Sukses

Amazon Pecat Karyawan Pembocor Email Pengguna

Seorang karyawan Amazon dipecat dari pekerjaan setelah diketahui membocorkan alamat email pengguna ke pihak ketiga.

Liputan6.com, Jakarta - Seorang karyawan Amazon dipecat dari pekerjaan setelah diketahui membocorkan alamat email pengguna ke pihak ketiga.

Karyawan tersebut dituding telah melanggar kebijakan perusahaan, yakni dengan membagikan data pengguna pada pihak lain.

"Seseorang yang bertanggung jawab atas insiden ini telah diberhentikan dari jabatannya. Kami mendukung upaya penegakan hukum dalam kasus ini," kata seorang juru bicara Amazon sebagaimana dikutip Tekno Liputan6.com dari CNET, Sabtu (6/10/2018).

Pemecatan seorang karyawan Amazon ini dilakukan setelah Wall Street Journal dalam laporan investigasinya menuding telah ada kebocoran data di Amazon.

Laporan media itu menduga adanya karyawan dalam yang menjual alamat email milik pengguna pada pihak ketiga.

Amazon menyebut, sejauh ini hanya data alamat email pengguna saja dibagikan ke pihak lain. Sementara, informasi pribadi lain milik pengguna masih aman.

* Update Terkini Asian Para Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru di Sini.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Sudah Informasikan ke Pengguna

Selain itu, Amazon juga telah memberitahukan via email kepada pengguna terdampak tentang insiden ini.

Sekadar diketahui, pihak ketiga yang dimaksud adalah penjual atau merchant yang menjual barang dagangannya di laman Amazon. Kini, Amazon langsung memblokir penjual tersebut dari platform-nya.

3 dari 3 halaman

Tak Disebutkan Berapa Banyak Korban

Perusahaan juga tidak menyebutkan, siapa penjual pihak ketiga yang mendapat data milik pengguna Amazon.

Amazon pun tidak menyebut, siapa karyawan yang dimaksud dan berapa orang yang terdampak insiden ini.

Bagi Amazon, informasi data milik pengguna merupakan hal vital. Pasalnya, perusahaan milik orang terkaya di dunia tersebut memang memegang banyak informasi personal pengguna, misalnya nomor kartu kredit dan debit pengguna yang jumlahnya mencapai lebih dari 300 juta akun di seluruh dunia.

(Tin/Jek)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.