Sukses

Pelabrakan Jennifer Dunn Dianggap Luapan Emosi Anak Semata?

Tindakan Shafa Harris yang merekam dan menyebarkan aksinya melabrak Jennifer Dunn terancam dilaporkan ke polisi.

Liputan6.com, Jakarta - Tindakan Shafa Harris yang melabrak Jennifer Dunn berbuntut panjang. Shafa Harris justru terlibat cekcok dengan sang ayah, Faisal Harris. Dalam video yang beredar, Faisal Harris bahkan diduga melakukan pemukulan terhadap buah hatinya sendiri.

Shafa Harris bahkan terancam dilaporkan ke polisi oleh Jennifer Dunn karena sudah merekam dan menyebarkan video aksi penjabakannya tersebut ke Instagram.

Jennifer Dunn (Instagram)

Tak sedikit yang menyayangkan tindakan pelabrakan Shafa Harris. Apalagi, Shafa masih berumur 14 tahun. Komisi Nasional Perlindungan Anak pun angkat bicara mengenai pelabrakan yang dilakukan Shafa Harris.

Ketua Komnas PA, Arist Merdeka Sirait, menuturkan bahwa pelabrakan itu sebagai luapan emosi seorang anak ketika bertemu selingkuhan orangtuanya.

"Kalau dibilang sebelumnya melabrak, itu kan salah satu bentuk protes dari sang anak," ucap Arist Merdeka Sirait ketika dihubungi melalui sambungan telepon, Senin (20/11/2017).

"Karena dia merasa ada hubungan yang tidak seharusnya. Jadi, dia melampiaskan dengan melabrak seyogyanya orang yang dianggap mengganggu keluarga (Jennifer Dunn)," tuturnya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Fokus pada Dugaan Kekerasan

Ketua Komnas Perlidungan Anak, Arist Merdeka Sirait. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Selain itu, Arist Merdeka Sirait ingin lebih memfokuskan diri kepada dugaan kekerasan fisik yang dilakukan Faisal Harris terhadap Shafa Harris. Komnas PA bahkan menganggap pemukulan itu sebagai bentuk kekerasan fisik yang bisa dipidanakan.

"Secara tidak langsung melanggar kekerasan fisik dan melakukan kekerasan verbal. Fisik karena dia (Faisal Harris) melakukan pemukulan. Dan dia telah menunjukkan sesuatu atau perbuatan yang tidak seharusnya, yakni perselingkuhan," jelas Arist Merdeka Sirait.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini