Sukses

Arthakencana Rayatama Beli 6,34 Juta Saham AKRA pada Januari 2024

PT Arthakencana Rayatama membeli 6.340.900 saham AKRA pada periode 19-25 Januari 2024.

Liputan6.com, Jakarta - Pemegang saham PT AKR Corporindo Tbk (AKRA), PT Arthakencana Rayatama menambah kepemilikan saham AKRA pada akhir Januari 2024.

Dikutip dari keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI),  ditulis Minggu (28/1/2024), PT Arthakencana Rayatama membeli  6.340.900 saham AKRA pada periode 19-25 Januari 2024. Jumlah saham yang ditransaksikan itu sekitar 0,032 persen. Harga pembelian saham ARKA bervariasi di kisaran Rp 1.625-Rp 1.651,9. Perseroan diperkirakan rogoh kocek Rp 10,3 miliar untuk beli saham AKRA.

Berikut rincian pembelian saham AKRA:

  • Transaksi 19 Januari 2024 dengan harga Rp 1.625. Jumlah saham yang ditransaksikan 200.000
  • Transaksi 22 Januari 2024 dengan harga Rp 1.625. Jumlah saham yang ditransaksikan 212.200
  • Tanggal 23 Januari 2024 dengan harga Rp 1.640,8. Jumlah saham yang ditransaksikan 698.000.
  • Tanggal 24 Januari 2024 dengan harga Rp 1.651,9. Jumlah saham yang ditransaksikan 825.100.
  • Tanggal 25 Januari 2024 dengan harga Rp 1.635,4. Jumlah saham yang ditransaksikan 4.405.600

"Tujuan transaksi investasi dengan status kepemilikan langsung,”  tulis Direktur PT AKR Corporindo Tbk, Suresh Vembu.

PT Arthakencana Rayatama memiliki 12.117.780.700 saham AKRA atau setara 60,36 persen setelah pembelian saham tersebut.

Pada penutupan perdagangan saham Jumat, 26 Januari 2024, saham AKRA menguat 1,82 persen ke posisi Rp 1.680 per saham. Saham AKRA dibuka naik 15 poin ke posisi Rp 1.665 per saham. Saham AKRA berada di level tertinggi Rp 1.695 dan terendah Rp 1.665 per saham. Total frekuensi perdagangan 4.729 kali dengan volume perdagangan 316.562 saham. Nilai transaksi Rp 53,1 miliar.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Target Kinerja 2024

Sebelumnya diberitakan, PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) berkomitmen untuk mempertahankan pertumbuhan kinerja keuangan pada 2024. Alhasil, AKRA membidik pertumbuhan laba bersih hingga 15%. 

Direktur dan Sekretaris Perusahaan Suresh Vembu AKR Corporindo menuturkan, pihaknya memperkirakan laba bersih perusahaan akan tumbuh 12% hingga 15% pada 2024. Sementara itu, pertumbuhan pendapatan AKRA diproyeksikan ada di kisaran 6% hingga 8% pada tahun depan. 

"Permintaan akan Biosolar dan bahan bakar minyak diperkirakan akan tumbuh di wilayah-wilayah utama termasuk Indonesia Timur sementara permintaan bahan kimia dasar akan didorong oleh smelter,” kata Suresh Vembu dalam keterangan resminya, Senin (11/12/2023).

Dia menuturkan, pendapatan logistik pihak ketiga dianggarkan meningkat secara signifikan dengan investasi pada kapal, truk dan peningkatan efisiensi untuk melayani pasar baru di Indonesia Timur dan pelanggan lainnya. 

Selain itu, pendapatan utilitas dan pelabuhan di JIIPE akan meningkat secara signifikan pada 2024 dengan industri besar mulai berproduksi margin kotor dan margin bersih akan dipertahankan dan ditingkatkan selama 2024.

"Bisnis perdagangan dan distribusi terus memberikan hasil yang baik,  secara historis, paruh kedua menunjukkan hasil yang lebih baik dan pada kuartal IV 2023 permintaan minyak bumi dan bahan kimia kuat dengan margin yang berkelanjutan atau meningkat. Harga bahan kimia dasar telah stabil sementara volume meningkat dari tahun ke tahun,” papar dia. 

Penjualan tanah seluas 61 hektar dicatat pada kuartal IV 2023 dengan serah terima tanah selesai kepada investor berbasis HK. Dengan hasil kumulatif ini, penjualan tanah yang dicatat pada tahun anggaran 2023 mencapai 90 hektar atau lebih tinggi dari yang ditargetkan sekitar 70-75 hektar.

 

 

3 dari 4 halaman

Gandeng BP, AKR Corporindo Kembangkan Proyek LNG di KEK JIIPE

Sebelumnya diberitakan, PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) telah menandatangani perjanjian pengembangan bersama dengan BP GAS & Power Investments Limited (bp) untuk mengembangkan proyek LNG yang melibatkan terminal regasifikasi di Java Integrated Industrial and Port Estate (KEK JIIPE) di Gresik, Jawa Timur, Indonesia. 

Direktur dan Sekretaris Perusahaan AKR Corporindo Suresh Vembu menuturkan, penandatanganan kerja sama tersebut dilakukan pada 4 Desember 2023.

Adapun proyek ini dirancang dengan tujuan untuk menyediakan pasokan gas yang reliabel bagi tenant-tenant di JIIPE, dan memiliki potensi kelebihan kapasitas yang dapat digunakan untuk memasok jaringan pipa gas yang sudah terbangun di Jawa Timur. 

"Proyek ini diharapkan mulai beroperasi sekitar  2027 bertepatan dengan dimulainya banyak proyek yang membutuhkan konsumsi gas yang signifikan di JIIPE," kata Suresh dalam keterbukaan informasi, Jumat (7/12/2023). 

AKR Corporindo mencatatkan pendapatan sebesar Rp 29,97 triliun per kuartal III 2023 atau turun 13,33 persen year on year (YoY) dibandingkan pendapatan perusahaan per kuartal III 2022 senilai Rp 34,58 triliun.

AKRA turut membukukan beban pokok penjualan dan pendapatan senilai Rp 27,10  triliun per kuartal III 2023, turun 14,94 persen YoY dibandingkan beban pokok pendapatan pada periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 31,86 triliun.

Sementara itu, PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) meraup laba usaha senilai Rp 2,19 triliun per kuartal III 2023, atau lebih tinggi 14,06 persen YoY dibandingkan laba usaha AKRA per kuartal III 2022 senilai Rp 1,92 triliun. 

 

4 dari 4 halaman

Kinerja Perseroan

Hingga akhir kuartal III 2023, AKRA mengantongi laba bersih periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 1,71 triliun. Hasil ini tumbuh 9,35 persen YoY dibandingkan laba neto AKRA pada periode yang sama tahun lalu yakni sebesar Rp 1,56 triliun. 

AKRA memiliki total aset sebesar Rp 28,80  triliun per akhir kuartal III 2023 atau meningkat dibandingkan total aset perusahaan pada akhir 2022 yakni senilai Rp 27,18 triliun.

Total liabilitas AKRA berjumlah Rp 15,70 triliun hingga kuartal III 2023, naik dibandingkan total liabilitas emiten tersebut pada akhir 2022 sebesar Rp 14,03 triliun.

Adapun total ekuitas AKRA per akhir kuartal III 2023 tercatat sebesar Rp 13,10  trilliun, menurun dibandingkan total ekuitas perusahaan pada akhir 2022 senilai Rp 13,15  triliun.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.