Sukses

Reaksi Kate Middleton, Diusir Warga Lokal Tepat di Depan Mukanya Saat Kunjungan ke Irlandia Utara

Kate Middleton mendapat kejutan kurang mengenakkan dari seorang warga lokal yang menyapanya dalam kunjungan ke Irlandia Utara.

Liputan6.com, Jakarta Sebagai seorang calon Ratu Inggris, Kate Middleton mesti terlatih menghadapi kondisi tak terduga. Salah satunya terjadi saat sang Princess of Wales melakukan kunjungan ke Irlandia Utara pada Kamis, (6/10/2022) lalu.

Dalam kunjungan bersama Pangeran William di Kastil Carrickfergus ini, ia berinteraksi langsung dengan warga lokal yang berkumpul di sana. Namun salah satu orang di sana memberi kejutan kurang mengenakkan.

Dilansir dari People, orang yang dimaksud adaah seorang wanita yang tampak merekam interaksi ini dengan kamera ponselnya.

Saat berhasil menjabat tangan ibunda Putri Charlotte ini, wanita tersebut berkata, “Senang bertemu denganmu, tapi lebih baik jika kamu berada di negaramu sendiri.”

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Tetap Senyum

Seperti apa reaksi Kate menghadapi situasi tak mengenakkan ini?

Wanita 40 tahun ini terlihat tetap tersenyum dan setelahnya, ia menjabat tangan orang lain yang berada di samping wanita ini.

Namun wanita itu kembali berujar kepada Kate Middleton, “Irlandia milik orang Irlandia.”

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

3 dari 4 halaman

Sejak Tahun 1600-an

Seperti diketahui, Irlandia Utara atau Northern Ireland merupakan bagian dari United Kingdom (UK) bersama dengan Inggris, Skotlandia, dan Wales. Namun ada kontroversi soal ini sejak tahun 1600-an.

Pada akhirnya, tahun 1920 dikeluarkan keputusan yang membagi Irlandia menjadi dua. Irlandia Utara  menjadi bagian UK, sementara separuh lainnya menjadi Republik Irlandia.

4 dari 4 halaman

Mendiang Ratu

Tahun 2011, mendiang Ratu Elizabeth II pernah bicara soal ketegangan hubungan dua negara ini dalam perjamuan kenegaraan di Dublin.

“Ini adalah kenyataan yang menyedihkan dan disesalkan bahwa sepanjang sejarah, pulau-pulau kita telah mengalami lebih dari sekadar sakit hati, turbulensi, dan kehilangan ... lewat tinjauan sejarah, kita semua dapat melihat hal-hal yang kita harap telah dilakukan secara berbeda, atau tidak sama sekali," tuturnya kala itu, seperti diwartakan The Guardian.

Ia menambahkan, “Untuk semua yang terluka karena konsekuensi dari masa lalu suram kita, saya menyampaikan perasaan simpati yang tulus dan mendalam.”

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.