Sukses

Pasar Smartwatch Lesu, Fitbit, Xiaomi dan Garmin Sikut-Sikutan

Fitbit kini dilaporkan mendominasi pasar wearable global dengan capaian penjualan 5,3 juta unit.

Liputan6.com, California - Kehadiran smartwatch sempat diprediksi bakal menggebrak dunia teknologi. Namun siapa sangka, kini smartwatch masih belum juga dinilai sebagai perangkat 'idaman' yang pas untuk memudahkan keseharian pengguna. Masih banyak orang bertumpu pada smartphone sebagai gadget utama.

Pasar smartwatch dan perangkat wearable kian lesu. Padahal, kurang lebih tiga tahun lalu saat muncul, smartwatch dielu-elukan banyak penggila gadget.

Kala itu, smartwatch hanya dianggap sebuah konsep, hingga pada akhirnya beberapa startup memberanikan diri menggarap smartwatch dengan sejumlah fitur cukup keren. Sebut saja Pebble, Fitbit, dan masih banyak lagi. Lalu, ke mana mereka sekarang?

Fitbit ternyata memimpin di depan. Perusahaan asal Negeri Paman Sam terrsebut menduduki posisi pertama vendor perangkat wearable terlaris dunia. 

Berdasarkan laporan perusahaan riset IDC kuartal ketiga 2016 yang dimuat laman Business Insider, Rabu (14/12/2016), Fitbit mampu menjual 5,3 juta unit di seluruh dunia. Meski Fitbit memimpin di atas, jumlah tersebut masih menunjukkan betapa lemahnya adopsi perangkat wearable di masyarakat.

Setelah Fitbit, menyusul Xiaomi dan Garmin. Xiaomi duduk di peringkat kedua dengan capaian penjualan 3,8 juta unit, sedangkan Garmin hanya mampu menjual 1,3 juta unit. Posisi keempat dan kelima diraih Apple dan Samsung, dengan jumlah 1,1 juta dan 1 juta unit saja.

Berdasarkan analisis Steve Kovach dari Business Insider Intelligence, industri perangkat wearable memang tengah bergejolak. Beberapa startup pembesut wearable bahkan mengundurkan diri dari persaingan, sebut saja Pebble, yang pada akhirnya menyerah dan memilih untuk diakuisisi oleh Fitbit beberapa waktu lalu.

Tak hanya Pebble, sejumlah vendor lain seperti Motorola dan Google pun memilih 'rehat sejenak' dari ranah wearable. Setidaknya, sampai tahun depan, kedua perusahaan teknologi ini akan absen merilis smartwatch terbaru. Alasannya, smartwatch dan wearable lain tidak termasuk dalam roadmap perangkat tahunan mereka.

"Perangkat wearable seperti smartwatch sebetulnya berpotensi menjadi perangkat teknologi yang diprioritaskan pengguna. Sejumlah perusahaan pembesut wearable sepertinya harus mengikuti jejak kesuksesan Apple dan Fitbit," tulis Kovach.

"Mungkin ini saatnya kita mengakui perangkat wearable tak lagi dianggap menarik, berbeda halnya saat ia dirilis beberapa tahun lalu. Perangkat wearable kini hanya dipandang sebagai gadget pelengkap, mungkin lebih berguna bagi kalangan olahragawan, atau geek yang kecanduan notifikasi," lanjutnya.

Kovach bahkan menilai, persaingan perangkat wearable mungkin kini hanya direngkuh Fitbit, Xiaomi, dan Garmin sebagai tiga vendor terpopuler di dunia.

"Tidak ada pasar wearable yang berpotensi melejit tahun ini dan tahun depan. Hanya ada mereka bertiga, kita lihat siapa yang akan jadi pemenangnya," pungkas Kovach.

(Jek/Why)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini