Sukses

Tak Terpengaruh Gerak Investor saat Pemilu, MTDL Kantongi Pendapatan Rp 5,1 Triliun

Kinerja keuangan PT Metrodata Electronics Tbk (MTDL) menunjukan sesuatu yang positif. Padahal, investor biasanya menahan diri (wait and see) pada momen Pemilu 2024 lalu.

Liputan6.com, Jakarta - PT Metrodata Electronics Tbk (MTDL) mencatatkan pendapatan Rp 5,1 triliun pada kuartal I-2024. Angka ini tumbuh 12,3 persen dari periode yang sama tahun lalu.

Presiden Direktur Metrodata Electronics Susanto Djaja mengatakan, kinerja keuangan perusahaan menunjukan sesuatu yang positif. Padahal, investor biasanya menahan diri (wait and see) pada momen Pemilu 2024 lalu.

“Kami bersyukur, bahwa di tengah situasi dimana banyak pihak memilih bersikap wait and see karena menunggu kepastian atas hasil pemilihan presiden, pendapatan MTDL dapat meningkat double digit di kuartal pertama 2024 ini,” kata Susanto dalam keterangannya, Kamis (2/5/2024).

Dia menjelaskan, dengan perolehan pendapatan tersebut, MTDL membukukan laba bersih Rp 147,3 milliar pada periode Januari–Maret 2024 ini. Angka ini tercatat elatif stabil atau tumbuh 0,7 persen Y secara tahunan (yoy).

Susanto menyampaikan, kenaikan pendapatan perseroan terutama didorong oleh pendapatan Unit Bisnis Distribusi yang bertumbuh 20 persen YoY. Pertumbuhan ini mayoritas didorong oleh penjualan smartphone yang meningkat secara signifikan dan bertumbuhnya penjualan PC & notebook, yang menandakan recovery trend untuk segmen Consumer Distribusi. Selain itu diverfikasi penjualan produk TIK yang sangat beragam turut menyeimbangkan resiko Perusahaan.

"Banyaknya pelaku bisnis yang memilih menunda belanja bisnis karena menunggu kepastian politik, turut membuat sedikit penurunan pada pendapatan Unit Bisnis Solusi & Konsultasi sekitar 3,5 persen YoY," kata Susanto.

Menurutnya, mayoritas pendapatan masih didorong oleh tren Cloud, Business Application, Digital Business Platform, hingga Cybersecurity turun menyumbangkan pertumbuhan. Penjualan jasa layanan unit bisnis ini kepada sektor Enterprise, seperti industri layanan keuangan Bank & Non-Bank, telekomunikasi, Oil & Gas, serta manufaktur terus bertumbuh.

 

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual saham. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Kejar Pendapatan Rp 25 Triliun Sepanjang Tahun

Lebih lanjut, Susanto mengatakan, kinerja keuangan di awal tahun ini menjadi salah satu modal penting. Utamanya, dalam mengejar target pendapatan sepanjang tahun 2024.

Dia optimistis bisa mengejar pertumbuhan yang lebih stabil di pada semester II tahun ini. Sehingga target pendapatan sebesar Rp25 triliun dinilai masih sangat memungkinkan untuk dicapai.

"Strategi kami adalah terus memberikan layanan solusi komprehensif yang relevan di market, menambah portofolio produk sesuai dengan kebutuhan pasar, dan terus menjadi pemain yang dominan dengan menjaga presensi kami di pasar," kata dia.

"Kami akan terus mengeksplorasi kemungkinan bersinergi dalam pembangunan solusi transformasi digital yang didukung oleh solusi Cloud, Data, dan Artificial Intelligence," imbuhnya.

Salah satunya, baru-baru ini Unit Bisnis Solusi & Konsultasi telah bekerja sama dengan Microsoft Azure OpenAI untuk mempercepat adopsi AI di Indonesia.

Meskipun kontribusinya masih tergolong kecil, potensi di masa depan sangatlah besar, karena berpotensi menyebabkan efek domino, di mana tidak hanya meningkatkan penjualan software yang terkait dengan AI saja, tetapi juga berpotensi untuk meningkatkan infrastruktur hardware dan surrounding application yang lain.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.