Liputan6.com, Jakarta PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) mempertahankan posisinya sebagai bank terbaik di Indonesia versi Forbes. BCA dimiliki oleh orang paling kaya di Indonesia, Hartono Bersaudara.
R. Budi Hartono, yang saat ini memiliki kekayaan sekitar USD 22,6 miliar (per 7 Mei 2025), menduduki posisi ke-87 dalam daftar orang terkaya dunia. Sementara itu, Michael Hartono bertengger di posisi ke-95 dengan kekayaan USD 21,7 miliar. Hartono bersaudara tercatat sebagai orang terkaya di Indonesia dalam daftar Indonesia’s 50 Richest Forbes 2024.
Baca Juga
Kekayaan mereka sebagian besar berasal dari kepemilikan saham di Bank Central Asia (BCA), yang mereka akuisisi setelah keluarga Salim kehilangan kendali atas bank tersebut saat krisis ekonomi Asia pada akhir 1990-an. Sumber kekayaan keluarga Hartono awalnya berasal dari industri rokok, dan mereka masih termasuk produsen rokok kretek terbesar di Tanah Air.
Advertisement
Pada tahun 2022, mereka mencatatkan perusahaan Global Digital Niaga — pemilik Blibli — dalam salah satu IPO terbesar di Indonesia, dan berhasil memperoleh dana sebesar USD 510 juta dari pasar modal.
Capaian BCA sebagai #1 World’s Best Banks di Indonesia ini mengukuhkan komitmen perseroan dalam menghadirkan layanan perbankan terbaik bagi nasabah. World’s Best Banks merupakan ajang penghargaan yang diselenggarakan oleh Forbes bekerja sama dengan lembaga survei Statista.
Dalam menentukan jajaran bank terbaik di dunia, Forbes menggunakan metodologi survei kepuasan terhadap lebih dari 50.000 nasabah di 34 negara untuk menilai lima aspek utama, yaitu: kepercayaan (trust), syarat dan ketentuan (terms and conditions), layanan pelanggan (customer services), layanan digital (digital services), dan kualitas rencana pengelolaan keuangan (financial advice).
“Penghargaan ini kami persembahkan kepada seluruh nasabah yang telah memberikan kepercayaan dalam setiap langkah perjalanan BCA. Kami juga berterima kasih kepada seluruh insan BCA atas dedikasi dan semangatnya dalam memberikan layanan terbaik,” kata Presiden Direktur BCA, Jahja Setiaatmadja, dalam keterangan resmi, Rabu (7/5/2025).
Perbankan Berkualitas
Jahja mengatakan, capaian ini menjadi dorongan bagi perusahaan untuk terus berinovasi dalam menghadirkan solusi perbankan berkualitas serta memberikan nilai tambah kepada nasabah dan seluruh masyarakat Indonesia.
Forbes juga mencatat bahwa BCA merupakan satu dari 18 bank di dunia yang berhasil mempertahankan posisi puncak di negaranya.
Keberhasilan ini merupakan hasil dari konsistensi perseroan dalam memperkuat ekosistem perbankan hybrid melalui kanal mobile dan internet banking, point of sales, kantor cabang, ATM, hingga contact center.
Advertisement
Kinerja BCA
Secara konsolidasi, per Maret 2025 BCA membukukan total kredit sebesar Rp941 triliun, naik 12,6% secara tahunan (YoY). Sementara itu, BCA dan entitas anak mencatatkan laba bersih sebesar Rp14,1 triliun, tumbuh 9,8% YoY pada kuartal I/2025. Dari sisi pendanaan, total Dana Pihak Ketiga (DPK) BCA naik 6,5% YoY menjadi Rp1.193 triliun per Maret 2025. Dana giro & tabungan (CASA) tumbuh 8,3% YoY mencapai Rp979 triliun, atau sekitar 82% dari total DPK.
Pertumbuhan CASA sejalan dengan peningkatan frekuensi transaksi BCA yang tumbuh 19% YoY menjadi 9,9 miliar pada kuartal I/2025. Khusus di kanal digital, frekuensi transaksi melalui mobile banking dan internet banking BCA mencapai 8,8 miliar, naik 22,2% YoY.
Sistem dan Infrastruktur
Pada puncaknya, BCA bahkan pernah memproses lebih dari 200 juta transaksi hanya dalam satu hari. BCA juga telah memperkuat sistem dan infrastruktur IT-nya sehingga mampu menangani volume transaksi yang lebih tinggi.
Hingga Maret 2025, BCA melayani lebih dari 41 juta rekening nasabah, didukung oleh 1.264 kantor cabang, 19.681 ATM, serta layanan internet & mobile banking dan contact center Halo BCA yang tersedia 24 jam.
“Penghargaan ini menjadi pengingat bagi kami untuk terus meningkatkan layanan dan kepuasan nasabah. Dengan semangat untuk terus tumbuh dan melayani sepenuh hati, BCA akan terus menghadirkan layanan perbankan yang relevan, aman, dan tepercaya bagi seluruh masyarakat Indonesia,” tutup Jahja Setiaatmadja.
Advertisement