Sukses

Laba OCBC Indonesia Tumbuh 23% pada 2023

PT Bank OCBC NISP Tbk (NISP) mencatat pertumbuhan laba 23 persen didukung pertumbuhan kredit 12 persen pada 2023.

Liputan6.com, Jakarta - PT Bank OCBC NISP Tbk (NISP) mengumumkan kinerja solid untuk tahun buku yang berakhir pada 31 Desember 2023. Pada periode tersebut, OCBC Indonesia berhasil membukukan laba bersih Rp 4,1 triliun, meningkat 23 persen dibandingkan Rp 3,3 triliun pada tahun sebelumnya.

Selain itu, rasio kecukupan modal atau CAR Bank juga senantiasa kuat di angka 23,7 persen, jauh di atas ketentuan minimum.

"Kami menutup tahun 2023 dengan kinerja yang solid. Kinerja positif tersebut turut didorong oleh pertumbuhan kredit 12 persen YoY dengan kualitas kredit yang terjaga baik. Sebagai hasilnya, rasio imbal hasil ekuitas (ROE) meningkat menjadi 12,0 persen pada akhir tahun 2023 dengan total aset Bank sebesar Rp 250 triliun," ujar Presiden Direktur OCBC Indonesia, Parwati Surjaudaja dalam keterangan resmi, dikutip Rabu (31/1/2024).

Likuiditas OCBC Indonesia senantiasa di posisi sehat dengan Liquidity Coverage Ratio (LCR) sebesar 206,2 persen, di atas ketentuan regulator. Total Dana Pihak Ketiga (DPK) Bank mencapai Rp 182 triliun dengan rasio CASA sebesar 55,8 persen. Sementara itu, jumlah dana tabungan mengalami pertumbuhan sebesar 14,6 persen yoy.  

Melansir laporan keuangan perseroan, OCBC Indonesia membukukan pendapatan bunga dan pendapatan syariah masing-masing Rp 15,53 triliun dan Rp 893,14 miliar. Pendapatan bunga pada 2023 naik 27,03 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang tercatat sebesar Rp 12,23 triliun.

Sedangkan pendapatan syariah naik 83,02 persen dari Rp 488 miliar pada 2020. Sejalan dengan kenaikan pendapatan, beban bunga dan beban syariah masing-masing naik menjadi Rp 6,08 triliun dan Rp 417,59 miliar pada 31 Desember 2023. Pada 2022, beban bunga yakni Rp 3,8 triliun dan beban syariah Rp 176,45 miliar.

Setelah dikurangi beban lain dan pajak, perseroan membukukan laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 4,1 triliun. Laba itu naik 23 persen dibandingkan Rp 3,3 triliun pada tahun sebelumnya.

Dari sisi aset perseroan sampai dengan 31 Desember 2023 tercatat sebesar RP 249,76 triliun, naik dari Rp 238,5 triliun pada 31 Desember 2022. Liabilitas naik menjadi Rp 212,44 triliun dari sebelumnya Rp 204,29 triliun. Sementara ekuitas sampai dengan 31 Desember 2023 juga naik menjadi Rp 37,32 triliun dari Rp 34,21 triliun pada 31 Desember 2022.

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Kinerja Kuartal III 2023

Sebelumnya diberitakan, Bank OCBC NSIP mengumumkan laporan keuangan hingga akhir kuartal III 2023. Bank OCBC NISP mencatat pertumbuhan laba bersih dan pendapatan bunga bersih hingga akhir September 2023.

Bank OCBC NISP membukukan laba bersih Rp 3,05 triliun hingga kuartal III 2023. Laba bersih perseroan naik 20 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp 2,55 triliun. Pertumbuhan laba bersih itu didukung pertumbuhan pendapatan bunga bersih 17 persen year on year (YoY). Perseroan meraup pendapatan bunga bersih Rp 7,38 triliun hingga kuartal III 2023 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 6,28 triliun.

Kontribusi pertumbuhan laba juga didorong dari penurunan cadangan kerugian penurunan nilai 19 persen YoY. Selain itu, rasio kecukupan modal atau CAR berada di posisi 23,2 persen, jauh di atas ketentuan minimum.

