Sukses

Eri Cahyadi Akan Fasilitasi Siswa yang Tidak Ikut Sekolah Tatap Muka

Eri menyatakan, pihaknya tidak ingin ada polemik ketika sekolah tatap muka ini mulai dibuka.

Liputan6.com, Surabaya - Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menyatakan, pihaknya akan tetap memfasilitasi para orang tua murid yang tidak berkenan anaknya mengikuti sekolah tatap muka dengan cara pembelajaran daring di rumah.

"Kami tetap memfasilitasi. Sehingga siapa nyaman dengan tatap muka difasilitasi, maupun yang nyaman dengan daring tetap disediakan," kata Eri Cahyadi, Kamis (26/5/2021), seperti dilansir Antara.

Eri menyatakan, pihaknya tidak ingin ada polemik ketika sekolah tatap muka ini mulai dibuka. Maka dari itu, pihaknya tetap memfasilitasi para orang tua yang tidak berkenan anaknya mengikuti sekolah tatap muka. 

Eri menambahkan, sebelum sekolah tatap muka dibuka, ada beberapa hal yang harus diperhatikan. Pertama terkait penyesuaian jam belajar sekolah. Ia ingin agar jam belajar di kelas nantinya dapat selesai sebelum pukul 12.00 WIB. 

"Kedua, protokol kesehatan pakai masker juga harus dipastikan. Ketiga, nanti tidak ada waktu jam istirahat, atau keluar ke kantin. Sehingga anak-anak makanannya juga bawa dari rumah," ujar Eri Cahyadi. 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Wajib Izin Orangtua

Sebelum PTM dibuka, Eri juga kembali mengingatkan kepada seluruh kepala sekolah agar betul-betul memastikan anak yang hadir di sekolah membawa form persetujuan dari orang tua. Sedangkan untuk kapasitas murid di kelas, diatur 25 persen apabila wilayah sekolah dalam kategori zona oranye.

"Terkait zona, misal oranye maka kita buka 25 persen. Kalau zona kuning atau hijau mungkin bisa dinaikkan jumlah siswa," katanya. Selain itu, mantan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya ini juga kembali menyampaikan kepada para kepala sekolah agar memastikan setiap guru yang mengajar sekolah tatap muka telah mengikuti dua kali vaksin. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.