Sukses

Sektor Saham Keuangan dan Properti Bebani IHSG pada 1-5 April 2024

Sektor saham keuangan dan properti & real estate berkontribusi terhadap koreksi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada 1-5 April 2024.

Liputan6.com, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun terbatas 0,3 persen ke posisi 7.287 pada 1-5 April 2024.

Mengutip riset PT Ashmore Asset Management Indonesia, ditulis Sabtu (6/4/2024), sektor saham keuangan dan properti & real estate berkontribusi terhadap koreksi IHSG. Dua sektor saham tersebut masing-masing turun 3,51 persen dan 2,11 persen.

Adapun pada pekan ini, pasar hadapi rilis data ekonomi dari Amerika Serikat. Pertumbuhan sektor jasa di AS melambat. The ISM Services PMI turun menjadi 51,4 pada Maret 2024 dari bulan sebelumnya 52,6 pada Februari 2024. Data sektor jasa itu juga lebih rendah dari perkiraan 52,7.

Sedangkan dari Eropa, inflasi inti di luar makanan dan energi turun menjadi 2,9 persen, yang merupakan level terendah sejak Februari 2022. Sedangkan inflasi pada Maret 2024 susut menjadi 2,4 persen.

Di sisi lain, data manufaktur China tumbuh menjadi 51,1. Data manufaktur tersebut lebih tinggi dari bulan lalu dan harapan pasar.

Dari Indonesia, inflasi juga tinggi. Inflasi mencapai 3,05 persen pada Maret dari Februari sebesar 2,75 persen dan inflasi inti 1,77 persen, lebih tinggi dari yang diharapkan.

Selain data ekonomi, pada pekan ini, pelaku pasar hadapi ketidakpastian mengenai penurunan suku bunga. Hal ini dipicu pernyataan sejumlah pejabat bank sentral AS atau the Federal Reserve (the Fed) yang memiliki harapan berbeda untuk inflasi dalam jangka pendek. Namun, the Fed mengindikasikan akan melihat beberapa bulan bagaimana data ekonomi sebelum memutuskan kebijakan suku bunga.

"Inflasi saat ini lebih rendah dari tahun lalu, posisi the Fed lebih baik untuk merespons pelemahan yang tidak terduga di pasar tenaga kerja,” tulis Ashmore.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Harga Komoditas Jadi Sorotan

Adapun pasar menanti data tingkat pengangguran di Amerika Serikat pada pekan ini. Data pengangguran AS diperkirakan tetap 3,9 persen pada Maret 2024. Pasar juga menanti data inflasi pekan depan yang diperkirakan sekitar 3,4 persen-3,7 persen.

Selain itu, pasar global juga dipengaruhi harga komoditas. Hal ini lantaran harga minyak yang melesat imbas ketegangan di Timur Tengah meningkat.

"Kami merekomendasikan tetap melakukan diversifikasi di saham dan pendapatan tetap untuk antisipasi dari kebijakan suku bunga. Pasar saham Indonesia juga tetap menarik didukung pemerintah baru nanti yang mendukung kebijakan pro pertumbuhan,”

3 dari 4 halaman

Kinerja IHSG Sepekan

Sebelumnya diberitakan, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)  melemah tipis pada perdagangan 1-5 April 2024. Koreksi IHSG dinilai dipengaruhi sentimen global terutama data ekonomi Amerika Serikat (AS) dan pelemahan rupiah terhadap dolar AS.

Mengutip data Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Sabtu (6/4/2024), IHSG turun terbatas 0,03 persen ke posisi 7.286,88 pada pekan ini. Pekan lalu, IHSG merosot 0,83 persen ke posisi 7.288,81.

Sementara itu, kapitalisasi pasar bursa meningkat 1,67 persen selama sepekan menjadi Rp 11.887 triliun dari pekan lalu Rp 11.692 triliun.Rata-rata volume transaksi harian selama sepekan melesat 6,16 persen menjadi 15,75 miliar saham dari 14,83 miliar lembar saham dari penutupan pekan lalu.

Selain itu, rata-rata nilai transaksi harian alami kenaikan tertinggi pada pekan ini. Rata-rata nilai transaksi harian menguat 10,11 persen menjadi Rp 12,41 triliun dari Rp 11,27 triliun pada pekan lalu.

Di sisi lain, rata-rata frekuensi transaksi selama sepekan terpangkas 1,28 persen menjadi 1,006 ribu kali transaksi dari 1,020 ribu kali transaksi pada pekan lalu.

Pada Jumat, 5 April 2024, investor asing jual saham Rp 3,76 triliun. Sedangkan selama sepekan, investor asing melepas saham Rp 11,41 triliun. Sepanjang 2024, investor asing beli saham Rp 16,63 triliun.

Head of Research PT Mega Capital Sekuritas, Cheril Tanuwijaya menuturkan, pekan ini, pasar mencermati data ketenagakerjaan JOLTS AS yang menunjukkan pasar tenaga kerja Amerika Serikat masih kuat. Akan tetapi, komentar pejabat the Federal Reserve (the Fed) memberikan ketidakpastian di pasar.

“Komentar berbagai pejabat the Fed masih variatif di mana sebagian melihat tidak perlu memangkas suku bunga pada 2024,sebagian melihat adanya peluang tersebut,” tutur Cheril saat dihubungi Liputan6.com.

Ia menambahkan, ketidakpastian dari the Fed membuat harga emas mencetak rekor tertinggi. "Selain itu, juga mencermati ketegangan perang di Israel dan Suriah sehingga membuat harga komoditas minyak & energi naik,” tutur dia.

4 dari 4 halaman

Prediksi IHSG

Sementara itu, Analis PT MNC Sekuritas Herditya Wicaksana mengatakan, IHSG melemah selama sepekan ini disertai dengan aliran dana investor asing yang keluar mencapai Rp 6,2 triliun di seluruh pasar.

"Kami perkirakan pergerakan IHSG ini dipengaruhi oleh nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat. Di mana beberapa hari belakangan ini bergerak melemah, di sisi lain juga dipengaruhi pergerakan harga komoditas dunia yang cenderung menguat,” kata Herditya.

Ia mengatakan, sentimen itu berpengaruh pada emiten-emiten yang berkorelasi.

“Kemudian perdagangan minggu ini cenderung pendek dikarenakan menyambut libur Lebaran,” kata dia.

Untuk prediksi IHSG pada 16 April 2024, Herditya menuturkan, IHSG akan menguat terbatas dengan cenderung koreksi. IHSG akan berada di level support 7.261 dan resistance 7.309. IHSG menurut Herditya masih akan dipengaruhi pergerakan harga komoditas dunia dan akan dipengaruhi beberapa rilis data yakni non farm payrolls (NPF) dan inflasi Amerika Serikat serta China.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.