Bank OCBC NISP mencatat aset naik 12 persen menjadi Rp 247 triliun hingga kuartal III 2023 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 220,4 triliun. Kredit bruto bertambah 10 persen menjadi Rp 144,7 triliun hingga kuartal III 2023 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 131,5 triliun. Perseroan mencatat Dana Pihak Ketiga (DPK) bertambah 14 persen menjadi Rp 184,3 triliun hingga kuartal III 2023 dari periode sama tahun sebelumnya.

Presiden Direktur Bank OCBC NISP, Parwati Surjaudaja menuturkan, Bank OCBC NISP menutup kuartal III 2023 dengan kinerja yang kuat dan solid. Bank mencatat aset konsolidasi Rp 247 triliun, naik 12 persen dari tahun sebelumnya pada periode yang sama.

Hingga kuartal III 2023, Dana Pihak Ketiga (DPK) Bank OCBC NISP juga membukukan kenaikan sebesar 14% menjadi Rp184,3 triliun. Ia menuturkan, peningkatan DPK ini menunjukkan semakin tingginya tingkat kepercayaan nasabah terhadap Bank.

 

3 dari 4 halaman

Pertumbuhan Kredit

Hingga September 2023, Bank OCBC NISP mencatat pertumbuhan kredit sebesar 10% menjadi Rp144,7 triliun dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Selain itu, kualitas asetjuga terus meningkat, yang tercermin pada penurunan Non-Performing Loan (NPL) Bruto menjadi 1,9% pada akhir kuartal ketiga 2023.

Bank OCBC NISP juga telah menyalurkan pembiayaan berkelanjutan sebesar Rp30 triliun, atau berkontribusi hingga 20,5% terhadap total kredit Bank per tanggal 30 September 2023.

Dari jumlah tersebut, Rp3,2 triliun disalurkan untuk program #TAYTB Women Warriors sebagai bagian dari pembiayaan perempuan, atau meningkat 6,2% YoY. Selain itu, total pembiayaan hijau tercatat sebesar Rp12 triliun, yang di antaranya disalurkan untukpembiayaan energi dan energi terbarukan, bangunan berwawasan lingkungan, dan lain-lain.

Untuk lebih mendorong literasi dan inklusi keuangan bagi individu serta UKM, Bank meluncurkan Nyala Bisnis, solusi bisnis untuk membantu pengusaha Indonesia #BeraniNaikLevel. Sementara, untuk nasabah individu, Bank baru-baru ini memperkenalkan fitur Life Goals dan Tabungan Emas di ONe Mobile. Bank OCBC NISP merupakan bank tabungan emas digital pertama di Indonesia.

“Meskipun Bank OCBC NISP menutup kuartal ketiga tahun 2023 dengan kinerja yang positif, kami tetap akan terus waspada. Kami juga senantiasa berusaha untuk menjaga kepercayaan konsumen agar dapat meningkatkan minat berbelanja dan investasi mereka, sehingga perekonomian terus bergerak maju,” tambah Parwati.

 

4 dari 4 halaman

Tebar Dividen 2022

PT Bank OCBC NISP Tbk (NISP) memutuskan untuk membagikan dividen 2022 sebesar Rp 1,33 triliun. Angka tersebut setara dengan Rp 58 per saham.

Direktur Utama Bank OCBC NISP Parwati Surjaudaja menuturkan, pihaknya menyetujui 40 persen dari laba bersih konsolidasi tahun buku 2022 Rp 3,33 triliun akan ditetapkan sebagai dividen.

"40 persen dari laba bersih konsolidasi yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk atau sebesar Rp1,33 triliun atau Rp 58 per saham ditetapkan sebagal dividen tunai," kata Parwati dalam paparan publik, Selasa (11/4/2023).

Hal itu telah disetujui dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST). Selain itu, RUPST juga menyetujui sebesar Rp100 juta disisihkan untuk cadangan umum, dan sisa laba bersih konsolidasi ditetapkan sebagai laba ditahan.

Di sisi lain, RUPST menyetujui pembelian kembali saham perseroan dari pemegang saham publik sejumlah maksimum 402.000 saham atau 0,002 persen dan total modal yang telah dikeluarkan dan disetor penuh dalam perseroan dalam rangka pemberian remunerasi yang bersifat variabel kepada direksi dan karyawan dengan mengacu pada Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Bank OCBC NISP mencatatkan laba bersih Rp 3,32 triliun hingga akhir 2022. Angka tersebut naik dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp 2,51 triliun.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini