Sukses

Prihatin Perang Hamas Vs Israel Makin Memanas, PBNU Keluarkan 7 Seruan Perdamaian

Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) merespons perang yang terjadi antara kelompok militan Hamas dengan Israel yang pecah pada sejak 7 Oktober 2023.

Liputan6.com, Jakarta - Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) merespons perang yang terjadi antara kelompok militan Hamas dengan Israel yang pecah pada sejak 7 Oktober 2023.

Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya, menyampaikan keprihatinan mendalam terhadap ribuan korban jiwa dari kedua pihak. Dia menyerukan kepada sejumlah pihak dan masyarakat internasional agar melakukan langkah lebih tegas dalam mengupayakan penyelesaian yang adil atas konflik Israel-Palestina.

"Kepada Anggota Tetap Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk tidak menggunakan veto dalam membela salah satu pihak dalam tragedi kemanusiaan yang berkepanjangan tersebut," jelas Gus Yahya, Senin (9/10/2023), seperti dikutip dari NU Online.

Dia juga menyerukan kepada umat Islam dan warga Nahdlatul Ulama untuk melakukan shalat ghaib dan doa bersama guna mendoakan arwah korban yang tewas akibat perang tersebut.

Berikut tujuh seruan PBNU terkat perang Hamas Vs Israel:

1. Menyampaikan penyesalan dan keprihatinan yang mendalam atas terjadinya eskalasi konflik dan kekerasan antara Israel dan Palestina di Kawasan Jalur Gaza.

2. Menyerukan agar konflik dan kekerasan yang telah menimbulkan jathnya korban kemanusiaan tersebut segera dihentikan dengan segala daya Upaya.p

3. Menyerukan kepada masyarakat harus internasional agar bertindak dengan lebih tegas (decisive) dalam mengupayakan penyelesaian yang adil atas konflik Israel-Palestina sesuai hukum dan kesepakatan-kesepakatan internasional yang ada.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Ajak Umat Muslim Shalat Gaib

4. Menyerukan kepada Anggota Tetap Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk tidak menggunakan veto dalam membela salah satu pihak dalam tragedi kemanusiaan yang berkepanjangan tersebut.

5. Menyerukan agar identitas dan seruan-seruan keagamaan tidak digunakan untuk memupuk dan menyuburkan permusuhan dan kebencian, termasuk dalam kaitan dengan konflik dan kekerasan Israel-Palestina.

6. Menyerukan agar inspirasi agama tentang Rahmah, persaudaraan dan keadilan universal harus dikedepankan demi mengupayakan resolusi konflik di semua tingkatan, baik di tingkat struktur politik maupun di tingkat komunitas.

7. Menyerukan kepada umat Islam dan warga Nahdlatul Ulama untuk melakukan shalat ghaib dan doa bersama guna mendoakan arwah yang meninggal disebabkan eskalasi kekerasan serta mendoakan agar jalan perdamaian dan keadilan dapat segera diwujudkan.

3 dari 3 halaman

Evakuasi WNI di Gaza

Menteri Pertahanan (Menhan) RI Prabowo Subianto mengatakan, jika pemerintah akan mengusahakan untuk melakukan evakuasi terhadap Warga Negara Indonesia (WNI) yang berada di Israel dan Palestina.

Diketahui, saat ini tengah terjadi konflik antar dua negara timur tengah tersebut yang menyebabkan korban jiwa.

"(Sikap pemerintah) Ya nanti kita ikuti perkembangan. Nanti kita sedang usahakan evakuasinya (WNI)," kata Prabowo kepada wartawan di Kantor Kemenhan RI, Jakarta Pusat, Senin (9/10) malam.

Sebelumnya, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto memimpin rapat kabinet terbatas di Istana. Rapat tersebut membahas situasi terkini di Timur Tengah.

Hal itu disampaikan Sekjen PBB Afriansyah Noor saat acara maulid nabi di kediamannya, Minggu (8/10). Prabowo tadinya direncanakan hadir dalam acara maulid nabi ini.

"Saya baru dapat WA bapak Prabowo tidak bisa hadir. Dan beliau pimpin rapat kabinet terbatas, soal timur tengah," kata Afriansyah.

Rapat kabinet terbatas digelar karena perang antara Israel dan kelompok militan Palestina Hamas tengah memanas. Indonesia terdampak karena Rumah Sakit Indonesia di Gaza dihantam roket Israel.

"Jadi ada kejadian hari ini apa namanya terjadi perang di Israel, di Palestine, rumah sakit dibom. Rumah Sakit Indonesia dibom di Palestine," ujar Afriansyah.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.