Sukses

Fokus Ekspansi, Panca Mitra Multiperdana Puasa Dividen

PT Panca Mitra Multiperdana Tbk (PMMP) menegaskan laba bersih 2022 akan dipakai dulu untuk ekspansi usaha.

Liputan6.com, Jakarta - Emiten mitra bisnis Kaesang Pangarep PT Panca Mitra Multiperdana Tbk (PMMP) masih fokus untuk melakukan ekspansi, salah satunya pembangunan pabrik ke-9 di Situbondo, Jawa Timur.

Untuk itu, Head of Corporate Finance & Investor Relation PT Panca Mitra Multiperdana Tbk, Christian Jonathan mengatakan perseroan kemungkinan belum akan membagikan dividen hingga pembangunan pabrik selesai dan dapat mulai beroperasi penuh.

"Dividen untuk laba bersih tahun lalu, kita belum ada karena lagi ekspansi. Mungkin laba bersih tahun lalu kita dahulukan untuk ekspansi usaha,” kata Christian dalam JUCSTalks bersama Jasa Utama Capital Sekuritas, Jumat, ditulis Sabtu (28/1/2023).

Pembangunan pabrik ke-9 rupanya telah dimulai sejak Oktober tahun lalu dan diperkirakan mulai beroperasi pada September tahun ini. Setelah pembangunan pabrik itu rampung, perseroan belum memiliki rencana ekspansi lain setidaknya dalam dua tahun berikutnya. Sehingga laba tahun berjalan saat itu berpotensi dialokasikan untuk dividen.

“Mestinya karena pabrik ke-9 yang kita bangun cukup besar, mungkin sampai dua tahun ke depan kita nggak akan bangun lagi, sampai 2024 atau 2025. Jadi semoga kita akan start bagikan dividen tahun depannya. Soalnya tahun ini kita belum bagi dulu karena sedang ekspansi,” imbuh dia.

Adapun untuk tahun buku 2022, perseroan memperkirakan raihan topline berada pada kisaran USD 190–200 juta dan bottom line di angka USD 10 juta. Angka top line naik signifikan dibandingkan tahun sebelumnya seiring dengan beroperasinya pabrik ke-8.

"Untuk topline, naiknya dari pabrik ke-delapan yang full utilize di 2022. Jadi pabrik ke-delapan kita bangun menggunakan dana IPO. Bottom line mungkin di angka USD 10–11 juta karena sampai kuartal III 2022 kontainer masih mahal. Kontainer baru mulai turun di kuartal IV,” ujar Christian.

Sementara rencana ekspansi untuk tahun ini sekitar USD 10-15 juta yang akan dialokasikan untuk pembangunan pabrik ke-9. Sebelumnya, perseroan berencana menggunakan dana hasil rights issue untuk pembangunan pabrik ke-9.

Namun, melalui beberapa pertimbangan, manajemen Panca Mitra Multiperdana bermaksud membangun pabrik ke-9 lebih cepat, mempertimbangkan permintaan dari AS yang tengah tinggi seiring perbaikan ekonomi negara tersebut.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Ingin Diversifikasi Produk Selain Udang

Sebelumnya, PT Panca Mitra Multiperdana Tbk (PMMP) sedang mempertimbangkan ekspansi berupa diversifikasi produk non udang.

Head of Corporate Finance & Investor Relation PT Panca Mitra Multiperdana Tbk, Christian Jonathan mengungkapkan, hal ini setali dengan rencana pembangunan pabrik ke-9 di Situbondo, Jawa Timur, yang semula akan dibangun menggunakan dana rights issue.

"Kita memang sebenarnya rights issue mau bangun pabrik ke-9. Tapi manajemen kita diskusi, apakah mau nunggu atau mau start duluan pembangunannya,” kata Christian dalam JUCSTalks bersama Jasa Utama Capital Sekuritas, ditulis Sabtu (28/1/2023).

