Sukses

IHSG Anjlok 1% Tinggalkan Posisi 6.800, Ini Biang Keroknya

Analis mengungkapkan penyebab laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang anjlok lebih dari 1 persen sehingga tinggalkan posisi 6.800.

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berada di zona merah pada perdagangan saham Senin (23/10/2023). Lantas, apa penyebab IHSG anjlok hingga 1 persen pada Sening siang ini? 

Analis Kiwoom Sekuritas Abdul Azis menuturkan, penurunan IHSG ini disebabkan oleh pelemahan USD/IDR yang disebabkan spread yield US dan Indonesia yang terus menipis. Oleh karena itu, terdapat outflow dari pelaku pasar baik di pasar saham maupun pasar obligasi

Meski demikian, ia mencermati masih ada saham yang bisa dipertimbangkan oleh investor, yakni saham yang masih undervalue dari sektor perbankan dan telekomunikasi. 

"Saham-saham yang bisa di cermati adalah saham-saham yang masih undervalue seperti sektor perbankan atau saham saham sektor telekomunikasi," ujar dia kepada Liputan6.com, Senin (23/10/2023). 

Sementara itu, Investment Analyst Infovesta Kapital Advisori, Fajar Dwi Alfian menilai IHSG anjlok 1 persen merupakan hal yang wajar, mengingat hal tersebut juga terjadi di pasar saham global, di tengah sentimen higher for longer dari the Fed yang membawa kenaikan yield obligasi ke level tertinggi baru sejak 2007.

Dengan demikian, Fajar merekomendasikan saham yang memiliki valuasi menarik serta fundamental solid. "Saham yang memiliki valuasi menarik serta fundamental solid," kata dia.

Head of Investment Information Mirae Asset Sekuritas Roger MM mencermati turunnya IHSG masih terkait sentimen global seperti melemahnya Rupiah mendekati 16.000. 

"Lebih selektif untuk pemilihan sahamnya, memang kenaikan suku bunga 7DRR  untuk menahan kejatuhan Rupiah serta peluang the Fed menaikkan suku bunga yang masih terbuka lebar membuat global market masih menjadi tantangan buat IHSG," tandas dia. 

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Gerak IHSG pada Awal Sesi Perdagangan 23 Oktober 2023

Sebelumnya diberitakan, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona merah pada perdagangan saham Senin (23/10/2023). IHSG merosot seiring mayoritas sektor saham yang tertekan dan bursa saham Asia berada di zona merah.

Dikutip dari data RTI, IHSG dibuka stagnan di posisi 6.849,16. Pada pukul 09.19 WIB, IHSG turun 0,18 persen ke posisi 6.836. Indeks LQ45 bergerak di zona merah. Mayoritas indeks saham acuan memerah. Pada perdagangan pukul 09.40 WIB, IHSG anjlok 1,15 persen ke posisi 6.776.

Pada awal sesi perdagangan, IHSG berada di level tertinggi 6.853,44 dan terendah 6.824,84. Sebanyak 258 saham melemah sehingga menekan IHSG. 198 saham menguat dan 181 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan 204.463 kali dengan volume perdagangan 3,5 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 1 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 15.852.

Pada awal sesi perdagangan, saham GOTO melonjak 5 persen ke posisi Rp 63 per saham. Saham GOTO dibuka naik satu poin ke posisi Rp 61 per saham. Saham GOTO berada di level tertinggi Rp 64 dan terendah Rp 61 per saham. Total frekuensi perdagangan 5.376 kali dengan volume perdagangan 8.874.405 saham. Nilai transaksi harian Rp 54,1 miliar.

Mayoritas sektor saham tertekan kecuali sektor saham siklikal naik 0,13 persen, sektor saham kesehatan bertambah 0,09 persen dan sektor saham teknologi menanjak 1,05 persen.

Sementara itu, sektor saham energi terpangkas 0,82 persen, sektor saham basic merosot 0,83 persen, sektor saham industri tergelincir 0,27 persen dan sektor saham nonsiklikal susut 0,52 persen.

 

 

3 dari 4 halaman

Sektor Saham

Sementara itu, sektor saham keuangan terperosok 0,24 persen, sektor saham properti tergelincir 0,12 persen, sektor saham infrastruktur terbenam 2,38 persen dan sektor saham transportasi terpangkas 1,06 persen.

Review IHSGDalam riset PT Ashmore Asset Management Indonesia, IHSG mendatar ke posisi 6.849 pada penutupan perdagangan Jumat, 20 Oktober 2023 di tengah rupiah terus melemah hingga sentuh 15.875 terhadap dolar Amerika Serikat.

Bank-bank besar memainkan peran penting dalam mendukung indeks terutama saham BBCA naik 2,6 persen seiring kinerja kuartal III yang kuat. Saham BBRI bertambah 1 persen, saham BBNI mendaki 0,6 persen, saham BMRI menanjak 0,4 persen.

Sedangkan saham GOTO melemah 6,3 persen seiring hadapi tekanan setelah terungkapnya niat pendiri untuk melepas sahamnya. Di sektor ritel, saham MAPI menguat 2,7 persen sedangkan saham MAPA turun 3,8 persen dan ERAA melemah 1,9 persen di tengah sentimen rupiah yang melemah.

4 dari 4 halaman

Prediksi IHSG

Sebelumnya diberitakan, Head of Retail Research Analyst BNI Sekuritas Fanny Suherman menuturkan, IHSG berpotensi tes support di 6.820 pada perdagagan Senin, 23 Oktober 2023. Pergerakan IHSG dibayangi rupiah yang melemah terhadap dolar Amerika Serikat dan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI).

"Jika break di bawah itu hati-hati karena potensi koreksi ke 6.720. Hal ini karena masih ada risiko outflow efek kenaikan yield US yang berimbas ke pelemahan Rupiah dan kenaikan BI rate,” kata dia.

Ia menuturkan, level support IHSG berada di 6.800-6.820 dan level resist IHSG berada di 6.880-6.930.

Berikut saham pilihan BNI Sekuritas untuk Senin (23/10/2023):

1. BRMS: Buy if Break 200

Target resistance di 206-210.

Support di 195, cutloss jika break di bawah 193.

2. ISAT: Spec Buy

Support di 9900, cutloss jika break di bawah 9775.

Jika tidak break di bawah 9900, potensi naik ke 10200-10350 short

term.

3. BFIN: Spec Buy

Support di 1080, cutloss jika break di bawah 1050.

Jika tidak break di bawah 1080, potensi naik ke 1130-1160 short term.

4. BRIS: Spec Buy

Support di 1510, cutloss jika break di bawah 1500.

Jika tidak break di bawah 1500, potensi naik ke 1540-1570 short term.

5. PANI: Spec Buy

Support di 3900, cutloss jika break di bawah 3770.

Jika tidak break di bawah 3900, potensi naik ke 4090-4220 short term.

6. SMSM: Spec Buy

Support di 2100, cutloss jika break di bawah 2040.

Jika tidak break di bawah 2100, potensi naik ke 2180-2200 short term.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

  • Saham adalah hak yang dimiliki orang (pemegang saham) terhadap perusahaan berkat penyerahan bagian modal sehingga dianggap berbagai dalam pe

    Saham

  • The Fed adalah salah satu bank sentral di AS yang tertua dan berdiri sejak tahun 1913 melalui kongres.

    The Fed

  • Rupiah Indonesia adalah mata uang resmi yang berlaku di Indonesia.

    rupiah

  • IHSG