Sukses

Wajah Patung Dewa Dibuat Buram di Google Street View

Patung yang wajahnya diburamkan di Google Street View antara lain patung Sphinx, monumen St. Fransiskus dan patung Budha raksasa.

Liputan6.com, Google mengklaim pihaknya sangat menghargai publik yang tidak ingin gambar mereka ditampilkan pada layanan Google Street View. Google sendiri telah mencoba meminimalisir terjadinya pelanggaran privasi pada layanan itu.

Caranya dengan menyematkan sebuah fitur berteknologi canggih pada Street View, yang secara otomatis dapat memburamkan wajah orang dan plat kendaraan yang terekam kamera Google Street View. 

Fitur ini ternyata tidak hanya mengaburkan wajah manusia, tetapi juga patung. Seorang prolific ilustrator asal Prancis, Marion Balac, mengumpulkan foto-foto patung melalui karyanya yang disebut "Anonymous Gods". Ia mengumpulkan foto-foto patung dewa dari Google Street View yang bagian wajahnya dikaburkan (diburamkan). 

Salah satunya adalah patung Sphinx yang terletak di luar hotel Luxor di Las Vegas. Patung lain yang wajahnya diburamkan adalah monumen St. Fransiskus di Caninde, Brasil. Bahkan patung Budha raksasa juga terlihat di-blur  di bagian wajahnya.








[Foto: via Marion Balac]

Terlepas dari fitur canggih yang secara otomatis dapat memburamkan wajah/plat kendaraan, layanan Google Street View belakangan ini menuai kontroversi di beberapa negara terkait masalah privasi, termasuk Indonesia. Pasalnya, informasi yang ditangkap kamera mobil Google Street View tak cuma tempat publik saja, tetapi juga rumah pribadi.

Hal ini memungkinkan orang lain untuk melihat kondisi lingkungan sekitar rumah, bahkan situasi di halaman rumah. Ada kekhawatiran informasi ini dapat dimanfaatkan untuk tindak kriminal. 

Namun Google telah menyediakan fitur 'Report a Problem' jika ada masyarakat yang keberatan rumah atau properti pribadinya muncul di layanan Google Street View. Fitur ini dapat dimanfaatkan untuk melaporkan foto-foto yang dianggap tidak berkenan. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini