Sukses

Malaria Tewaskan Ratusan Ribu Orang, Bill Gates Turun Tangan

Liputan6.com, Jakarta - Demi melawan meningkatnya kasus kematian akibat gigitan nyamuk malaria, Bill Gates dan istrinya, Melinda Gates, menyumbangkan dana sebesar US$ 4,1 juta atau setara dengan Rp 57 miliar pada kurs saat ini.

Dilansir Business Insider, Jumat (22/6/2018), ada 440 ribu orang meninggal akibat gigitan nyamuk malaria tiap tahunnya di seluruh dunia.

Fakta tersebut mendorong Yayasan Gates untuk memberikan dana pada para ilmuwan agar mengembangkan nyamuk yang bisa membasmi nyamuk malaria.

Adalah perusahaan bioteknologi asal Inggris bernama Oxitec, yang mendapatkan dana tersebut. Perusahaan asal Inggris itu memiliki kemampuan rekayasa genetik pada nyamuk jantan dengan nama Friendly Mosquitoes.

Nyamuk 'bersahabat' itu akan mencari nyamuk betina untuk dikawinkan, dan keturunannya akan membawa gen khusus yang membuat mereka mati lebih cepat sehingga tidak mempunyai kesempatan untuk berkembang biak. Gen tersebut bisa dibawa sampai 10 keturunan.

Untuk informasi, nyamuk yang menggigit manusia hanyalah yang betina, sedangkan nyamuk jantan mengonsumsi nektar. 

Sebelumnya, Oxitec berhasil mengembangkan Friendly Mosquitoes khusus nyamuk Aedes Aegepty yang membawa virus demam berdarah, demam kuning, dan zika.

Ketika melakukan uji coba di Brazil, Panama, dan Kepulauan Cayman, hasilnya adalah terjadi penuruan spesies nyamuk Aedes aegepty sampai 80 persen.

Sejauh ini, tercatat ada lima wilayah tropis yang sudah dikunjungi Friendly Mosquitoes, yaitu Brazil, Florida, Kepulauan Cayman, Panama, dan India.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Alasan Bill Gates Suka Menyumbang Uang

Bill Gates dan pasangannya, Melinda Gates selalu fokus melakukan berbagai kegiatan untuk meningkatkan kualitas hidup manusia.

Alasan Bill Gates dan istrinya menyumbang banyak uang telah dituangkan pada surat tahunan yang mereka tulis.

"Ada dua alasan. Satu, karena ini adalah pekerjaan yang sangat berarti. Bahkan sebelum kami menikah, kami sering berbicara kelak kami akan menghabiskan banyak waktu untuk pekerjaan filantropi," tulis Gates dalam suratnya, seperti Tekno Liputan6.com kutip dari gatesnotes.

"Kami berpikir itulah tanggung jawab dasar bagi siapapun yang punya banyak uang. Sekalinya kau bisa mengurus diri dan anakmu, yang terbaik adalah dengan menggunakan kekayaan ekstra untuk memberikannya kembali pada masyarakat," lanjutnya.

Bill Gates mengaku, dirinya sangat senang mengeluarkan banyak uang untuk keperluan masyarakat. "Kami suka menggail sains di belakang kerja kami. Di Microsoft, saya mendalami ilmu komputer. Di yayasan, ilmu komputer plus biologi, kimia, agronomi dan lainnya," tukas pria berkacamata ini.

3 dari 3 halaman

Tidak Jadi Orang Terkaya Lagi

Meskipun dulu Bill Gates didaulat sebagai orang terkaya di dunia, tapi gelar itu sudah tidak dipegangnya lagi.

Bill Gates ternyata berada di urutan ketiga daftar orang terkaya dunia versi Hurun Global Rich List 2018. Pendiri Amazon, Jeff Bezos, berhasil menembus urutan pertama orang terkaya dunia setelah saham Amazon meningkat tajam sebear 70 persen dibanding tahun lalu.

Sementara Buffett yang berada di posisi kedua setelah total harta kekayaannya melebihi nilai US$ 100 miliar. Gates sendiri turun ke posisi ketiga setelah mendonasikan saham Microsoft ke yayasan miliknya.

Meski begitu, harta kekayaan Gates tercatat meningkat sebesar 11 persen menjadi US$ 90 miliar.

"Untuk pertama kalinya dalam lima tahun, Gates bukan lagi orang terkaya di planet ini," tulis keterangan Hurun Report.

(Tom/Jek)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.