Sukses

Pertamina Geothermal Energy Buka Peluang Ekspansi Bisnis Panas Bumi di Turki

Langkah konkret PGE ditunjukkan dengan kunjungan kerja ke beberapa perusahaan pengembang panas bumi di Turki pada akhir Oktober 2023.

Liputan6.com, Jakarta - PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) atau PGE kembali berekspansi di luar negeri. Setelah melakukan kerja sama dengan Kenya, kini PGE melirik potensi pengembangan panas bumi yang ada di Turki.

Langkah konkret PGE ditunjukkan dengan kunjungan kerja ke beberapa perusahaan pengembang panas bumi di Turki pada akhir Oktober 2023.

Berbekal pengalaman lebih dari 35 tahun dalam mengembangkan bisnis panas bumi di Indonesia, PGE serius menjajaki potensi pengembangan bisnis ke beberapa negara yang potensial untuk menjadi mitra dalam pengembangan bisnis panas bumi.

Kerja sama ini menjadi salah satu strategi PGE untuk menjadi perusahaan panas bumi yang tidak hanya memimpin di Indonesia, melainkan juga di kancah internasional.

Asal tahu saja, Turki saat ini memiliki iklim investasi bisnis panas bumi yang cukup positif. Hal ini diindikasikan dengan beberapa faktor seperti privatisasi sektor panas bumi yang dimulai sejak 2009 dan insentif yang ramah terhadap investor. 

Secara khusus insentif yang lebih menguntungkan diberikan pemerintah kepada perusahaan energi yang mengembangkan panas bumi dengan skema feed-in tariff. Insentif ini memberikan kepastian produk yang dihasilkan pengembang terserap dengan keekonomian yang layak.

Iklim yang positif ini berdampak pada peningkatan produksi panas bumi Turki yang mengalami kenaikan signifikan dari 80 megawatt (MW) menjadi 1600 MW dalam 10 tahun terakhir, sehingga menjadikannya negara dengan pertumbuhan energi panas bumi tercepat di dunia.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Bertemu Pengembang Panas Bumi di Turki

Dalam kunjungan ini, Direktur Utama Pertamina Geothermal Energy Julfi Hadi bersama Direktur Eksplorasi dan Pengembangan Pertamina Geothermal Energy Rachmat Hidajat dan Duta Besar RI untuk Turki Achmad Rizal Purnama berkesempatan untuk bertemu dengan beberapa pengembang panas bumi Turki, antara lain Energy Holding dan SDS Enerji.

"Dari kunjungan ini PGE akan melihat mitra yang potensial untuk bekerja sama dalam pengembangan panas bumi sehingga diharapkan dapat tercipta sinergi yang positif bagi kedua belah pihak pada masa mendatang," ungkap Julfi dalam keterangan resminya, dikutip Jumat (27/10/2023).

Julfi juga menyebutkan pilihan berkunjung ke Turki ini didorong oleh kemajuan negara tersebut dalam pemanfaatan energi panas bumi sebagai sumber listrik untuk masyarakat.

Saat ini, Turki merupakan negara dengan kapasitas terpasang panas bumi terbesar keempat di dunia. "Ini yang menjadi salah satu alasan mengapa kami berkunjung ke sini," imbuh dia.

Merujuk data Kementerian Energi dan Sumber Daya Alam Turki yang dikutip dari Anatolian Agency, kapasitas terpasang pembangkit listrik tenaga panas bumi di Turki mencapai 1.691 MW.

Meski demikian, tingkat konsumsi energi per kapita Turki saat ini hanya mencapai sekitar 3,8 MW per tahun atau masih jauh di bawah standar Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) yakni sebesar 8 MW per tahun. Hal ini mengindikasikan bahwa potensi pemanfaatan energi panas bumi di Turki masih belum sepenuhnya tergali.

 

 

3 dari 3 halaman

Pintu Kerja Sama Pengembangan Panas Bumi

Sementara itu, Duta Besar RI untuk Turki Achmad Rizal Purnama mengatakan, dengan semua potensi yang dimiliki, pemanfaatan energi panas bumi di Turki masih sangat mungkin untuk digali lebih dalam lagi. "Kami optimis kunjungan ini dapat menjadi pintu kerja sama pengembangan panas bumi bagi Indonesia dan Turki yang akan memberikan manfaat bagi banyak pihak," ujar dia.

Dari kunjungan ini, PGE mendapatkan berbagai informasi terkait pemanfaatan teknologi dan strategi operasional yang diterapkan perusahaan pengembang panas bumi di Turki yang dapat dipertimbangkan dalam mendukung rencana perusahaan untuk memaksimalkan potensi panas bumi di dalam negeri. Hal ini demi menjadikan PGE sebagai perusahaan panas bumi dengan 1 gigawatt (GW) kapasitas terpasang dalam dua tahun mendatang.

Kunjungan bisnis ke luar negeri ini menjadi kali kedua yang telah dilakukan PGE di bawah kepemimpinan Julfi. Sebelumnya, Julfi turut serta dalam kunjungan kenegaraan yang dipimpin Presiden RI Joko Widodo dan Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati ke Kenya.

Kunjungan tersebut menjadi langkah pertama PGE membuka kerjasama bisnis panas bumi internasional dengan ditandatanganinya kesepakatan dengan Africa Geothermal International Limited (AGIL) dan Geothermal Development Company (GDC).

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini