Sukses

Penetrasi Smartphone Jadi Peluang Bagi Pengembang Aplikasi

Perkembangan penggunaan smartphone yang makin masif di dunia menjadi peluang bagi pengembang aplikasi untuk mengembangkan produknya.

Liputan6.com, Jakarta - Pengembang aplikasi dan gim di Indonesia memiliki banyak peluang untuk bisa maju dan mendapatkan penghasilan besar dari produknya. Sebab, hanya dalam waktu 8 tahun, smartphone sudah digunakan oleh 1 miliar pengguna di seluruh dunia.

Hal ini, kata Head of Marketing Google Indonesia Veronica Utami, berbeda dengan telepon yang membutuhkan waktu lebih dari satu abad agar dapat digunakan 1 miliar orang.

"Saat ini dari tahun ke tahun, penetrasi pengguna smartphone terus tumbuh. Pada 2013, angka penetrasinya 14 persen. Kemudian pada 2014, penetrasinya 28 persen, dan 2015 mencapai 43 persen dari jumlah total populasi di dunia. Platform yang paling banyak digunakan adalah Android," katanya dalam acara Google For Mobile yang diselenggarakan di Sheraton Gandaria, Jakarta, Kamis (31/3/2016).

Khusus untuk gim, lanjutnya, saat ini pasarnya telah menyentuh angka US$ 186 juta atau sekitar Rp 2,48 triliun. Bahkan, melihat perkembangan penetrasi smartphone pada 2016, Veronica memperkirakan nilainya bisa tumbuh sekitar 40 persen dibandingkan saat ini.

Demikian pula dengan perkembangan aplikasi seluler yang bisa terus tumbuh lantaran kebutuhan pengguna smartphone akan hiburan. Selain itu, kata Veronica, pembayaran pembelian aplikasi dan gim yang kian mudah juga memberikan peluang sukses bagi pengembangnya.

"Tahun lalu orang yang membeli aplikasi sangat sedikit karena pembayarannya hanya bisa dilakukan dengan kartu kredit. Tetapi saat ini membeli aplikasi dengan pulsa sudah bisa dilakukan. Ini bisa jadi merupakan salah satu peluang bagi pengembang," tuturnya.

Sebenarnya, lanjut Veronica, sudah banyak pengembang di Indonesia yang berkarya membuat aplikasi dan gim untuk perangkat mobile. Sayangnya, hingga saat ini baru satu aplikasi karya Indonesia yang berhasil menjadi bagian dari 1.000 aplikasi top global.

Veronica mengungkapkan, dalam menciptakan sebuah aplikasi, pengembang dihadapkan pada banyak tantangan, terutama berkaitan dengan pemasaran, desain, pengembangan, dan distribusi pada platform lainnya.

Untuk itu, Google Indonesia pun berkomitmen membantu pemerintah Joko Widodo untuk melatih 100.000 pengembang aplikasi dan gim hingga 2020. Salah satunya dengan menyelenggarakan workshop Google For Mobile.

Berbagai tips dan trik diberikan sebagai bekal bagi para pengembang aplikasi seluler dalam menciptakan produk yang disenangi penggunanya. 

(Tin/Isk)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.