Sebelumnya, pemegang saham telah menyetujui rencana rights issue perseroan melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 11 Juli 2022. Perseroan berencana untuk menerbitkan sebanyak-banyaknya 784 juta saham dengan nilai nominal Rp 100 per lembar saham. Dana hasil rights issue rencananya akan dialokasikan untuk ekspansi usaha PMMP pada 2023 dan pembangunan pabrik ke-9 di Situbondo, Jawa Timur. Rights issue belum jalan, pembangunan pabrik ke-9 rupanya telah dimulai sejak Oktober tahun lalu dan diperkirakan mulai beroperasi pada September tahun ini.

"Kita sudah bangun pabrik ke-9 dari Oktober 2022, mungkin selesai pada Juni atau Juli dengan tambahan tiga bulan adjustment… Jadi kita bangun dulu pakai duit internal baru nanti kita pikirkan rights issue bagaimana, karena pabrik kita semua sudah fully utilized,” kata Christian.

 

 

 

3 dari 4 halaman

Ingin Ekspansi ke Korea Selatan

Dia menjelaskan, perseroan saat ini tengah berdiskusi dengan salah satu strategic player trading partner dari Korea. Hal itu sejalan dengan rencana perseroan untuk ekspansi ke Korea selatan, sehingga perseroan menawarkan pabrik ke-9 kepada investor tersebut.

Di sisi lain, perseroan mencatat permintaan dari pasar Amerika Serikat (AS) yang kian tinggi, seiring dibukanya ekonomi negeri Paman Sam itu. Sehingga jika pabrik tidak segera dibangun, perseroan kuatir akan ketinggalan kereta. Diakui Christian, AS merupakan salah satu tujuan ekspor perseroan paling tinggi, bahkan tiap tahunnya selalu mengalami kenaikan.

Tak kalah menarik, perseroan rupanya juga tengah mempertimbangkan untuk garap komoditi lain selain udang.

"Kita ada demand untuk produk lain, komoditi lain selain udang. Makanya ini kita develop apakah akan kita ambil atau nggak. Masih diskusi tapi belum bisa pastikan apakah mau shifting atau kembangkan produk baru itu. Sekarang sedang diskusi dengan buyer apakah mau pabrik ke-9 untuk komoditi lain selain udang,” tandasnya.

 

4 dari 4 halaman

Target Pendapatan 2023

Sebelumnya, emiten mitra bisnis Kaesang Pangarep, PT Panca Mitra Multiperdana Tbk (PMMP) menargetkan pendapatan hingga USD 220 juta atau setara Rp 3,3 triliun (kurs Rp 14.984,95 per USD) pada 2023.

Head of Corporate Finance & Investor Relations PT Panca Mitra Multiperdana Tbk, Christian Jonathan menjelaskan, angka tersebut merujuk pada pabrik kesembilan yang diharapkan mulai beroperasi pada September 2023. Di sisi lain, Panca Mitra Multiperdana juga mencermati tren yang relatif stabil di harga kontainer.

"Pabrik yang kesembilan sudah kita bangun sejak Oktober 2022, mungkin Juni atau Juli ini selesai dengan tambahan tiga bulan penyesuaian. Target top line kita USD 220 juta dengan bottom line USD 12-13 juta. Tapi tergantung di kontainer karena kita tidak bisa memprediksi akan kemana," ujar Christian dalam JUCSTalks, Jumat (27/1/2023).

Target pendapatan ini terus meningkat dari tahun ke tahun. Sebagai gambaran, Christian menjelaskan, pada 2021 perseroan menetapkan topline sebesar USD 176 juta dengan bottom line sebesar USD 9,3 juta. Tahun berikutnya, pada 2022 perseroan memperkirakan pendapatan  berada di kisaran USD 190-200 juta dan bottom line berada di kisaran USD 10 juta.

“Untuk topline akan bertambah dari pabrik kedelapan yang termanfaatkan penuh pada 2022. Jadi pabrik kedelapan akan kita bangun dengan dana IPO. Intinya mungkin USD 10–11 juta karena sampai kuartal ketiga 2022 kontainer masih mahal. Kontainer baru mulai turun di kuartal keempat," tambahnya.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.