Sukses

Terinfeksi Malware, Program CCleaner Ancam 2,27 Juta Pengguna

Peneliti keamanan mendapati server unduhan yang digunakan oleh Avast menjadi korban peretasan dan berisiko menginfeksi 2,27 juta pengguna.

Liputan6.com, Jakarta - Bagi kamu pengguna PC pasti sudah tidak asing lagi dengan program CCleaner buatan Piriform. Biasanya, program ini sering digunakan untuk membersihkan file Windows yang tidak diinginkan dan menghapus Windows Registry yang tidak valid dari komputer.

Namun baru-baru ini peneliti keamanan di Cisco Talos mendapati server unduhan yang digunakan oleh Avast (perusahaan yang memiliki CCleaner) menjadi korban peretasan oleh seseorang atau kelompok hacker tak dikenal.

Dalam aksinya, hacker tersebut menerobos sistem keamanan server CCleaner dan menyuntikkan malware ke dalam aplikasi dan mendistribusikan program tersebut ke jutaan penggunanya. Demikian yang dikutip dari laman The Verge, Rabu (20/9/2017).

"Dalam waktu yang singkat, CCleaner 5.33 versi asli yang didistribusikan oleh Avast sudah terinfeksi malware," ungkap tim Talos.

Avast mengklaim, CCleaner telah diunduh lebih dari 2 miliar kali. Dengan angka tersebut, wajar bilamana program ini menjadi sasaran 'empuk' bagi banyak hacker di dunia.

Lewat aksi ini, sekitar 2,27 juta pengguna CCleaner di beberapa negara pun telah terpengaruh oleh serangan malware tersebut. Avast Piriform mengatakan, serangan malware yang menginfeksi penggunanya mampu diatasi.

"Kami percaya pengguna CCleaner saat ini sudah aman, karena pihaknya sudah berhasil mengatasi serangan tersebut sebelum akhirnya lebih membahayakan," ucap juru bicara Avast.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Serangan Tak Biasa

Ini merupakan serangan yang tak biasa terjadi, karena software serupa dengan CCleaner biasanya dipercaya pengguna PC untuk menghapus "crapware" dari sistem komputer mereka.

"Hacker dapat menyerang pengguna PC dengan cara memanfaatkan kepercayaan pengguna terhadap software yang digunakan," tambah tim Talos.

Diketahui, malware yang disuntikkan ke CCleaner dirancang untuk menggunakan PC yang terinfeksi sebagai bagian dari botnet.

Sekadar informasi, botnet adalah sekumpulan program yang saling terhubung melalui Internet yang berkomunikasi dengan program-program sejenis untuk melakukan tugas tertentu.

(Ysl/Isk)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.