Sukses

Studi: Pornografi Bisa Berdampak Serius Bagi Otak

Tak hanya remaja, orang dewasa pun juga ada yang menikmati sajian visual esek-esek di video porno.

Liputan6.com, Jakarta - Konten pornografi yang tersebar di internet--seperti video porno--memiliki penggemarnya tersendiri, terutama kalangan remaja yang memang memiliki rasa ingin tahu tinggi.

Tak hanya remaja, orang dewasa pun juga ada yang menikmati sajian visual esek-esek di video porno.

Hal tersebut menjadi pertanyaan mengenai alasan sebenarnya mengapa video porno digemari oleh sebagian orang, serta dampak apa yang dapat ditimbulkan dari menonton video porno.

Studi terbaru yang dilakukan Robert Weiss, Wakil Presiden Senior Pengembangan Klinik Nasional Element Behavioral Health, yang dilansir dari Psychology Today, Senin (13/8/2018) mengungkapkan jika penggunaan pornografi sejauh ini merupakan aktivitas seksual online paling umum untuk laki-laki dewasa, yang diikuti oleh 99 persen dari 434 peserta penelitian.

Seseorang yang terlibat dalam aktivitas menonton video syur tersebut dipicu karena keinginan untuk mengatur emosi yang tidak stabil, di mana 73,8 persen pengguna berharap untuk mengurangi stres, 70,8 persen mencoba untuk meredakan kebosanan, dan 53 persen ingin melupakan masalah sehari-hari mereka.

Namun, beberapa orang memiliki alasan sendiri terkait mengapa mereka menyukai video porno, seperti mencari kepuasan seksual, meningkatkan gairah, dan masih banyak lagi.

Nyatanya, perilaku menonton video porno juga dapat menimbulkan efek negatif yang berbahaya.

Studi ini diterbitkan dari ulasan beberapa penelitian yang mengeksplorasi ilmu saraf pornografi internet, Love, Laier, Brand, Hatch, dan Hajela (2015).

Apa yang mereka temukan dan laporkan sangat menarik. Studi yang meneliti hasil neuroimaging, subjek yang sering melihat pornografi di internet menunjukkan aktivasi wilayah otak yang mirip dengan ketagihan dan reaksi kecanduan alkohol, kokain, dan nikotin.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Dampak Negatif

Senada dengan studi tersebut, ahli psikologi serta yang menjabat sebagai kepala Pusat Pengabdian Pada Masyarakat Universitas Mercu Buana, di Jakarta, Dra Inge Hutagalung, mengatakan jika pornografi memiliki dampak negatif serius karena dapat merusak lima bagian otak manusia.

Bagian yang dimaksud terutama prefrontal cortex, yang terletak pada bagian otak yang bertanggung jawab untuk logika akan cacat karena melakukan stimulasi berlebihan tanpa saringan, lantaran otak hanya mencari kesenangan tanpa ada konsekuensi.

Ia juga mengatakan jika kerusakan bagian otak akibat pornografi itu akan mengakibatkan seseorang mudah kebosanan, merasa sendiri, marah, tertekan, dan lelah. 

Selain itu, dampak yang paling mengkhawatirkan adalah penurunan prestasi akademik dan kemampuan belajar serta berkurangnya kemampuan seseorang dalam mengambil keputusan.

Dengan demikian, studi-studi ini memberikan bukti yang mendalam bahwa penggunaan pornografi yang kompulsif dan konsisten berpotensi sama kuatnya dengan penggunaan narkoba.

Reporter: Brilio

Sumber: Brilio.net

(Jek)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.