Sukses

BTPN Syariah Kantongi Laba Rp 264 Miliar di Kuartal 1 2024

Rasio keuangan BTPN Syariah juga terjaga, di mana Return on Asset (RoA) 6,3% dan rasio kecukupan modal (CAR) 47,6%. Ini menunjukkan kesehatan Bank untuk terus bertumbuh di masa mendatang.

Liputan6.com, Jakarta PT Bank BTPN Syariah Tbk mencatatkan laba bersih sebesar Rp264 miliar dengan penyaluran pembiayaan sebesar Rp10,9 triliun, sampai kuartal I 2024.

Rasio keuangan BTPN Syariah juga terjaga, di mana Return on Asset (RoA) 6,3% dan rasio kecukupan modal (CAR) 47,6%. Ini menunjukkan kesehatan Bank untuk terus bertumbuh di masa mendatang.

"Kinerja yang terjaga tak lepas dari upaya kami yang semakin intensif dalam melakukan pendampingan serta menyalurkan pembiayaan yang selektif. Hal ini sebagai wujud komitmen kami yang senantiasa loyal dalam memberdayakan masyarakat inklusi," ujar Fachmy Achmad, Direktur BTPN Syariah.

Mengawali 2024, kinerja BTPN Syariah dikatakan tetap terjaga. Hal ini tak lepas dari upaya Bank yang selektif dalam menyalurkan pembiayaan serta program pendampingan yang semakin intensif ke masyarakat inklusi.

Di samping itu, Bank juga terus berupaya memperkuat kapasitas masyarakat inklusi dengan memberikan akses pengetahuan dan pendampingan secara konsisten.

Salah satunya melalui program Bestee (Berdaya Bersama Sahabat Tepat Indonesia) dengan melibatkan ribuan fasilitator yang sebagian besar adalah mahasiswa dari program Kampus Merdeka dalam mendampingi dan memberikan pelatihan sesuai kebutuhan masing-masing nasabah. Hal ini dilakukan agar keterampilan nasabah dalam mengelola usaha semakin meningkat.

Ibu Nelci, salah satu nasabah BTPN Syariah di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) mengaku terbantu dengan program Bestee yang diberikan oleh BTPN Syariah.

Sebelumnya, nasabah yang memproduksi kain tenun ini hanya dapat menjual secara offline, tetapi setelah mendapatkan pendampingan melalui program Bestee, Ibu Nelci dapat memasarkan produknya lebih luas melalui media sosial Facebook, Instagram, dan WhatsApp.

"Melalui program Bestee, kini saya dapat mempromosikan kain tenun di media sosial. Pelanggan saya sekarang bertambah bahkan sampai Jakarta. Khusus di Desember 2023 pendapatan saya sampai Rp40 juta, melebihi dari omzet saya sebelumnya yang hanya sekitar Rp1 juta-Rp2 juta per bulan," tutur Ibu Nelci, nasabah Bank BTPN Syariah.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

BTPN Syariah Tebar Dividen Rp 70,15 per Saham

PT Bank BTPN Syariah Tbk (BTPS) akan membagikan dividen tunai untuk tahun buku 2023 sebesar Rp 70,15 per saham.

Pembagian dividen itu setara Rp 540,39 miliar yang telah diputuskan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada 20 Maret 2024. Demikian dikutip dari keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Sabtu (22/3/2024).

Pertimbangan BTPN Syariah membagikan dividen tersebut berdasarkan data keuangan per 31 Desember 2023 antara lain laba bersih yang didapat diatribusikan kepada entitas induk sebesar Rp 1,08 triliun, saldo laba ditahan yang tidak dibatasi penggunaannya sebesar Rp 5,89 triliun, dan total ekutias sebesar Rp 8,77 triliun.

 

3 dari 3 halaman

Jadwal Pembagian Dividen

Berikut jadwal pembagian dividen untuk tahun buku 2023:

  • Tanggal efektif pada 20 Maret 2024
  • Tanggal cum dividen di pasar regular dan pasar negosiasi pada 28 Maret 2024
  • Tanggal ex dividen di pasar regular dan pasar negosiasi pada 1 April 2024
  • Tanggal cum dividen di pasar tunai pada 2 April 2024
  • Tanggal ex dividen di pasar tunai pada 3 April 2024
  • Tanggal daftar pemegang saham (DPS) yang berhak atas dividen tunai pada 2 April 2024
  • Tanggal pembayaran dividen pada 19 April 2024

Mengutip data RTI, pada penutupan perdagangan Jumat, 22 Maret 2024, saham BTPS melemah 0,73 persen ke posisi Rp 1.360 per saham. Saham BTPS dibuka stagnan di posisi Rp 1.370 per saham. Saham BTPS berada di level tertinggi Rp 1.380 dan terendah Rp 1.350 per saham. Total frekuensi perdagangan 2.583 kali dengan volume perdagangan 274.646 saham. Nilai transaksi Rp 37,2 miliar.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.