Sukses

BEI Minta Penjelasan Terkait PHK 600 Karyawan, Ini Tanggapan Waskita Beton Precast

Manajemen Waskita Beton Precast (WSBP) menyatakan, sepanjang 2023, rasionalisasi jumlah pegawai secara bertahap menyesuaikan dengan berakhirnya masa kerja pegawai di seluruh divisi.

Liputan6.com, Jakarta - PT Waskita Beton Precast Tbk memberikan penjelasan kepada Bursa Efek Indonesia (BEI) terkait pemutusan hubungan kerja terhadap 600 karyawan.

Dalam keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), pada 11 Agustus 2023, ditulis Minggu (13/8/2023), manajemen PT Waskita Beton Precast Tbk memberikan jawaban kepada bursa mengenai target PHK 600 karyawan.

Manajemen Waskita Beton Precast menyatakan, sepanjang 2023, rasionalisasi jumlah pegawai secara bertahap menyesuaikan dengan berakhirnya masa kerja pegawai di seluruh divisi dengan mempertimbangkan kondisi workload dan kinerja perseroan.

Selain itu, pelaksanaan pengelolaan SDM dilakukan dengan tetap mempertimbangkan kinerja dan kebutuhan pada setiap bagian/divisi dengan tetap target Perusahaan dapat tercapai dengan maksimal.

Manajemen Waskita Beton Precast menyatakan, PHK juga mempertimbangkan kondisi keuangan setelah restrukturisasi, target kinerja Perusahaan dan besaran kontrak yang dikelola.

“Hal tersebut dilakukan agar Perusahaan dapat berjalan dengan efektif dengan workload pekerja yang efisien,”tulis Sekretaris Perusahaan Waskita Beton Precast Fandy Dewanto dalam keterbukaan informasi BEI.

Fandy menyampaikan kalau perseroan memastikan pemenuhan seluruh hak dan kompensasi karyawan sesuai dengan ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku sehingga proses rasionalisasi dapat berjalan dengan baik dan lancar.

“Perseroan juga memastikan seluruh proses produksi dan pengerjaan proyek akan berjalan sebagaimana mestinya sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan dalam kontrak dengan pelanggan,” tulis Fandy.

Ia menyebutkan, program rasionalisasi ini sejalan dengan program transformasi dan restrukturisasi keuangan perseroan dengan target efisiensi beban usaha.

“Melalui efisiensi, perseroan menargetkan pemulihan kondisi keuangan dapat berjalan baik sehingga perseroan dapat memenuhi kewajiban pembayaran utang kepada kreditur sesuai skema restrukturisasi,” ujar dia.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Waskita Beton Precast Bakal Pulih 3 Tahun Lagi

Sebelumnya, PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) meyakini kinerja keuangan bakal kembali pulih dalam tiga tahun mendatang usai melakukan restrukturisasi.

Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Waskita Beton Precast Asep Mudzakir menuturkan, pemulihan perusahaan ini tidak terlepas dari momen pembangunan infrastruktur dalam jangka panjang. Alhasil, pemulihan tersebut tidak akan bisa selesai dalam waktu satu atau dua tahun ke depan.

"Kami melihat proses ini perlu waktu sehingga tidak akan bisa selesai 1-2 tahun ke depan," ujar dia dalam media gathering, Selasa (8/8/2023).

Dia bilang, tahun depan sudah masuk tahun pemilihan umum (pemilu), dalam periode tersebut biasanya kontrak baru cenderung jangka pendek dan nilainya kecil-kecil. 

Menurut ia, WSBP kemungkinan perlu waktu di atas tiga tahun untuk pulih secara normal. Dengan catatan, WSBP memenuhi tata kelola usaha yang baik.

Dalam rangka mencapai fundamental perusahaan yang baik, WSBP berupaya untuk memperbaiki sisi pendapatan, perolehan kontrak dan likuiditas.

Di samping itu, WSBP mencatatkan pendapatan sampai dengan Rp 2 triliun pada 20222. Angka tersebut naik dibandingkan 2021 dan menghasilkan keuntungan alias mencatatkan cash flow positif.

"Laporan keuangan yang positif ini yang coba kami jaga ke depannya. Supaya WSBP dari sisi performance bisa dipandang baik dan juga dari sisi prospek bisnisnya bisa dianggap baik," kata dia.

Ia pun optimistis Waskita Beton Precast memiliki prospek yang cerah pada masa mendatang. "Kami rasa harusnya untuk proses perbaikan dalam jangka panjang masih cukup prospektif untuk WSBP," imbuhnya.

 

3 dari 4 halaman

Waskita Beton Precast Kantongi Pendapatan Rp 641,68 Miliar

Sebelumnya, PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) mengumumkan kinerja paruh pertama tahun ini yang berakhir pada 30 Juni 2023. Pada periode tersebut, perseroan membukukan pendapatan usaha sebesar Rp 641,68 miliar. Raihan itu susut 13,73 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 743,79 miliar.

Direktur Keuangan dan Risk Management Waskita Beton, Asep Mudzakir merincikan, pendapatan anak usaha PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) ini didukung oleh tiga lini bisnis perusahaan, yaitu beton pracetak sebesar 31 persen, segmen readymix sebesar 48 persen, dan jasa konstruksi sebesar 21 persen.

“Segmen readymix ini mengalami peningkatan yang signifikan yaitu 91 persen dibanding periode yang sama di tahun 2022,” ujar Asep dalam keterangan resmi, Selasa (1/8/2023).

Pada periode ini, perseroan berhasil menekan beban pokok pendapatan menjadi Rp 545,04 miliar dibanding semester I tahun lalu yang tercatat sebesar Rp 639,31 miliar.

Meski begitu, perseroan hanya mampu mengantongi laba bruto Rp 96,64 miliar, turun 7,51 persen dibanding semester I 2022 sebesar RP 104,48 miliar.

Melansir laporan keuangan perseroan dalam keterbukaan informasi Bursa, Selasa (1/8/2023), perseroan membukukan beban penjualan Rp 39,82 miliar, beban umum dan administrasi Rp 332,42 miliar, dan beban non contributing plant Rp 116,35 miliar.

Bersamaan dengan itu, pada paruh pertama 2023 perseroan membukukan beban pajak penghasilan final sebesar Rp 804,84 juta, kerugian selisih kurs Rp 85,45 juta. Sementara perseroan juga membukukan pendapatan bunga sebesar Rp 1,34 miliar dan pendapatan lainnya Rp 326,43 miliar.

Setelah dikurangi beban keuangan dan pajak, perseroan membukukan rugi periode berjalan sebesar Rp 263,76 miliar. Kondisi ini berbalik dibandingkan posisi semester I tahun lalu, di mana perseroan masih mengantongi laba Rp 1,43 triliun.

 

4 dari 4 halaman

Aset Perseroan

Aset perseroan sampai dengan 30 Juni 2023 tercatat sebesar Rp 5,37 triliun, turun dibandingkan posisi akhir tahun lalu yang tercatat sebesar Rp 5,96 triliun.

Liabilitas ikut turun menjadi Rp 7,72 triliun dari Rp 8,07 triliun pada Desember 2022. Sementara ekuitas sampai dengan 30 Juni 2023 tercatat Rp (2,37 triliun) dibandingkan Rp (2,1 triliun) pada akhir tahun lalu.

“Tahun 2023 adalah periode krusial bagi WSBP untuk kembali meningkatkan kinerja keuangan perusahaan pasca restrukturisasi. Kami juga berkomitmen untuk meraih kontrak proyek yang memiliki fundamental keuangan yang sehat,” jelas Asep.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini