Sukses

Miliarder Warren Buffett Tambah Kepemilikan Saham di Occidental Petroleum

Perusahaan investasi milik miliarder Warren Buffett membeli 2,1 juta saham Occidental Petroleum senilai USD 123 juta atau Rp 1,8 triliun.

Liputan6.com, Jakarta - Perusahaan investasi milik miliarder Warren Buffett, Berkshire Hathaway menambah kepemilikan saham di Occidental Petroleum. Dengan demikian, kepemilikan saham Berkshire Hathaway di perusahaan minyak itu menjadi lebih dari 25 persen.

Dikutip dari Yahoo Finance, ditulis Minggu (2/7/2023), Warren Buffett membeli 2,1 juta saham Occidental Petroleum dalam sepekan terakhir ketika saham diperdagangkan di kisaran US 57,89. Nilai aksi beli sekitar USD 123 juta atau sekitar Rp 1,8 triliun (asumsi kurs Rp 15.020 per dolar AS), menurut pengajuan Securities and Exchange Commision (SEC).

Berkshire Hathaway sekarang memiliki 224 juta saham produsen minyak senilai USD 13 miliar. Hal itu mewakili lebih dari seperempat dari seluruh nilai Occidental Petroleum dengan kapitalisasi pasar USD 52,56 miliar.

Saham Occidental diperdagangkan di kisaran USD 58,52 pada Jumat, 30 Juni 2023 dengan saham turun 4 persen dari awal tahun. Sedangkan saham kelas A Berkshire Hathaway diperdagangkan USD 515,55. Saham Berkshire Hathaway naik 9 persen pada 2023. Saham kelas B diperdagangkan di kisaran USD 339,59.

Warren Buffett telah vocal tentang bullish saham Occidental Petroleum. Hal ini seiring sentiment harga minyak dan gas alam meroket setelah invasi Rusia ke Ukraina.

Buffett meski tidak tertarik untuk mengambil alih Occidental, Berskhire mendapatkan persetujuan dari regulator untuk berpotensi memiliki hingga 50 persen saham perusahaan pada Agustus lalu.

Harga energi, sementara itu, telah turun dari level tertinggi musim panas lalu. Akan tetapi, analis mengatakan, harga akan melonjak lagi pada akhir tahun, terutama jika pembukaan kembali ekonomi China menyebabkan peningkatan besar dalam permintaan minyak.

Permintaan yang meningkat di China dapat menyebabkan harga minyak Brent melonjak dekati USD 100 per barel meski China telah melihat pembukaan kembali yang mengecewakan sejauh ini sejak cabut kebijakan nol COVID-19.

Di sisi lain, aktivitas real estate dan pabrik di China telah melambat signifikan dan surplus perdagangan sebesar USD 88 miliar pada awal 2023 menunjukkan permintaan domestik melemah.

Harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) sekitar USD 70,61 per barel pada Jumat, 30 Juni 2023. Sedangkan Brent diperdagangkan sekitar USD 75,17 per barel.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Warren Buffett Akui Buat Kesalahan Akuisisi hingga Rugi Rp 164,9 Triliun

Sebelumnya, miliarder dan investor ternama, Warren Buffett mengakui kesalahan mahal yang pernah dia lakukan dan berdampak besar pada keuangannya sehingga mengalami rugi. 

Meskipun menghasilkan USD 42,5 miliar atau setara Rp 637,4 triliun (asumsi kurs Rp 14.998 per dolar AS) pada 2020, Buffett mengungkapkan dalam surat tahunannya kepada pemegang saham perusahaan telah mengalami kerugian besar sebesar USD 11 miliar atau setara Rp 164,9 triliun karena akuisisi yang naas.

Pada 2016, perusahaan Buffett, Berkshire Hathaway mengakuisisi produsen kedirgantaraan Precision Castparts Corp. senilai USD 32 miliar atau setara Rp 479,9 triliun. Buffett mengakui optimismenya mengaburkan penilaiannya, yang menyebabkan penilaian berlebihan terhadap perusahaan manufaktur kedirgantaraan.

Warren Buffett mengambil tanggung jawab penuh atas kesalahan tersebut, dengan mengatakan, membayar terlalu banyak untuk perusahaan. 

“Tidak ada yang menyesatkan saya dengan cara apa pun, saya terlalu optimis tentang potensi laba PCC yang dinormalisasi,” kata Buffett, dikutip dari Yahoo Finance, Kamis (29/6/2023). 

Efek buruk dari pandemi COVID-19 semakin memperparah situasi, karena industri kedirgantaraan menghadapi gangguan parah dengan berkurangnya perjalanan udara. Buffett mengakui hal ini, dengan menyatakan, kesalahan perhitungan terungkap oleh perkembangan yang merugikan di seluruh industri kedirgantaraan. 

