Sukses

Bintang Emon Sentil Pengacara Pasangan Prewedding yang Ancam Tuntut Petugas Taman Nasional Gunung Bromo

Berita pengacara ingin menuntut petugas Taman Nasional Gunung Bromo sampai ke telinga Bintang Emon dan sukses membuatnya kesal.

Liputan6.com, Jakarta Kuasa hukum pasangan calon pengantin yang melakukan sesi foto prewedding di Gunung Bromo dengan flare yang membuat lahan kebakaran, berencana melaporkan balik petugas Taman Nasional Gunung Bromo Tengger Semeru.

Berita ini pun sampai ke telinga Bintang Emon dan "sukses" membuatnya kesal. Lewat video singkat, komika berusia 27 tahun ini mengritik pengacara calon pengantin yang hendak melayangkan tuntutan.

"Mungkin berapa dari kita melihat kebakaran masih enggak apa-apa, ya sudahlah itu kesalahan semoga setelah ini bisa dikoreksi jadi lebih baik. Ya, walaupun dipadaminnya pakai duit pajak yang tiap kita makan, belanja ada duit pajaknya, sebagian tuh buat beresin masalah... gara-gara... Cuma ya sudah," kata dia di awal video yang diunggah di Instagram, Sabtu (16/9/2023).

"Tapi kalau setelah itu malah nuntut, 'Kenapa enggak ada peraturan terulisnya? Kenapa enggak dicek pas masuk? Kenapa enggak ditemanin petugasnya sampai dalam?'," sambungnya.

Aturan tertulis itu tidak dibuat karena Bintang Emon menilai bahwa semua orang yang pergi ke sana memiliki logika dasar. Mereka tidak akan menyalakan flare di tengah padang yang tumbuhannya sedang mengering.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Contoh Kasus dari Bintang Emon soal Logika Dasar

"Tumbuhan super duper kering jangan kena api, kebakaran dia. Sama kayak tangan kita basah jangan nyabut colokan, kesetrum! Enggak tahu mungkin kalau di rumah Masnya di tiap colokan ada peraturannya, tapi di rumah kita enggak ada. Itu common sense," jelasnya.

"Sama kayak kita nyebrang enggak ada aturan wajib harus nengok kanan kiri, tapi logika dasarnya kan begitu. Mungkin Masnya kalau nyebrang lari ngebut kali ya, jadi pas ketabrak nuntut pemerintah. 'Kenapa enggak dibikin peraturan? Kenapa enggak ada petugas Dishub yang nemanin saya?'," sambungnya.

3 dari 4 halaman

Peraturan yang Merepotkan

Menurutnya, logika dasar memang harus dimiliki setiap individu untuk menghindari kondisi semacam ini. Bintang berpendapat, tak semua hal harus memiliki peraturan tertulis.

"Yang gue gondoknya, ini titik awal aturan ribet ini, mungkin kita ngerasa di Indonesia banyak aturan yang ribet. Ini awalnya! ada kebodohan yang harus ditanggulangi oleh peraturan-peraturan, yang buat kita, yang kayaknya enggak mungkin ngelakuin kebodohannya kayak... 'Ini ngapain sih repot banget!' Ini awal mulanya!" terangnya.

4 dari 4 halaman

Minta Maaf tapi Pakai Tuntutan

Bintang Emon menyayangkan aksi permintaan maaf yang diiringi dengan embel-embel ancaman tuntutan. Padahal, petugas Taman Nasional Gunung Bromo Tengger Semeru sudah berbuat banyak untuk memadamkan api.

"Harusnya ya sudah minta maaf, diam, ini malah ditambah nyalahin petugasnya, itu petugasnya udah madamin. Udah sesak gara-gara... masih aja disalahin. Kalau mau nyalahin yang lain kek, nyalahin angin.... ya pokoknya itulah maksudnya," tutupnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.