Sukses

Kali Lamong Meluap, Banjir Terjang 23 Desa di Gresik

Kepala BPBD Gresik, Tarso Sagito menuturkan, dari semua wilayah yang terdampak hanya Desa Morowudi yang menutup akses jalan raya.

Liputan6.com, Jakarta - Curah hujan tinggi dan luapan air dari Kali Lamong atau anak sungai Bengawan Solo, di Kabupaten Gresik, Jawa Timur merendam sedikitnya tujuh kecamatan dan 23 desa di wilayah tersebut.

"Persoalannya sama, yakni curah hujan tinggi dan luapan air dari sungai. Namun, dari semua wilayah yang terdampak hanya Desa Morowudi yang menutup akses jalan raya," ujar  Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gresik, Tarso Sagito, seperti dikutip dari Antara, Senin, 13 April 2020.

Tarso menuturkan, status merah yang ada di Kali Lamong diartikan debit air masih terpantau cukup tinggi, sehingga selain merendam rumah warga. Banjir juga mengakibatkan petani gagal panen. 

Ia menuturkan, rinciannya lahan sawah yang terendam di wilayah Kecamatan Cerme meliputi Desa Morowudi 50 hektare, Desa Dungus 70 hektare, dan Desa Iker-Iker Geger 70 hektare, dengan ketinggian air bervariasi dari 20 hingga 50 centimeter di Gresik, Jawa Timur. 

"Yang paling terdampak adalah Jalan Morowudi aksesnya terputus akibat luapan banjir. Kami sudah koordinasi dengan Muspika dan kepala desa setempat," kata dia.

 

 

**Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan klik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Warga Terpaksa Blokir Jalan

Salah satu warga Sofian menuturkan, akibat banjir, warga sekitar terpaksa memblokir jalan dan melarang semua jenis kendaraan melintas di jalan tersebut.

"Kami sengaja memblokir, karena banyak kendaraan besar seperti dump truk memaksa masuk, dan ketika melintasi banjir malah menciptakan ombak besar," ujar dia.

Sofian mengaku, pemblokiran jalan sempat dilarang petugas kepolisian, tetapi warga memaksa karena ombak besar hasil lintasan truk membuat warga resah dan banjir semakin masuk ke rumah-rumah warga.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.