Terlepas dari kemunduran tersebut, Buffett mempertahankan keyakinannya pada prospek jangka panjang Precision Castparts, percaya pada akhirnya akan menghasilkan keuntungan yang menguntungkan.

“Saya salah, bagaimanapun, dalam menilai jumlah rata-rata pendapatan masa depan dan, akibatnya, salah dalam menghitung harga yang pantas untuk membayar bisnis ini. PCC jauh dari kesalahan pertama saya semacam itu,” jelas Buffet. 

Precision Castparts terus membangun tenaga kerja globalnya. Perusahaan mempekerjakan 23.164 pekerja pada 2022, meningkat signifikan dari tahun sebelumnya. 

Sementara tenaga kerja lokal di wilayah metro Portland, Oregon, mencapai sekitar 2.700, kehadiran perusahaan melampaui wilayah tersebut, karena mempertahankan kehadiran global.

 

3 dari 4 halaman

Warren Buffett Donasi Rp 750,5 Triliun, Lampaui Total Kekayaannya pada 2006

Sebelumnya, miliarder asal Amerika Serikat, Warren Buffett kembali mengeluarakan dana besar untuk sumbangan ke lima yayasan, meningkatkan total pemberian amalnya menjadi lebih dari USD 50 miliar atau setara Rp. 750,5 triliun.

Melansir CNBC International, Sabtu (24/6/2023) dana yang dikeluarkan Buffett untuk amal kali ini jauh lebih tinggi daripada seluruh kekayaan bersihnya pada tahun 2006, ketika dia pertama kali memberikan hibah.

Investor legendaris berusia 92 tahun itu mengatakanbahwa dia telah mengonversi lebih dari 9.000 saham Kelas A di Berkshire menjadi saham B untuk mendonasikan 13,7 juta saham B kepada lima yayasan.

Sebanyak 10,5 juta saham dikirimkan ke Bill & Melinda Gates Foundation Trust, dan 1,05 juta saham disumbangkan ke Susan Thompson Buffett Foundation, yang dinamai oleh sang miliarder seperti nama mendiang istrinya.

2,2 juta saham lainnya dibagi rata di antara tiga yayasan yang dijalankan oleh anak-anaknya yaitu Yayasan Sherwood, Yayasan Howard G. Buffett, dan Yayasan NoVo. 

The "Oracle of Omaha" mengatakan jadwal hibah tahunan dibuat pada 26 Juni 2006, ketika Buffett memiliki saham A Berkshire senilai USD 43 miliar, yang mewakili lebih dari 98 persen kekayaan bersihnya.

Buffett pun berjanji dalam surat tahun 2006 untuk memberikan hadiah tahunan saham Berkshire B sepanjang hidupnya untuk kepentingan Yayasan Bill & Melinda Gates.

"Selama 17 tahun berikutnya, saya tidak membeli atau menjual saham A atau B dan saya juga tidak berniat untuk melakukannya. Kelima yayasan tersebut telah menerima saham B Berkshire yang memiliki nilai saat diterima sekitar USD 50 miliar, jauh lebih banyak dari seluruh kekayaan bersih saya pada tahun 2006," ungkap Buffett dalam surat itu.

"Saya tidak punya utang dan sisa saham A saya bernilai sekitar USD 112 miliar, lebih dari 99 persen kekayaan bersih saya," tambah miliarder itu.

 

4 dari 4 halaman

Masih Akan Melanjutkan Donasi

Tahun lalu, Buffett menyumbangkan dana lebih dari USD 750 juta kepada empat yayasan yang terkait dengan keluarganya pada malam Thanksgiving sebagai "dukungan tertinggi" untuk anak-anaknya.

Buffett berencana untuk mendonasikan semua saham Berkshire-nya melalui hadiah tahunan, yang akan diselesaikan 10 tahun setelah tanah miliknya dilunasi. Setelah donasi tahun ini, Buffett kini memiliki 218.287 saham A dan 344 saham B.

"Tidak ada hal luar biasa yang terjadi di Berkshire; landasan yang sangat panjang, keputusan yang sederhana dan secara umum masuk akal, penarik Amerika dan efek gabungan menghasilkan kekayaan saya saat ini," tutur Buffett.

"Wasiat saya menetapkan bahwa lebih dari 99 persen harta saya ditujukan untuk penggunaan filantropis," ungapnya.

Kekayaan miliarder yang berbasis di Omaha, Nebraska itu, kini bernilai lebih dari USD 730 miliar atau setara Rp. 10,5 kuadriliun.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini