Sukses

Denny Sumargo Tantang Balik DJ Verny Hasan dan Pengacaranya: Woi, Tes DNA Kedua Jadi Enggak?

Setelah DJ Verny Hasan menunjuk Jeffry Simatupang sebagai pengacara, Denny Sumargo mengirim tantangan balik soal tes DNA ulang kepada keduanya.

Liputan6.com, Jakarta Setelah lapor polisi, kini Denny Sumargo menantang balik DJ Verny Hasan untuk tes DNA ulang. Tantangan dilontar tak lama setelah sang disjoki menunjuk Jeffry Simatupang, S.H., M.H., sebagai kuasa hukum.

Seorang netizen mengabari Denny Sumargo bahwa DJ Verny Hasan telah menunjuk pengacara untuk menangani dugaan pencemaran nama baik yang dilaporkan bintang film Miracle In Cell No. 7 ke polisi.

Mengetahui ini, Denny Sumargo mengirim pesan terbuka bahwa pihaknya menanti pelaksanaan tes DNA ulang seraya mempersilakan pihak seberang menentukan tanggal, dokter, dan rumah sakitnya.

Saya tunggu waktu, tempat, dan rumah sakit untuk test DNA keduanya!” cetus suami Olivia Allan lewat unggahan di Instagram Stories, pada Senin (28/8/2023).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Woy! Test DNA!

Tak henti sampai di situ, Denny Sumargo menagih balik keinginan DJ Verny Hasan untuk tes DNA ulang di medsos. “Woy, test DNA! Woi, test DNA kedua jadi enggak?” oceh Denny Sumargo.

Sementara itu, dalam pernyataan tertulisnya di medsos, Jeffry Simatupang membenarkan, DJ Verny Hasan telah menunjuknya sebagai kuasa hukum dalam kasus dugaan pencemaran nama baik.

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

3 dari 4 halaman

Kuasa Hukum DJ Verny Hasan

Lewat Instagram Stories, Senin (28/8/2023), ia minta semua pihak sabar dan menanti proses hukum yang bergulir serta berjanji akan memberi penjelasan dari sudut pandang hukum.

Saya Jeffry Simatupang, S.H., M.H. ditunjuk oleh Verny Hasan sebagai kuasa hukum dalam permasalahan hukum yang sedang klien kami hadapi. Mari kita sabar dan menunggu. Pada saatnya kami akan muncul dan menjelaskan kepada publik tentu saja dari sudut pandang hukum,” imbaunya.

4 dari 4 halaman

Pertanyaan Yang Paling Utama

Setelahnya, Jeffry Simatupang, S.H., M.H., meminta masyarakat Indonesia tidak mengartikan sebuah kalimat dalam status teks di medsos dengan beragam asumsi yang membuat maknanya meluas.

Pertanyaan yang paling utama adalah kata atau kalimat mana yang merupakan penghinaan terhadap seseorang? Saya minta kepada teman-teman jangan mengartikan sebuah kalimat dengan asumsi-asumsi lain atau memperluas maknanya, terima kasih,” tulis Jeffry Simatupang.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.