Sukses

Profil Boenjamin Setiawan, Pendiri Kalbe Farma yang Meninggal Dunia pada Usia 90 Tahun

Pendiri Kalbe Farma Boenjamin Setiawan meninggal dunia pada usia 90 tahun di RS Medistra pada Selasa, 4 April 2023.

Liputan6.com, Jakarta - Pendiri PT Kalbe Farma Tbk (KLBF), Boenjamin Setiawan meninggal dunia pada Selasa, 4 April 2023. Boenjamin Setiawan meninggal dunia pada usia 90 tahun di Rumah Sakit (RS) Medistra.

Saat ini jenazah Boenjamin Setiawan disemayamkan di Rumah Duka Sentosa, Jakarta Pusat. Boenjamin Setiawan akan dimakamkan pada Sabtu, 8 April 2023 pukul 11.00 WIB di San Diego Hill, Karawang.

Pria kelahiran 1933 ini bersama keluarga masuk deretan orang terkaya versi Forbes dengan nilai kekayaan USD 4,8 miliar. Pada 2022, Boenjamin Setiawan dan keluarga berada di posisi 8 dari 50 orang terkaya di Indonesia. Selain Kalbe Farma, Boenjamin Setiawan juga memiliki Rumah Sakit (RS) Mitra Keluarga.

Pernah Jadi Dosen

Mengutip laporan tahunan perseroan, Boenjamin Setiawan dikirim ke University of California San Francisco Medical Center sebagai dosen muda bagian Farmakologi FKUI. Sejak 1955 hingga 1986, ia menjabat sebagai dosen pengajar bagian Farmakologi FKUI. Boenjamin Setiawan lulus sebagai dokter dari Universitas Indonesia (FKUI) pada 1958 dan memperoleh gelar Ph.D dari University of California San Francisco pada 1961. Boenjamin Setiawan menjadi Presiden Komisaris sejak 1991-2008.

Bangun Kalbe Farma dari Garasi

Mengutip Forbes, Boenjamin Setiawan yang meraih gelar doktor di bidang farmasi ini mendirikan Kalbe Farma bersama lima saudaranya pada 1966. Bersama saudaranya, Boenjamin Setiawan membangun Kalbe Farma dari sebuah garasi. PT Kalbe Farma Tbk seiring waktu makin berkembang hingga mencatatkan saham perdana di Bursa Efek Indonesia pada 1991.  Kini Kalbe Farma menjadi salah satu perusahaan farmasi terbesar di Indonesia dengan kapitalisasi pasar Rp 98,44 triliun pada Selasa, 4 April 2023.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Bisnis Kalbe Farma

Melalui proses pertumbuhan organik dan penggabungan usaha serta akuisisi, Kalbe telah tumbuh dan bertransformasi menjadi penyedia solusi kesehatan terintegrasi melalui empat kelompok divisi usahanya.

Adapun keempat kelompok divisi usaha tersebut, antara lain Divisi Obat Resep (kontribusi 23 persen), Divisi Produk Kesehatan (kontribusi 17 persen), Divisi Nutrisi (kontribusi 30 persen), serta Divisi Distribusi and Logistik (kontribusi 30 persen).

Keempat divisi usaha ini mengelola portofolio obat resep dan obat bebas yang komprehensif, produk-produk minuman energi dan nutrisi, serta usaha distribusi yang menjangkau lebih dari satu juta outlet di seluruh kepulauan Indonesia.

Sementara itu, di pasar internasional, Kalbe Farma telah hadir di negara-negara ASEAN, Nigeria, dan Afrika Selatan, dan menjadi perusahaan produk kesehatan nasional yang dapat bersaing di pasar ekspor.

Sejak pendiriannya, Kalbe Farma menyadari pentingnya inovasi untuk mendukung pertumbuhan usaha. Alhasil, Kalbe telah membangun kekuatan riset dan pengembangan dalam bidang formulasi obat generik dan mendukung peluncuran produk konsumen dan nutrisi yang inovatif. 

 Melalui aliansi strategis dengan mitra-mitra internasional, Kalbe telah merintis beberapa inisiatif riset dan pengembangan yang banyak terlibat dalam kegiatan riset mutakhir di bidang sistem penghantaran obat, obat kanker, sel punca dan bioteknologi.

Tak hanya itu, didukung lebih dari 17.000 karyawan, kini Kalbe telah tumbuh menjadi penyedia layanan kesehatan terbesar di Indonesia, dengan keunggulan keahlian di bidang pemasaran, branding, distribusi, keuangan serta riset dan pengembangan. 

 

3 dari 3 halaman

Kalbe Farma Salah Satu Perusahaan Kesehatan Terbesar di Asia Tenggara

Kalbe Farma juga merupakan perusahaan produk kesehatan publik terbesar di Asia Tenggara. Kalbe Farma juga melakukan beberapa kegiatan untuk memberikan akses kesehatan bagi masyarakat, seperti penyediaan obat generik, alat kesehatan dan diagnostik melalui program jaminan kesehatan nasional.

Dalam memerangi stunting, Kalbe bekerja sama dengan Keluarga Berencana Nasional Indonesia dan Universitas YARSI untuk mendukung nutrisi bagi ibu dan anak.

Melalui Klikdokter, Kalbe memfasilitasi pendidikan guna memberikan kemudahan konsultasi dan akses kesehatan bagi masyarakat Indonesia.

Melalui Divisi Distribusi dan Logistik, Kalbe menyediakan titik distribusi yang luas dengan 71 cabang untuk melayani 200 ribu outlet di seluruh Indonesia.

Kalbe juga aktif mendistribusikan vaksin dan memberikan vaksinasi kepada lansia, masyarakat umum dan karyawan.

Bahkan, Kalbe Farma juga telah mengambil langkah-langkah untuk memperkuat inisiatif ESG, melalui efisiensi energi dan energi terbarukan, ekosistem jahe merah, implementasi kesetaraan gender, pemberdayaan perempuan, dan pengelolaan vendor yang berkelanjutan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini