Donald Trump.

Huawei dalam tuntutannya nyatakan, regulasi yang ditandatangi oleh Trump untuk melarang penggunaan produk-produknya adalah inkonstitusional.

Selain itu, Huawei juga merasa tidak diberikan hak melakukan proses hukum terkait masalah tersebut, padahal itu adalah hal mendasar dalam sistem peradilan AS.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Sejak 7 Tahun Lalu

Tampak smartphone layar lipat Huawei Mate X. (Liputan6.com/ Agustin Setyo Wardani)

Lebih lanjut, South China Morning Post melaporkan, Huawei mulai mengerjakan OS besutannya sendiri sejak tujuh tahun lalu. Hal ini menyusul investigasi AS yang menargetkan ZTE.

Sayangnya, rincian mengenai OS tersebut belum diketahui. Yu pun tidak menyinggungnya.

Kendati demikian, Huawei sejauh ini sangat berkomitmen di pasar smartphone Android. Menurutnya, perusahaan akan terus menggunakan OS milik Google dan Microsoft, tapi jika pertarungan hukum semakin memanas, maka tak akan ragu untuk beralih ke ekosistemnya sendiri.

Huawei pun optimistis dengan peluang sukses ekosistemnya tersebut. Namun juru bicara perusahaan asal Tiongkok itu sebelumnya mengatakan, tidak berharap untuk menggunakan sistem cadangannya, dan sebenarnya tidak ingin menggunakannya.

(Din/Ysl)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.