Sukses

425 Warga Desa Jatisari Situbondo Krisis Air Bersih Akibat Pompa Rusak

Sebanyak 425 jiwa atau 141 Kepala Keluarga di Desa Jatisari Situbondo krisis air bersih akibat pompa sumur bor air bersih di desa tersebut rusak.

Liputan6.com, Situbondo - Sebanyak 425 jiwa atau 141 Kepala Keluarga di Desa Jatisari Situbondo krisis air bersih akibat pompa sumur bor air bersih di desa tersebut rusak. 

Kordiantor Pusat Pengendali Operasi (Pusdalops) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Situbondo Puriono mengatakan, untuk memenuhi kebutuhaan air bersih ratusan warga tersebut, pihaknya telah melakukan droping air bersih dengan menggunakan truk tangki dengan kapasitas 5.000 liter.

“Kita bekerjasama dengan PDAM Situbondo telah mengirimkan air bersih ke Desa Jatisari sebanyak 3 kali pengiriman. Dengan kapasitas setiap truk tangka 5.000 liter aiar bersih,”ujar Puriono, Selasa (11/4/2023).

Kata dia, selama ini masyarakat Desa Jatisari mengandalkan tadah hujan dan mencari sumber mata air di sejumlah titik untuk memenuhi kebutuhan air bersih. Padahal jarak sumber mata air cukup jauh dari permukiman.

“Mereka selama dua pekan ini mengandalkan air hujan dan mencari sumber air di daerah sekitar tapi ya begitu jaraknya cukup jauh. Mudah-mudahan dengan pengiriman air bersih ini bisa membantu masyarakat sekitar,” tambahnya.

BPBD Situbondo akan terus mendorping air bersih ke Desa Jatisari sampai pompa sumur bor tersebut sudah berfungsi normal kembali.

“Kita akan dorping air bersih terus sembari menunggu perbaikan pompa air tersebut. biar bagaimanapun air bersih merupakan kebutuhan dasar masyarakat setiap harinya,” paparnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Laporkan Kerusahan Pompa Sumur Bor

Sedangkan untuk pompa yang rusak, BPBD Situbondo akan melaporkan hal itu ke pihak terkait. Sehingga nantinya ada interpensi baik itu berupa perbaikan atau bantuan pompa baru. Sehingga sumber air bersih di desa Jatisari kembali normal

“Kita akan laporkan ke pihak berwenang, agar mendapatkan bantuan, entah itu perbaikan atau bantuan ompa baru nantinya. Mudah- mudahan mendapat respon cepat,”pungkasnya

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.