Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melambung signifikan pada perdagangan Selasa, 6 Mei 2025. Di tengah penguatan IHSG, investor asing justru melepas saham.
Mengutip data Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (7/5/2025), IHSG naik 0,97% ke posisi 6.898,19. Pada perdagangan kemarin, IHSG sempat menyentuh level tertinggi 6.913,68 dan level terendah 6.858,15. Total volume perdagangan 22,85 miliar saham dengan nilai transaksi Rp 16,70 triliun. Sedangkan total frekuensi perdagangan 1,24 juta kali. Adapun kapitalisasi pasar saham menyentuh Rp 12.000 triliun.
Baca Juga
Ada 333 saham menguat sehingga angkat IHSG. Sementara itu, 268 saham melemah dan 205 saham stabil.
Advertisement
Pada perdagangan Selasa pekan ini, investor asing melepas saham Rp 202,09 miliar. Dengan demikian, aksi jual saham oleh investor asing mencapai Rp 50,70 triliun.
Di tengah penguatan IHSG dan aksi jual, investor asing memburu 10 saham ini pada Selasa, 6 Mei 2025. Berikut 10 saham yang dibeli investor asing berdasarkan data Stockbit:
1.PT Aneka Tambang Tbk (ANTM)
Investor asing beli saham ANTM sebesar Rp 281,10 miliar.
2.PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS)
Investor asing beli saham BRIS senilai Rp 82,70 miliar
3.PT Bank Central Asia Tbk (BBCA)
Investor asing beli saham BBCA senilai Rp 47,90 miliar
4.PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI)
Investor asing beli saham BBRI senilai Rp 40,30 miliar
5.PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS)
Investor asing beli saham BRMS senilai Rp 26,21 miliar
6.PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN)
Investor asing beli saham CPIN senilai Rp 24,89 miliar
7.PT Indosat Tbk (ISAT)
Investor asing beli saham ISAT senilai Rp 18,44 miliar
8.PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA)
Investor asing beli saham MDKA senilai Rp 16,81 miliar
9.PT Raharja Energi Cepu Tbk (RATU)
Investor asing beli saham RATU senilai Rp 13,02 miliar
10.PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP)
Investor asing beli saham ICBP senilai Rp 12,14 miliar
Sentimen IHSG
Mengutip Antara, dalam kajian tim riset PT Philip Sekuritas Indonesia menyebutkan, investor menunggu dimulainya pertemuan kebijakan pertama bank sentral AS The Fed sejak Presiden AS Donald Trump mengumumkan tarif timbal-balik (reciprocal tariffs) di awal April 2025.
Pertemuan kebijakan dua hari itu akan dimulai pada Selasa, 6 Mei 2025 waktu AS, dengan keputusan suku bunga diumumkan pada Rabu, 7 Mei 2025. Bursa berjangka melihat hanya ada 2,7 persen peluang penurunan suku bunga acuan Federal Funds Rate (FFR)
“Di sisi lain, dua komentar yang dibuat Presiden Trump mengubah sentimen pasar, pertama, Trump mengatakan berencana menjatuhkan tarif sebesar 100 persen atas film-film yang diproduksi di luar AS namun Trump tidak memberikan rincian bagaimana tarif tersebut akan diimplementasikan,” demikian seperti dikutip.
Kedua, Trump memberikan indikasi bahwa dirinya tidak berencana melakukan pembicaraan perdagangan dengan Presiden China Xi Jinping pada pekan ini.
Sementara itu, Menteri Keuangan AS Scott Bessent menyebut bahwa agenda ekonomi Presiden Trump seperti tarif, pemotongan pajak, dan deregulasi akan bekerja sama untuk mendorong investasi jangka panjang di AS. Scott Bessent menambahkan bahwa pasar finansial mampu mengatasi gejolak jangka pendek.
Advertisement
Bursa Saham Asia Pasifik pada 6 Mei 2025
Bursa saham Asia Pasifik beragam pada Selasa, 6 Mei 2025. Bursa saham Asia Pasifik bervariasi seiring investor menilai perkembangan perdagangan antara Amerika Serikat (AS) dan negara-negara di kawasan itu dengan fokus pada mata uang Asia yang berbalik arah melemah. Hal ini seiring dolar AS yang menguat.
Mengutip CNBC, India dilaporkan telah mengusulkan tarif nol untuk baja, komponen mobil dan farmasi secara timbal balik dan hingga jumlah impor tertentu. Sedangkan Mayalysia mengatakan kalau AS telah menyetujui pembicaraan lebih lanjut dan mungkin ada pemotongan tarif.
Pada Senin pekan ini, Menteri Keuangan AS Scott Bessent menuturkan, AS sangat dekat dengan beberapa kesepatan dan menggemakan komentar dari Presiden AS Donald Trump sehari sebelumnya kalau ada kemungkinan beberapa kesepakatan paling cepat pekan ini.
Bursa saham China melanjutkan perdagangan setelah libur Hari Buruh di tengah tanda-tanda AS dan China mengambil pendekatan lebih damai untuk menyelesaikan sengketa perdagangan setelah memakai tarif balasa.
Indeks CSI 300 naik 1,01% ke posisi 3.808,54, ke level tertinggi sejak 3 April. Indeks Hang Seng di Hong Kong menguat 0,7% ke posisi 22.662,71.
Indeks manajer pembelian jasa Caixin Tiongkok mencapai level terendah dalam tujuh bulan di level 50,7 pada bulan April, dibandingkan dengan 51,9 pada bulan sebelumnya.
Di India, indeks acuan Nifty 50 turun 0,29% sementara BSE Sensex turun 0,22% dalam perdagangan yang tidak menentu pada pukul 1.42 siang Waktu Standar India.
Indeks acuan S&P/ASX 200 Australia berakhir datar pada level 8.151,40. Pasar Jepang dan Korea Selatan tutup karena hari libur umum.