Sukses

Profil Kurnia Toha, Mantan Ketua KPPU Kini Jadi Komisaris Independen Bukit Asam

PT Bukit Asam Tbk (PTBA) memutuskan mengangkat Kurnia Toha sebagai komisaris independen perseroan dalam RUPST, Kamis, 15 Juni 2023.

Liputan6.com, Jakarta - PT Bukit Asam Tbk (PTBA) memutuskan untuk merombak pengurus perseroan. Hal tersebut telah disetujui dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada Kamis, 15 Juni 2023. 

Salah satunya, para pemegang saham menyetujui pengangkatan Kurnia Toha sebagai Komisaris Independen. Menarik untuk diketahui, berikut ini Liputan6.com ulas profil Kurnia Toha dari berbagai sumber.

Kurnia Toha merupakan Komisioner KPPU pada periode kepemimpinan 2018-2023 dan terpilih menjadi Ketua KPPU sejak 2018 hingga 2020. Ia merupakan pakar dalam bidang Hukum yang menyelesaikan program Masternya pada 1998 dan melanjutkan pendidikan untuk meraih gelar Doktor di universitas yang sama yaitu University of Washington pada 2007.

Penyandang gelar Bachelor of Law dari Universitas Indonesia ini telah lama berkiprah di bidang hukum terutama persaingan usaha. Kurnia juga aktif menjadi pengajar di berbagai lembaga, seperti Universitas Indonesia, Universitas Al-Azhar Indonesia, Universitas Atma Jaya, hingga mengajar di Departemen Kehakiman dan PTHM.

Berbagai pengalaman organisasi telah dilaluinya seperti menjadi Ketua Kuliah Kerja Nyata (K2N) Universitas Indonesia, Ketua Masyarakat Pemantau Peradilan Indonesia (MaPPI) Fakultas Hukum Universitas Indonesia, hingga menjadi Ketua Lembaga Kajian Persaingan dan Kebijakan Usaha Fakultas Hukum Universitas Indonesia.

Selain itu, Kurnia juga pernah berperan dan menjabat sebagai Ketua Tim Kajian Akademis Amandemen UU No. 5 Tahun 1999, Ketua Tim Independen Reformasi Birokrasi Nasional (TIRBN) tahun 2010, Sekretaris dalam Tim Penyusunan UU No. 2 Tahun 2012, dan sebagai Ketua Tim Penyiapan Draft RUU Pengesahan Tanah untuk Kepentingan Umum Badan Pertanahan Nasional (BPN) bersama Asian Development Bank.

Bahkan sebelum bergabung di KPPU, Beliau merupakan Kepala Pusat Hukum dan Humas Kementerian Agraria dan Tata Ruang (ATR)/Badan Pertanahan Nasional (BPN).

Berikut ini merupakan susunan pengurus perseroan teranyar: 

Dewan Komisaris

Komisaris Utama : Irwandy Arif

Komisaris Independen : Kurnia Toha

Komisaris Independen : Rahmat Hidayat Pulungan

Komisaris Independen : Andi Pahril Pawi

Komisaris : E Piterdono HZ

Komisaris : Carlo Brix Tewu

 

Dewan Direktur

Direktur Utama : Arsal Ismail

Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko : Farida Thamrin

Direktur Pengembangan Usaha : Rafli Yandra

Direktur Operasi dan Produksi : Suhedi

Direktur Sumber Daya Manusia : Suherman

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Belanja Modal 2023

Sebelumnya, PT Bukit Asam Tbk (PTBA) menyiapkan belanja modal (capital expenditure/capex) Rp 6,4 triliun pada 2023. Belanja modal tersebut akan dialokasikan untuk investasi.

"Belanja modal untuk 2022 target investasi Rp 2,9 triliun. Tetapi, kami ada sedikit peningkatan belanja. Ini di beberapa area meliputi investasi rutin perushaaan anak dan investasi yang sifatnya pengembangan, pada 2023 target investasi Rp 6,4 triliun," kata Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Farida Thamrin dalam konferensi pers, Kamis (9/3/2023).

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama Bukit Asam Arsal Ismail mengatakan, pihaknya akan melakukan ekspansi secara selektif.

"PTBA tetap mau ekspansi tp selektif karena kita sendiri memiliki resources yang kurang lebih sampai sekarang lebih dari 5 miliar metrik ton (MT) dan yang sudah mineable reservenya atau terukur kurang lebih 3 miliar ton," kata Arsal.

Selain itu, Bukit Asam juga tengah mendukung program pemerintah dalam menggenjot hilirisasi. "Kami fokus dengan eksisting, yang eksisting ini untuk bagaimana dengan yang ada kita optimalkan enggak hanya jual batu bara tapi dukung program pemerintah hilirisasi," ujar dia.

Di samping itu, Bukit Asam juga mulai melakukan diversifikasi, salah satunya terjun ke energi baru terbarukan (EBT).

"Kemudian folus lain kami juga harus sesuaikan karena net zero emission tidak bisa dihindari maka kami mulai diversifikasi peluasan enggam ke fosil tapi ke EBT termasuk hilirisasi. Ekspansi ini kami tetap selektif ketika nanti ada penugasan atau kesemptan yang diberikan pemerintah kami juga tenunya akan masuk ke sana," ujar dia.

"Bukit Asam menggunakan yang sudah ada dan jika memiliki kesempatan akan ekspansi tapi tentunya dengan kajian dan analisa dan lakukan eksplorasi," ia menambahkan.

 

3 dari 3 halaman

Transformasi Bisnis

Sejalan dengan visi PTBA, ekspansi bisnis perusahaan ke sektor energi baru dan terbarukan terus bergulir. PTBA terus melakukan transformasi melalui diversifikasi bisnis untuk menjadi perusahaan energi dan kimia kelas dunia yang terintegrasi dan berkelanjutan. 

Salah satunya dengan masuk ke bisnis energi baru terbarukan (EBT). Wujud konkret dukungan PTBA dalam upaya pengurangan emisi karbon global juga ditandai dengan sinergi bersama PT Jasa Marga (Persero) Tbk dalam pengembangan PLTS berkapasitas 400 Kilowatt-peak (kWp) di jalan tol Jasa Marga Group. 

Pembangunan PLTS Jalan Tol Bali Mandara yang telah diresmikan pada 21 September 2022 lalu, berjalan dengan sangat baik sehingga menghasilkan manfaat positif berupa efisiensi energi dan biaya operasional, serta tentunya turut mendukung Presidensi G20 Indonesia pada November 2022, yang salah satunya berfokus pada isu transisi energi.

Sejalan dengan visi menjadi perusahaan energi dan kimia kelas dunia yang peduli lingkungan, PTBA berkomitmen untuk mendukung kebijakan pemerintah yang mendorong hilirisasi batu bara dan menjaga ketahanan energi nasional. 

"Rencana tersebut sejalan dengan kebijakan pemerintah yang tertuang dalam Rencana Umum Energi Nasional (RUEN) 2017," imbuhnya.

Kemudian, PTBA melalui PT Huadian Bukit Asam Power (HBAP) sebagai Independent Power Producer (IPP) membangun PLTU Mulut Tambang Sumsel-8 berkapasitas 2x660 MW, atau dikenal juga sebagai PLTU Tanjung Lalang. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini