Sukses

Tamara Tyasmara Diserang soal Kasus Kematian Dante, Rachel Vennya: Nggak Pantas Menghakimi Ibunya!

Rachel Vennya ikut berpendapat tanpa menyebut nama secara eksplisit.

Liputan6.com, Jakarta Tamara Tyasmara ikut diserang oleh sejumlah orang soal kasus kematian anak semata wayangnya, Dante. Penyebabnya karena berbagai hal, mulai dari Tamara yang tak bersedia melihat CCTV sesaat setelah kejadian, hingga dirinya yang dianggap ceria dan tampil pakai makeup di momen tahlilan 7 hari meninggalnya Dante.

Terkait masalah ini, Rachel Vennya ikut berpendapat tanpa menyebut nama secara eksplisit. Dia sangat menyayangkan tindakan orang yang terang-terangan mencurigai Tamara Tyasmara dalam kasus dugaan pembunuhan berencana ini.

"Aku enggak tahu apakah ini akan jadi plot twist karena di dunia ini emang ada aja ibu yang gila, bapak yang gila, ada aja orangtua jahat di dunia ini. Yang bikin gue menyayangkan adalah, kita di sini belum ada bukti konkret yang menunjukkan ibu korban tersangka, unsur kesengajaan untuk membuat anaknya tenggelam," paparnya di TikTok pribadinya, Selasa (13/2/2024).

Namun, dia menilai tetap ada kelalaian dari pihak ibu. Tamara dianggap lalai karena berpacaran dengan seorang laki-laki yang kini telah menjadi tersangka kasus dugaan pembunuhan anaknya.

"Iya lalai, lalainya di mana? Kenapa lo pacaran sama cowok lo, itu doang sih menurut gue. Tapi kalau kalian merasa dia itu ibu yang jahat hanya karena mukanya senyum, atau catokan, gambar alis pas tahlilan 7 hari anaknya, menurutku enggak bisa kita ngejudge dari pakar muka dan segala macam," ujarnya.

"Karena kalian aja enggak tahu orang psikopat itu psikopat, dan kalian enggak tahu orang sedih itu sedih, kalian enggak tahu orang yang menangis meraung-raung beneran sedih. Kita enggak ada yang tahu hati manusia. Gue sampai sekarang aja tuh enggak begitu percaya sama pakar-pakar ini, karena hati manusia enggak ada yang tahu," imbuhnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Seorang Ibu Pasti Sedih dan Kehilangan

Menurut Rachel, pada dasarnya setiap ibu akan merasa sangat hancur dan terluka saat anaknya meninggal dunia. Jadi, ibu dua anak ini mengimbau untuk berhenti menghakimi hanya berdasarkan penilaian ekspresi wajah.

"Most of the time, seorang ibu kehilangan anak pasti rasanya kayak lagi dikulitin, seperih itu. Kalau seandainya dia bukan orangtua gila, otomatis dia akan merasakan hal yang sakit melebihi apa pun di dunia ini. Kehilangan anak tuh... ngebayanginnya aja rasanya gue bisa berkaca-kaca. Jadi menurut gue enggak pantas lo semua menghakimi ibunya berdasarkan pakar muka, raut muka," terangnya.

3 dari 4 halaman

Setiap Orang Dapat Melakukan Hal Bodoh

Perihal Tamara Tyasmara yang tidak bergegas melihat CCTV kematian anaknya, dan masih meladeni wawancara dengan media saat berduka, Rachel Vennya juga punya pendapat sendiri.

"Kalau mau dibilang lalai, iya lalai, dan kita enggak bisa bilang, 'Gue kalau jadi ibunya pasti gue mau lihat CCTV, kalau jadi ibunya gue enggak mau wawancara'. Ya, banyak hal yang kita lakuin di dunia ini dan kita sesali, dan kita ngerasa bodoh banget," ucapnya.

"Pasti ada perasaan itu dan pengin ulang semuanya dari awal, diurutin, gue enggak mau kayak gini, kayak gini. Tapi nyatanya kita tuh pernah aja ngelakuin hal bodoh, tapi bukan berarti kita orang jahat. Ngerti nggak?" sambung mantan istri Niko Al Hakim itu.

4 dari 4 halaman

Cobalah Berempati

Di akhir keterangannya, dia meminta masyarakat untuk saling berempati, terutama bagi sesama ibu. Sebab, kasusnya masih diproses oleh kepolisian, dan satu-satunya tersangka saat ini hanyalah YA, kekasih Tamara.

"Jadi tolonglah untuk sesama ibu, sebelum ngeluarin kata-kata yang nyakitin, coba berempati dulu. Dan jangan suudzon dulu, kita enggak tahu apakah ini benar plot twist, atau ternyata enggak plot twist," tutupnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.