Sukses

Hore, Siswa SD dan SMP di Surabaya Bebas PR Mulai 10 November

Kepala Dispendik Surabaya Yusuf Masruh mengatakan, penghapusan PR bertujuan agar murid memiliki waktu lebih untuk bersosialisasi di lingkungan tempat tinggalnya.

Liputan6.com, Surabaya - Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi memastikan pekerjaan rumah (PR) untuk pelajar SD dan SMP di Surabaya akan dihapus mulai 10 November mendatang, yakni bertepatan dengan peringatan Hari Pahlawan. 

"PR nya diutamakan pendidikan karakter. Misalnya, membantu orang tua. Atau bila ada teman yang sakit, dijenguk bareng-bareng. Kalau ada kegiatan pentas seni kampung, pelajar bisa ikut jadi panitia. Itulah PR-nya," ujarnya Sabtu (22/10/2022).

Kepala Dispendik Surabaya Yusuf Masruh mengatakan, penghapusan PR bertujuan agar murid memiliki waktu lebih untuk bersosialisasi di lingkungan tempat tinggalnya.

Gagasan peniadaan PR tersebut sejalan dengan rencana pengurangan jam belajar di sekolah. Pembelajaran di sekolah yang semula berakhir pukul 14.00 WIB dibatasi hingga pukul 12.00 WIB. Dua jam digunakan untuk kegiatan ekstra atau pada pengembangan karakter siswa.

Menurut Yusuf, seluruh pelajaran harus selesai di sekolah dan tidak ada lagi PR yang dikerjakan di rumah, sehingga anak pulang ke rumah itu bisa lebih segar. Di rumah siswa tinggal membaca ulang pelajaran yang diterima di kelas.

"Fokusnya lebih pada pemahaman," ujarnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Latih Siswa Aktif

Menurutnya, pola pembelajaran pendalaman karakter ini akan melatih para siswa untuk lebih aktif, mandiri, dan berani memberikan pendapat untuk menciptakan desain atau rencana pengembangan pengetahuan siswa.

“Anak dilatih aktif untuk membuat proyek. Maka saya siapkan menu ekstrakulikuler yang cocok dengan sekolah dan kondisi anak-anak agar menyenangkan. Bahkan, respon dari teman - teman sekolah sangat setuju karena fokus pada pembentukan karakter siswa,” pungkasnya. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.