Sukses

Investor Asing Beli Saham Rp 1,3 Triliun, IHSG Mampu Bertahan di Zona Hijau

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali ke posisi 6.900 pada perdagangan Senin, 28 Agustus 2023 didukung aksi beli saham oleh investor asing.

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mampu bertahan di zona hijau pada perdagangan saham, Senin (28/8/2023). IHSG menguat di tengah aksi beli saham oleh investor asing.

Dikutip dari data RTI, IHSG naik 0,38 persen ke posisi 6.921,72. Indeks LQ45 bertambah 0,16 persen ke posisi 958,28. Mayoritas sebagian besar indeks saham acuan menghijau.

Pada awal pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 6.940,12 dan terendah 6.903,12. Sebanyak 280 saham menguat sehingga angkat IHSG. Namun, 258 saham melemah sehingga tahan penguatan IHSG. 214 saham diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan saham 1.184.712 kali dengan volume perdagangan 23,2 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 9,4 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 15.290.

Mayoritas sektor saham menghijau kecuali sektor saham transportas dan logistik tersungkur 2,39 persen.

Sementara itu, sektor saham energi naik 1 persen, sektor saham basic  menguat 1,45 persen, sektor saham industri bertambah 0,36 persen, sektor saham nonsiklikal naik 0,63 persen.

Selain itu, sektor saham siklikal melesat 0,40 persen, sektor saham kesehatan menanjak 0,49 persen, sektor saham keuangan naik 0,15 persen.

Lalu sektor properti naik 0,80 persen, sektor saham teknologi bertambah 0,41 persen dan sektor saham infrastruktur menanjak 0,73 persen.

Investor asing melakukan aksi beli saham Rp 1,3 triliun. Di seluruh pasar pada 2023, aksi beli saham oleh investor asing tercatat Rp 2,2 triliun.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Top Gainers-Losers pada 28 Agustus 2023

Saham-saham yang masuk top gainers antara lain:

  • Saham CPRO melesat 33,96 persen
  • Saham ELIT melesat 28,72 persen
  • Saham NOBU melesat 24,43 persen
  • Saham PANI melesat 15,4 persen
  • Saham HOKI melesat 14,10 persen

 

Saham-saham yang masuk top losers antara lain:

  • Saham ASHA merosot 14,75 persen
  • Saham MDRN merosot  14,29 persen
  • Saham CINT merosot 9,92 persen
  • Saham UNIQ merosot 9,92 persen
  • Saham GMFI merosot 9,43 persen

 

Saham-saham teraktif berdasarkan frekuensi antara lain:

  • Saham RSCH tercatat 65.455 kali
  • Saham WIDI tercatat 52.174 kali
  • Saham IRSX tercatat 49.557 kali
  • Saham PTMP tercatat 33.389 kali
  • Saham WIRG tercatat 27.629 kali

 

Saham-saham teraktif berdasarkan nilai antara lain:

  • Saham BBCA senilai Rp 409,5 miliar
  • Saham BMRI senilai Rp 382,5 miliar
  • Saham AMMN senilai Rp 278,3 miliar
  • Saham BBRI senilai Rp 207, 2 miliar
  • Saham BRPT senilai Rp 199,7 miliar
3 dari 3 halaman

Bursa Saham Asia Melambung pada 28 Agustus 2023

Bursa saham China dan Hong Kong memimpin penguatan di pasar Asia Pasifik. Otoritas China memangkas bea materai pada perdagangan saham yang efektif Senin, 28 Agustus 2023. Kementerian Keuangan menyatakan langkah ini  dimaksukan untuk dongkrak pasar modal dan meningkatkan kepercayaan investor.

Indeks acuan CSI 300 melonjak 1,17 persen, sedangkan indeks Hang Seng Hong Kong bertambah 0,95 persen, yang dipimpin sektor saham consumer siklikal dan perawatan kesehatan.

Saham Evergrande anjlok 87 persen setelah kembali diperdagangkan dalam 17 bulan. Di sisi lain, indeks Nikkei 225 melompat 1,73 persen ke posisi 32.169,99. Indeks Topix mendaki 1,47 persen ke posisi 2.299,81.

Sedangkan indeks Kospi Korea Selatan naik 0,96 persen ke posisi 2.543,41. Indeks Kosdaq menguat 1,11 persen ke posisi 909,38. Indeks ASX 200 melesat 0,63 persen ke posisi 7.259,8 setelah penjualan ritel naik 0,5 persen. Penjualan ritel ini lebih tinggi dari ekonom yang disurvei Reuters 0,3 persen.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini