Sukses

Ubud Village Jazz Festival Jadi Magnet Ribuan Wisatawan Bali

Ubud Village Jazz Festival yang berlangsung di ARMA & Museum Ubud, Gianyar, pada 10 dan 11 Agustus lalu ini menyajikan arsitektur tradisional Bali dikelilingi dengan taman-taman tropis.

Liputan6.com, Jakarta - Tahun Keenam pagelaran Ubud Village Jazz Festival (UVJG) sukses digelar. Dengan mengusung tema “Freedom of Expression”, UVJF tahun ini kembali menghadirkan musisi-musisi Jazz ternama dari dalam dan luar negeri.

Ubud Village Jazz Festival yang berlangsung di ARMA & Museum Ubud, Gianyar, pada 10 dan 11 Agustus lalu ini menyajikan arsitektur tradisional Bali dikelilingi dengan taman-taman tropis. Memang, festival ini berkomitmen untuk menghasilkan serangkaian pertunjukkan Jazz yang unik dan berkarakter.

Tahun ini, ada tiga panggung pertunjukkan yang mengusung tema berbeda. Pertama panggung Padi, kedua Panggung Giri, dan ketiga Panggung Subak.

Hari pertama gelaran Ubud Village Jazz Festival 2018, Jumat 10 Agustus 2018, sangat ramai dipadati wisatawan asing maupun domestik. Sejak sore hari, loket tiket telah ramai dipadati pengunjung. Mereka tampak antusias dan santai menunggu antrian panjang tiket.

* Update Terkini Asian Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru dari Arena Pesta Olahraga Terbesar Asia di Sini

Simak juga video menarik berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Pembuka

Alunan suara Emilia Schnall diiringi Panji Baskoro Trio menjadi musik pembuka pada festival kali ini dan mendapat sambutan meriah dari penonton. Partisipasi musisi jazz asal Melbourne, Australia ini sebagai bagian dari dukungan Future Leaders di bidang kebudayaan.

Disusul kemudian dengan penampilan dari Insula yang berkolaborasi dengan perkusi asal Medan, Affan Latanette yang semakin menambah kemeriahan festival. Lantunan mix aransemen lagu bergaya Brazil, Algeria dan Mediterania disuguhkan secara khas oleh band yang didukung oleh Institue Francais Indonesia ini.

Ade Irawan, pianist jazz tuna netra, kebanggaan Indonesia, yang telah berkali-kali mendapatkan penghargaan MURI (Museum Rekor Indonesia) dan sederet penghargaan di luar negeri, tampil bersama Yuri Mahatma, co founder UVJF, dalam konsep Ade Irawan “Good Fellas”. Penampilan apik ini mendapatkan apresiasi yang tinggi dari segenap penonton yang hadir.

 

3 dari 4 halaman

Musisi Kenamaan

Disamping itu, Ubud Village Jazz Festival menghadirkan sederet musisi jazz kenamaan lainnya seperti Judith Nijland (Belanda) yang berkolaborasi dengan Astrid Sulaiman, Triple Ace - Colours in Jazz yang didukung oleh Kedutaan Austria, MLD Jazz Project Season 3, Pramono Adi Pamungkas, Nitaa Aarsen Eurasian Project bersama Olaf Keus (Belanda) dan Dian Pratiwi.

Idang Rasjidi Syndicate menjadi band penutup UVJF 2018. Idang tampil bersama musisi-musisi belasan tahun asal Lampung yang sangat berbakat. Walaupun begitu, band ini menyuguhkan music jazz yang sangat berkelas melampaui umur musisinya yang masih muda belia.

 

4 dari 4 halaman

Sesuai Target

Acara Ubud Village Jazz Festival ini dipadati ribuan wisatawan asing dan domestik, sesuai dengan yang ditargetkan penggagas Festival, Yuri Mahatma dan Anom Darsana. Sebanyak 3.500 pengunjung dapat hadir pada gelaran musik yang berlangsung dari 10-11 Agustus 2018 di Agung Rai Museum of Art (ARMA), Ubud, Kabupaten Gianyar. Hujan yang sempat mengguyur, tidak menyurutkan semangat penonton dan musisi untuk bersama-sama menikmati UVJF.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.