Sukses

Angga Yunanda Kenang Masa Kecil Saat Ramadhan, Ungkap Rindu Berpuasa di Lombok

Angga Yunanda kemudian bercerita soal pengalaman masa kecilnya kala berpuasa di kampung halaman.

Liputan6.com, Jakarta Tahun ini aktor berusia 24 Angga Yunanda sudah berkarya selama sembilan tahun dalam dunia perfilman tanah air. Meski tergolong baru, Angga telah menorehkan deretan prestasi. Bahkan, ia didapuk menjadi Duta Festival Film Indonesia (FFI) 2021.

Bersamaan dengan momen Ramadhan, Angga pun menuturkan nostalgia masa kecilnya. Banyak yang tidak mengetahui bintang Mermaid in Love itu berasal dari Kota Lombok.

Sejak kecil, Angga telah diajari oleh kedua orangtuanya untuk berpuasa. Namun, baru saat duduk di bangku SD, dia benar-benar mulai menjalankan puasa.

“Gue sempet nanya ke nyokap. Ternyata gue start puasa itu di kelas 2 SD. Tapi itu masih setengah hari, ” ungkap Angga saat berkunjung ke Kantor Kapan Lagi Youniverse, Gondangdia, Jakarta Pusat pada Senin (18/3/2024).

Rupanya, masa kecil Angga sendiri pun berada di kota Lombok. Angga mengaku ia lahir dan tumbuh besar di kota tersebut, sebelum akhirnya pindah ke Jakarta saat dirinya berusia sekitar 14 tahun untuk merintis karirnya sebagai bintang film.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Lombok adalah Masa Kecilnya

Angga Yunanda merupakan aktor muda yang penuh tekad. Ia memulai perjalanan karirnya sejak usia belia. Dari awalnya menjadi utusan dalam lomba sekolah, ia kemudian merantau ke Jakarta setelah mendapat beberapa panggilan proyek shooting.

Meski begitu, ia tidak melupakan kota kelahiran. Bagi Angga, Lombok punya kesan tersendiri di hatinya. Kota yang menjadi saksi bisu perjalanan Angga merintis karirnya itu.

"Lombok itu sangat menyenangkan, sih, seru. Tapi, karena gue dari umur 14 atau 15 udah di sini, di Jakarta, jadi, masa kecilnya aja yang banyak menghabiskan waktu di Lombok," kata pemeran film Mencuri Lukisan Raden Saleh itu.

3 dari 4 halaman

Main Slepet Sarung

Ia mengaku pernah bermain perang sarung bersama teman sebayanya di sana. Selain itu, bermain petasan dianggapnya hal yang ditunggu-tunggu saat Ramadhan tiba.

"Tapi kalau di Lombok, itu sangat seru karena gue tinggalnya bisa dibilang di desa, jadi bisa main, bisa keluar kemana-mana. Tiap malam juga bisa main kembang api, main sarung-sarungan, sebutnya slepet," ujar Angga.

4 dari 4 halaman

Curi Waktu Buat Minum

Semasa kecil, Angga pun sama seperti anak-anak umumnya. Dia pernah mengaku berpuasa, tetapi siang hari ia curi waktu buat minum.

“Aku mungkin pernah waktu SD, kayaknya ini juga dilakukan sama anak se-Indonesia pada umumnya. Ke dapur siang-siang terus nunduk-nunduk buat ambil air gitu, karena sudah haus banget terus minumnya di belakang pintu, biar ngga ketahuan, terus disembunyikan lagi,” cerita Angga.

Dari semua itu, ada atu hal yang membuat Angga rindu suasana Ramadhan di Lombok adalah makanan. Ia mengatakan bahwa disana ada makanan yang hanya muncul saat Ramadhan, yang di bulan lain tidak muncul.

"Apalagi kalau di Lombok tuh, ada banyak hal-hal dan makanan yang kita bahkan jarang temuin, selain di momen puasa biasanya yang paling suka tuh nyari-nyarinya sih, " ujar Angga.

Sayangnya saat ini dirinya belum ada kesempatan untuk menjalani puasa di kampung halamanya itu. Seperti diketahui, Angga sedang sibuk-sibuknya promosi film terbarunya berjudul Dua Hati Biru yang tayang 17 April mendatang. Namun, dirinya berharap suatu hari bisa berpuasa kembali di sana.

"Sekarang karena momennya agak sulit berpuasa disana. Tapi sangat berharap sih untuk bisa berpuasa disana lagi kapan-kapan, " pungkasnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.