Sukses

Pasar Asia Perkasa Jelang Rilis Data Ekonomi China

Di Pasar Saham Asia, Kospi dan Kosdaq Korea Selatan juga mengalami reli tajam, dibuka masing-masing 1,36 persen dan 2,32 persen lebih tinggi

Liputan6.com, Jakarta Pasar Asia-Pasifik sebagian besar menguat menyusul Bursa AS yang sedikit lebih mendingin. Penyebabnya, laporan inflasi dan dampak di sektor perbankan yang tampaknya mulai terkendali.

Laporan indeks harga konsumen untuk bulan Februari mencapai 0,4 persen dan kenaikan tahunan sebesar 6 persen. Ini sejalan dengan perkiraan Dow Jones.

Adapun di Australia, S&P/ASX 200 naik 0,78 persen karena saham bank menguat di awal hari perdagangan. Di Jepang, Nikkei 225 dibuka 0,52 persen lebih tinggi, sedangkan Topix naik 1,17 persen.

Melansir laman CNBC, Rabu (15/3/2023), Kospi dan Kosdaq Korea Selatan juga mengalami reli tajam, dibuka masing-masing 1,36 persen dan 2,32 persen lebih tinggi setelah negara itu melihat angka pengangguran yang lebih rendah pada bulan Februari.

Investor akan mengamati dengan cermat sejumlah rilis data ekonomi dari China hari ini, dengan negara tersebut akan merilis angka penjualan ritel dan output industri untuk bulan Februari, serta tingkat pinjaman jangka menengah satu tahun untuk bulan Maret.

Semalam di AS, Dow Jones Industrial Average menghentikan penurunan beruntun lima hari menjadi berakhir 1,06 persen lebih tinggi, sementara S&P 500 bertambah 1,65 persen dan Nasdaq Composite naik 2,14 persen.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Bursa AS

Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street menguat pada perdagangan Selasa, 14 Maret 2023. Wall street melesat seiring investor bertaruh risiko penularan setelah penutupan Silicon Valley Bank dan Signature Bank telah teratasi.

Dikutip dari CNBC, pada penutupan perdagangan wall street, indeks Dow Jones melonjak 336,26 poin atau 1,06 persen ke posisi 32.155,40 menghentikan penurunan beruntun dalam lima hari. Indeks S&P 500 bertambah 1,65 persen ke posisi 3.919,29. Indeks Nasdaq melesat 2,14 persen ke posisi 11.428,15.

Antusiasme investor membeli saham bank kehilangan tenaga pada perdagangan Selasa sore waktu setempat. Akan tetapi, banyak yang masih membukukan keuntungan, menandai pergantian dari aksi jual pada dua sesi yang dalam karena investor semakin yakin kalau sejumlah nama saham bank tidak akan alami nasib sama seperti Silicon Valley Bank dan Signature.

Pada Minggu,12 Maret 2023, regulator mengatakan membuat rencana untuk mendukung semua deposan di dua bank. The SPDR S&P Regional Banking ETF (KRE) ditutup naik 2 persen, dan mendapatkan kembali sejumlah kekuatan setelah turun 12 persen sehari sebelumnya. Saham First Republic Bank naik hampir 27 persen setelah ditutup turun hampir 62 persen pada Senin, 13 Maret 2023. Saham KeyCorp menguat hampir 7 persen setelah turun 27 persen.

Pelaku pasar melihat ke depan untuk apa selanjutnya untuk sektor perbankan sehubungan dengan gejolak baru-baru ini. Vice President of Portofolio Management Allianz Investment Management, Charlie Ripley menuturkan, pengumuman backstop mengubah sentimen atau menggeser gelombang hingga batas tertentu.

3 dari 3 halaman

11 Sektor Saham Menguat

"Ini dimulai dengan reaksi spontan, dan kemudian butuh beberapa waktu untuk menggali detail dan memahami risiko sebenarnya dan memahami di mana eksposur yang sebenarnya,” kata dia.

11 sektor saham di S&P 500 reli pada perdagangan Selasa pekan ini. Namun, saham melemah pada perdagangan Selasa sore karena investor merespons berita tentang jet tempur Rusia yang menjatuhkan pesawat tak berawak Amerika Serikat di Laut Hitam. Pelaku pasar juga fokus pada data inflasi AS terbaru.

Indeks harga konsumen naik 0,4 persen pada Februari 2022 sesuai perkiraan konsensus ekonom yang disurvei Dow Jones. Kenaikan tahunan 6 persen juga sejalan dengan harapan ekonom.

Apa yang disebut inflasi yang hilangkan harga makanan dan energi yang tidak stabi, tumbuh dari bulan sebelumnya sedikit lebih tinggi dari perkiraan 0,5 persen. Sedangkan kenaikan dari tahun ke tahun sebesar 5,5 persen sejalan dengan apa yang diperkirakan.

“Ini adalah reli yang melegakan, kami akan menyebutnya. Mengingat tidak ada kejutan besar dalam CPI dan kemudian hanya kurang kejutan dalam semalam. Pasar menyambut itu," ujar Kepala LPL Financial, Adam Turnquist.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini