Sukses

IHSG Berpeluang Melejit, Cek Rekomendasi Saham Hari Ini 2 April 2024

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan berada di level support 7.099,7.045 dan level resistance 7.396,7.454 pada perdagangan Selasa, 2 April 2024.

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang kembali menguat pada perdagangan saham Selasa (2/4/2024). IHSG akan menguji 7.432-7.600.

IHSG merosot 1,15 persen ke posisi 7.205 dan masih didominasi oleh volume penjualan pada perdagangan Senin, 1 April 2024.

Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menuturkan, pada label hitam, koreksi IHSG akan menguji area support di 7.099 dan akan berpeluang kembali menguat untuk menguji 7.432-7.600.

“Namun, pada label merah, apabila IHSG menembus support 7.099, IHSG masih rawan melanjutkan koreksinya menguji 6.931-7.021 untuk membentuk wave © dari wave (iv),” ujar dia dalam catatannya.

Herditya prediksi, IHSG berada di level support 7.099,7.045 dan level resistance 7.396,7.454 pada Selasa pekan ini.

Dalam riset PT Pilarmas Investindo Sekuritas menyebutkan, IHSG berpotensi melemah terbatas dengan level support dan resistance di level 7.190-7.250. “Potensi penguatan mungkin terlihat hari ini,” demikian dikutip dari laporan PT Pilarmas Investindo Sekuritas.

Rekomendasi Saham

Untuk rekomendasi saham hari ini, PT Pilarmas Investindo Sekuritas memilih saham PT Blue Bird Tbk (BIRD), PT Indika Energy Tbk (INDY), dan PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA).

Sementara itu, Herditya memilih saham PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN), PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA), PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS), dan saham PT United Tractors Tbk (UNTR).

 

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual saham. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Rekomendasi Teknikal

Berikut rekomendasi teknikal dari MNC Sekuritas:

1.PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) - Buy on Weakness

Saham AMMN menguat 1,14% ke 8.850 dan masih didominasi oleh volume pembelian, pergerakannya pun masih mampu berada di atas MA20.

"Selama AMMN masih bergerak di atas 8.325 sebagai stoplossnya, maka posisi AMMN saat ini diperkirakan sedang berada di awal wave (v) dari wave [a]," ujar Herditya.

Buy on Weakness: 8.675-8.775

Target Price: 9.050, 9.500

Stoploss: below 8.325

 

2.PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) - Buy on Weakness

Saham MDKA menguat 0,44% ke 2.290 disertai dengan munculnya volume penjualan. Herditya menuturkan, saat ini, posisi MDKA diperkirakan berada pada bagian awal dari wave y dari wave (y) dari wave [b], sehingga MDKA masih rawan terkoreksi dan dapat dimanfaatkan untuk BoW.

Buy on Weakness: 2.130-2.240

Target Price: 2.450, 2.650

Stoploss: below 2.060

 

3.PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) - Buy on Weakness

Saham PGAS terkoreksi 0,37% ke 1.355 disertai dengan munculnya volume penjualan. "Kami perkirakan, posisi PGAS saat ini sedang berada di awal wave (iv) dari wave [c], sehingga PGAS masih rawan melanjutkan koreksinya dan dapat dimnafaatkan untuk BoW," ujar dia.

Buy on Weakness: 1.250-1.320

Target Price: 1.395, 1.485

Stoploss: below 1.215

 

4.PT United Tractors Tbk (UNTR) - Buy on Weakness

Saham UNTR terkoreksi 0,62% ke 24.025 dan masih didominasi oleh volume penjualan. "Kami perkirakan, posisi UNTR saat ini berada pada bagian dari wave [ii] dari wave C, sehingga pergerakan UNTR masih rawan melanjutkan koreksinya dan dapat dimanfaatkan untuk BoW," ujar dia.

Buy on Weakness: 23.300-23.925

Target Price: 24.900, 25.875

Stoploss: below 22.750

 

3 dari 4 halaman

Penutupan IHSG pada 1 April 2024

Sebelumnya diberitakan, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) anjlok pada perdagangan Senin (1/4/2024). Koreksi IHSG terjadi usai mayoritas sektor saham tertekan.

Dikutip dari data RTI, IHSG tersungkur 1,15 persen ke posisi 7.205,06. Indeks LQ45 merosot 1,71 persen ke posisi 969,07. Mayoritas indeks saham acuan tertekan. Pada awal pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 7.295 dan level terendah 7.137,46. Sebanyak 455 saham memerah sehingga menekan IHSG. 167 saham menguat dan 167 saham diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan 1.247.776 kali dan volume perdagangan 15,2 miliar saham. Nilai transaksi Rp 11 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 15.875.

Mayoritas sektor saham (IDX-IC) tertekan kecuali sektor saham basic menguat 0,36 persen. Sektor saham keuangan turun 2,7 persen, dan catat koreksi terbesar. Sektor saham energi tergelincir 0,87 persen, sektor saham industri merosot 0,44 persen, sektor saham nonsiklikal terpangkas 1,01 persen.

Selain itu, sektor saham siklikal melemah 0,90 persen, sektor saham kesehatan susut 1,56 persen, sektor saham properti melemah 0,91 persen, sektor saham teknologi terperosok 1,01 persen, sektor saham infrastruktur turun 0,31 persen dan sektor saham transportasi melemah 1,57 persen.

 

4 dari 4 halaman

Kata Analis

Pada awal pekan ini, saham PT J Resources Asia Pasifik Tbk (PSAB) tergelincir 10,95 persen ke posisi Rp 187 per saham. Saham PSAB dibuka stagnan Rp 210 per saham. Saham PSAB berada di level tertinggi Rp 214 dan terendah Rp 164 per saham. Total frekuensi perdagangan 7.257 kali dengan volume perdagangan 1.602.632 saham. Nilai transaksi Rp 30,8 miliar.

Saham TOWR susut 1,16 persen ke posisi Rp 850 per saham. Saham TOWR dibuka stagnan Rp 860 per saham. Saham TOWR berada di level tertinggi Rp 870 dan terendah Rp 840 per saham. Total frekuensi perdagangan 3.061 kali dengan volume perdagangan 239.752 saham. Nilai transaksi Rp 20,4 miliar.

Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menuturkan, koreksi IHSG ini berada di tengah penguatan bursa global dan mayoritas regional Asia. Selain itu, pelemahan dari IHSG ini secara teknikal berjalan pada skenario alternatif yang telah disampaikan pada laporan Senin pagi.  Rupiah yang melemah terhadap dolar Amerika Serikat juga bebani IHSG.

“Di sisi lain, pelemahan IHSG juga dipengaruhi oleh pelemahan nilai tukar Rupiah, yang pada saat ini mencapai 15.883 di tengah memanasnya iklim politik di Indonesia,” kata dia saat dihubungi Liputan6.com.

Di samping itu, Herditya menuturkan, transaksi juga cenderung sepi menjelang libur Lebaran. Selain itu, penerapan papan pemantauan khusus tahap dengan skema full auction juga dinilai berdampak terhadap laju IHSG.”Diperkirakan sedikit banyak berpengaruh,” kata dia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.